2 selanjutnya nilai MSY dari masing-masing spesies diduga berdasarkan
persamaan linier antara jumlah stok dan MSY berdasarkan model Fox yaitu y = 0,652x – 6248 Gambar 14, dimana y adalah MSY dan x adalah
jumlah stok; 3
mengacu kepada Wiadnya et al. 2006, total allowable catch atau kuota tangkap per tahun ditetapkan sebesar 80 dari nilai dugaan MSY;
4 selanjutnya nilai kuota tangkap per tahun dikalikan dengan harga rata-rata
dari masing-masing jenis ikan untuk mengetahui nilai ekonominya. Berdasarkan hasil perhitungan maka didapatkan potensi ekonomi dari
sumberdaya ikan hias laut di P. Weh sebesar Rp 5.666.038.701 per tahun. Nilai ekonomi perikanan ikan hias laut di P. Weh berdasarkan pola pemanfaatan tahun
2010 adalah sebesar Rp 222.310.500, sedangkan berdasarkan hasil optimasi menggunakan model LP didapatkan potensi ekonomi mencapai Rp 479.654.500
atau meningkat sebesar 215,8. Ilustrasi hasil perhitungan ekonomi disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12 Perbandingan nilai ekonomi perikanan ikan hias laut di P. Weh tahun 2010 dan berdasarkan hasil optimasi
No Nama Lokal
Spe sie s Harga
Rata2 Rp
Pe ndapatan Tahun 2010
Rp Pe ndapatan
s e te lah optimasi Rp
1 Botana Biru Acanthurus leucosternon
6.667 136.440.000
136.440.000 2 Botana Kasur
Acanthurus lineatus 4.000
144.000 144.000
3 Botana Coklat Biasa Acanthurus nigrofuscus
2.500 132.500
132.500 4 Botana Kapsul
Acanthurus tennenti 11.000
132.000 21.406.000
5 Giro Pasir Ekor Kuning Amphiprion clark ii
3.000 651.000
651.000 6 Keling Totol Asli
Anampses meleagrides 10.000
530.000 530.000
7 Enjiel Asli Apolemichthys trimaculatus
7.000 189.000
189.000 8 Abu Doreng
Centropyge eibli 3.000
114.000 114.000
9 Kepe Andaman Chaetodon andamanensis
4.000 12.000
12.000 10 Kepe Auriga
Chaetodon auriga 4.000
52.000 52.000
11 Kepe Meyeri Chaetodon meyeri
4.000 576.000
576.000 12 Kepe Monyong Asli
Forcipiger flavissimus 2.500
5.000 5.000
13 Pinguin Coklat Gomphosus varius
4.000 56.000
56.000 14 Kepe Belanda
Hemitaurichthys zoster 3,000
906.000 906.000
15 Botana Naso Naso lituratus
8.500 4.726.000
4.726.000 16 Botana Lettersix
Paracanthurus hepatus 30.000
76.470.000 116.340.000
17 Enjiel Batman Pomacanthus imperator
25.000 1.175.000
197.375.000 18 Morish
Zanclus cornutus 4.000
120.000 120.000
TOTAL 222.310.500
479.654.500
4.8 Biaya Penanganan Handling
Biaya penanganan terdiri dari dua jenis, yaitu biaya investasi pengadaan fasilitas penanganan yang memadai serta biaya proses penanganan. Model
fasilitas penanganan yang digunakan dalam analisis mengacu kepada standar yang diterapkan oleh kelompok-kelompok nelayan di Pulau Panggang, Kepulauan
Seribu, Jakarta. Ukuran kapasitas fasilitas penanganan dan besaran biaya proses- proses penanganan didasarkan atas kapasitas produksi optimum berdasarkan hasil
analisis optimasi. Komponen-komponen biaya investasi fasilitas penanganan dan prosesnya disajikan pada Tabel 13 dan 14.
Tabel 13 Komponen biaya investasi fasilitas penangaan
No Je nis
Unit Jumlah Harga Rp
Total Rp
1 Akuarium kaca 80 x 40 x 40 cm
Buah 20
100.000 2.000.000
2 Rak kayu 2 tingkat
Set 2
1.500.000 3.000.000
3 Pompa Celup Gingga
Set 10
350.000 3.500.000
4 Pemipaan Paralon, Knee, lem, dll
Paket 2
1.000.000 2.000.000
5 Styrofoam
Buah 20
20.000 400.000
6 Bak Semen
Set 8
1.000.000 8.000.000
7 Tabung Oksigen
Set 2
1.000.000 2.000.000
8 Selang tabung oksigen
Set 2
350.000 700.000
9 Keranjang tampungan sementara
Paket 80 lusin
55.000 4.400.000
Total 26.000.000
Tabel 14 Komponen biaya proses penanganan
No Je nis
Unit Jumlah Harga Rp
Total Rp
1 Biaya listrik
Bulanan 11
50.000 550.000
2 Plastik
Paket 1
775.000 775.000
3 Karet
Paket 1
50.000 50.000
4 Isi oksigen
Paket 12
100.000 1.200.000
5 Biaya Pengiriman
Frekuensi 97
100.000 9.700.000
Total 12.275.000
4.9 Analisis Finansial
Menurut Kadariah et al. 1999, analisis finansial dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan suatu kegiatan usaha, melalui analisis usaha dan
analisis kriteria investasi. Analisis usaha bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan Djamin
1984. Analisis kriteria investasi bertujuan untuk mengukur kelayakan suatu
investasi. Analisis kriteria investasi terdiri atas dua komponen yaitu arus masuk inflow yang mewakili komponen penerimaan dan arus keluar outflow yang
mewakili komponen biaya yang digunakan dalam suatu usaha. Arus masuk berasal dari penerimaan penjualan output dan nilai sisa yang diperoleh dari nilai
barang yang tidak habis digunakan setelah umur teknisnya habis Gray et al. 2005.
Parameter analisis usaha yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan usaha, analisis rasio pendapatan dan biaya revenue-cost
ratio , analisis titik impas break even point, dan analisis rentabilitas return on
onvestement . Parameter analisis kelayakan investasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah net present value NPV, internal rate of return IRR, dan net benefit-cost ratio
Net BC.
Dalam penelitian ini, analisis finansial dilakukan pada dua skenario, yaitu pada tingkat dan pola pemanfaatan tahun 2010 serta pada tingkat pemanfaatan
optimum. Analisis finansial ditujukan untuk mengetahui kelayakan kegiatan usaha dan investasi pemanfaatan ikan hias laut jika menerapkan sistem
penanganan yang memenuhi standar. Analisis kriteria investasi dilakukan pada rentang waktu usaha selama 10 tahun. Hasil perhitungan analisis finansial
disajikan pada Tabel 15.
4.9.1 Analisis usaha
Analisis usaha merupakan analisis jangka pendek yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari suatu
kegiatan usaha dalam waktu satu tahun. Instrumen yang digunakan sebagai
analisis usaha kegiatan perikanan ikan hias laut di P. Weh adalah sebagai berikut : 1 Analisis pendapatan usaha
Analisis pendapatan usaha bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang dilakukan Djamin
1984. Total pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya untuk upaya penangkapan, penanganan, dan pengiriman. Total penerimaan
diperoleh dari jumlah ikan yang dijual dikaitkan dengan harga satuannya. Pada tahun 2010, total penerimaan usaha yang diperoleh yaitu sebesar Rp 241.079.500