yang jika dilihat dari kondisi topografinya merupakan suatu bagian kecil dari kondisi Laut Jawa yang memiliki kemiringan pantai yang landai. Kondisi perairan
lautnya mempunyai gelombang laut yang relatif tidak besar dan kedalaman laut yang relatif dangkal.
Kemudian dikatakan bahwa wilayah kota Jakarta Utara merupakan pantai beriklim panas, dengan suhu rata-rata 27° C, curah hujan setiap tahun rata-rata
142,54 mm dengan maksimal curah hujan pada bulan September. Kondisi wilayah yang merupakan daerah pantai dan tempat bermuaranya 13 tiga belas sungai dan
2 dua banjir kanal, menyebabkan wilayah ini merupakan daerah rawan banjir, baik kiriman maupun banjir karena air pasang laut.
Wilayah Jakarta Utara beriklim panas, suhu rata-rata sepanjang tahun 27 C
karena terletak di daerah khatulistiwa, sehingga wilayah Jakarta Utara dipengaruhi angin Muson Timur yang terjadi pada bulan Mei sd Oktober dan Muson Barat
sekitar bulan Nopember sd April Anonim, 2011b. Di suatu daerah pantai yang memiliki kemiringan yang landai umumnya
baik untuk berkumpulnya aktivitas kenelayanan atau perikanan tangkap. Kedalaman laut yang relatif dangkal biasanya dibangun pelabuhan perikanan
dengan dermaga yang lebih menjorok ke arah laut, atau kolam pelabuhan yang dilindungi oleh breakwater atau pemecah gelombang.
4.1.2 Kependudukan Kota Jakarta Utara
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2011, jumlah penduduk Jakarta Utara tercatat sebanyak 1.645.312 jiwa, yang terdiri atas 824.159 laki-laki dan 821.153
perempuan. Sekitar 81,51 dan penduduk tersebut tersebar di empat kecamatan, dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Tanjung Priok sebesar 22,80,
kemudian diikuti Kecamatan Cilincing sebesar 22,57, Kecamatan Penjaringan sebesar 18,62, dan Kecamatan Koja sebesar 17,52. Kecamatan Pademangan
dan Kelapa Gading sebaran penduduknya berada dibawah 10. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Jakarta Utara adalah sebanyak 11.219 jiwa per km
2
. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan
Koja sebesar 23.529 jiwa per km
2
sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Penjaringan sebesar 6.748 jiwa per km
2
BPS, 2011.
Tabel 3 Jumlah dan sex ratio penduduk di kota Jakarta Utara menurut kecamatan dan jenis kelamin tahun 2000-2010
Kecamatan Penduduk
Laki-laki Perempuan
Laki-laki + perempuan
Sex ratio
L 1. Penjaringan
152.584 153.767
306.351 99
1,99 2. Pademangan
76.962 72.634
149.596 106
1,66 3. Tanjung Priok
189.757 185.438
375.195 102
1,03 4. Koja
141.465 288.226
104 -
1,54 5. Kelapa Gading
73.103 81.465
154.568 90
0,33 6. Cilincing
184.992 186.384
371.376 99
1,99 Jakarta utara
824.159 821.153
1.645.312 100
1,49 Keterangan: L = Laju pertumbuhan penduduk dalam tahun 2000-2010
Sumber: BPS Jakarta Utara, 2011
Secara umum, sex ratio penduduk Jakarta Utara pada tahun 2000-2010 adalah sebesar 100 yang artinya jumlah penduduk laki-laki sama banyak
dibandingkan jumlah penduduk perempuan, atau setiap 100 perempuan terdapat 100 Tabel 6 laki-laki. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Pademangan
sebesar 106 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Kelapa Gading sebesar 90. Laju pertumbuhan penduduk Jakarta Utara per tahun selama sepuluh tahun
terakhir 2000-2010 sebesar 1,49. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Penjaringan dan Cilincing masing-masing sebesar 1,99,
sedangkan yang terendah di Kecamatan Kelapa Gading sebesar 0,33. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Pademangan dan Koja besarnya hampir sama,
yaitu sebesar 1,66 dan 1,54. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Tanjung Priok sebesar 1,03.
Laju pertumbuhan penduduk di Jakarta Utara selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Semakin banyaknya jumlah penduduk di Jakarta Utara
memungkinkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap ikan sehingga berpeluang juga terhadap meningkatnya hasil tangkapan di PPS Nizam
Zachman Jakarta. Kualitas hasil tangkapan harus tetap terjaga meskipun jumlah permintaan dari masyarakat semakin meningkat, salah satunya adalah dengan cara
tetap menjaga kebersihan atau sanitasi terhadap hasil tangkapan dan fasilitas- fasilitas di pelabuhan perikanan.