Informasi umum kegiatan perikanan ikan hias laut

1 jenis-jenis ikan yang menjadi target penangkapan 2 lokasi penangkapan 3 kedalaman perairan saat melakukan penangkapan 4 rata-rata hasil tangkapan 5 lama waktu melaut 6 musim penangkapan 7 biaya dan keuntungan 8 latar belakang menjadi nelayan ikan hias 9 mata pencaharian alternatif 10 informasi unit penangkapan ukuran kapal, jenis kapal, dan ukuran mesin 3.6. Analisis Data 3.6.1 Penentuan kuota tangkapan lestari Penentuan nilai kuota tangkapan lestari dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu menduga kelimpahan rata-rata ikan di alam, menduga nilai maximum sustainable yield MSY, dan menentukan kuota tangkapan lestari ikan hias laut. Kuota tangkap lestari yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah tangkapan yang diperbolehkan JTB yang mengacu kepada Kepmentan No.995KptsIK.210999 dan Kepmen KP No Kep. 18Men2002, yaitu sebesar 80 dari nilai MSY. Tahap pertama adalah pendugaan stok ikan melalui metode sensus visual di bawah air dengan menggunakan perhitungan kelimpahan dan total area transek yang digunakan. Data kelimpahan ikan didapatkan dari survei sensus visual yang dilaksanakan bersama Wildlife Conservation Society pada tahun 2009. Jumlah individu ikan dihitung untuk menduga kelimpahan dengan mengunakan persamaan sebagai berikut Labrosse et al. 2002: 1 1             Ld ni D p i    Keterangan : D = adalah kelimpahan ikan indm 2 atau indha ni = adalah jumlah ikan ke-i yang ditemukan individu Ld = adalah luas transek m 2 Adapun pendugaan kelimpahan pada penelitian ini menggunakan asumsi- asumsi sebagai berikut: - Perhitungan jumlah individu ikan tidak mencakup ikan yang berada di permukaan, dan individu dihitung hanya satu kali, - Metode ini digunakan untuk ikan yang cenderung menetap, - Metode ini digunakan untuk menduga kelimpahan dan biomassa, - Lebar transek merupakan faktor untuk perhitungan, - Semakin lebar transek, semakin rendah kelimpahan ikan. Setelah didapatkan nilai dugaan kelimpahan ikan karang, maka pendugaan jumlah stok ikan yang ada dihitung melalui persamaan sebagai berikut Wijaya et al. 2010: 2 1                p i Ld D S Keterangan: S = Jumlah stok individu D = Kelimpahan Ikan indha Ld = Luas habitat ha Selanjutnya, potensi tangkapan lestari MSY diduga dengan menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Garcia et al. 1989. Persamaan ini merupakan pengembangan dari persamaan yang diusulkan oleh Cadima untuk sumberdaya yang telah terekspoitasi, dan kemudian diturunkan kedalam model Schaefer dan Fox Garcia et al. 1989; Sparre dan Venema 1999. Persamaan ini diusulkan untuk aplikasi pada kondisi dimana data hasil tangkapan dan upaya tangkap terbatas. Untuk aplikasi pada kajian sumberdaya ikan hias laut, parameter penduga yang digunakan pada persamaan adalah kelimpahan ikan rata-rata D c untuk mengganti parameter biomassa rata-rata B c Edwards dan Shepherd 1992. Hasil pendugaan ini akan menghasilkan angka MSY dalam satuan jumlah individu ikan per satuan luas ind.ha -1 . Maka persamaan yang digunakan untuk menduga nilai MSY untuk sumberdaya ikan hias laut adalah adalah sebagai berikut: