Aspek Permodalan Aspek Ekonomi dan Sosial

40 cukup efisien walupun terkadang pakan hijauan yang ada di areal ladang tersebut tidak mencukupi sehingga harus mengambil tambahan dari luar seperti mencari rumput liar di ladang yang kosong tidak digunakan pemiliknya ataupun membelinya dari ladang milik orang lain. Lokasi peternakan sapi perah milik CV CIF berada di daerah Cisarua Bogor tepatnya di Kampung Baru Sirem, Desa Ciberem dengan keadaan topografi yang mendukung berdirinya peternakan sapi perah untuk berkembang dengan baik. adapun luas lahan yang terdapat pada CV CIF dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Luas Lahan Peternakan dan Penggunaannya Pada CV CIF 2011 No. Penggunaan Lahan Luas Lahan m 2 Persentase Luasan Lahan 1 Bangunan Kandang 1730 11,61 2 Perumahan Karyawan 400 2,58 3 Kantor 160 1,03 4 Penampungan Air 256 1,65 5 Penampungan Limbah 320 2,06 6 Lain-lain 12.634 81,50 7 Jumlah 15.500 100 Sumberdaya fisik perusahaan meliputi teknologi, asset perusahaan Bangunan, Lahan, Sapi serta Peralatan Kandang dan fasilitasnya.

5.3.3 Aspek Permodalan

Modal merupakan hal terpenting dalam memulai usaha. Ketersediaan modal yang cukup menjadi mutlak dibutuhkan dalam usaha peternakan. namun, besarnya modal yang akan digunakan tergantung dari skala usaha. Sumber modal dapat berasal dari dana sendiri, pinjaman bank, skim kredit dari pemerintah, dan dari investor dalam bentuk kemitraan atau bagi hasil. Pada CV CIF adanya ketersedian modal kerja yang memadai sangat mendukung perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk, volume produksi serta pengembangan usaha. Modal awal dari CV CIF diawal pembentukan sampai saat ini berasal dari modal milik sendiri. Modal berasal dari Bapak Haji Djawahir selaku pimpinan sekaligus pemilik perusahaan.

5.3.4 Aspek Pasar

Sebelum melakukan kegiatan produksi perusahaan harus mengerti dulu potensi pasar dan pangsa pasar. Bila pasar mampu menyerap dengan harga jual yang tinggi maka perusahaan akan mengalami keuntungan, sebaliknya jika pasar 41 tidak merespon atau menyerap produksi maka perusahaan akan mengalami kerugian.

5.3.3.1 Potensi Pasar Market Potensial

PT Cimory sebagai pembeli tunggal mayoritas susu yang ada di CV CIF telah melakukan kontrak kerjasama pembelian dengan opsi minimal 500 literhari. Berdasarkan wawancara dengan pihak perusahaan sampai saat ini PT Cimory mampu menampung susu sebanyak 12.000 liter perhari, namun dari pihak CV CIF sendiri saat ini hanya mampu untuk menghasilkan susu sapi sebanyak 1200 liter perharinya. Hal ini menjadi peluang dan potensi pasar bagi CV CIF untuk memenuhi kebutuhan bahan baku susu PT Cimory. Kualitas susu yang diasilkan oleh sapi sangat berpengaruh pada penetapan harga yang akan digunakan oleh CV CIF. Harga susu akan bersifat fluktuatif yang diberikan oleh pihak PT Cimory karena dilihat dari kualitas susu yang dijual. Penilaian kualitas susu yang diberikan meliputi jumlah TPC Total Plate Countjumlah bakteri yang terkandung, total solid dan kadar lemak. Dikarenakan CV CIF menghasilkan susu dengan kualitasGrade A maka pemberian harga yang diberikan oleh PT Cimory adalah sebesar Rp. 5000. Harga susu yang diterima oleh CV CIF lebih besar dibandingkan harga yang dibandingkan dengan peternak atau perusahaan peternakan lainnya yang menerima harga di kisaran Rp.3000- Rp.3500 perliternya.

5.3.3.2 Pangsa Pasar Market Share

Pangsa pasar Market Share menunjukan proporsi dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh bisnis yang bersangkutan atau permintaan perusahaan tertentu di bawah marketing effort yang dilakukan market share perusahaan Nurmalina 2009, dirumuskan sebagai berikut: Market Share= Melihat potensi pasar yang ada atau kebutuhan susu PT Cimory sebanyak 12.000 liter perharinya, CV CIF berusaa menargetkan pangsa pasar sebesar 10 persen untuk memnuhi pasar PT Cimory. Hal ini dikarenakan proyeksi produksi rata-rata susu segar yang dihasilkan CV CIF sebanyak 1200 literharinya. Pangsa 42 pasar ini diharapkan akan bertambah seiring dengan berkembangnya penerapan metode baru. Berikut perhitungan pangsa pasar pada CV CIF: Market Share=

5.3.3.3 Hasil Analisis Aspek Pasar

Berdasarkan analisis aspek pasar, potensi pasar dan pangsa pasar dinilai memadai untuk penawaran produk. Dimana kebutuhan atau permintaan dari pihak PT Cimory masih belum terpenuhi menandakan masih terbukanya pemasaran produk susu segar. Sehingga dapat disimpukan bahwa aspek pasar usaha sapi perah CV CIF layak untuk dijalankan

5.3.5 Aspek Teknis

Aspek teknis yang dijalankan oleh CV CIF sangat tergantung pada lokasi proyek, sarana dan prasarana pendukung serta proses produksi yang dilaksanakan. Dalam segi aspek teknis akan lebih difokuskan pada dua kegiatan utama, yaitu unit produksi susu sapi perah dan unit pembuatan pakan konsentrat sapi perah.

5.3.5.1 Unit Produksi Susu Sapi Perah

5.3.5.1.1 Sarana dan Prasarana

1 Kandang Kandang yang ada di CV CIF menggunakan tipe kandang “Head To Head ” dimana sapi-sapi yang dikandangkan saling membelakangi atau kepala dengan kepala akan saling berhadapan dengan pembatas beton. Hal ini akan lebih memudahkan pengawasan pada sapi dibanding dengan tipe kandang yang digunakan sebelumnya yaitu “Tail To Tail”. Selain itu akan lebih memudahkan proses pemerahan, dengan tipe “Head To Head” susu yang diperah akan terhindar dari masalah terkontaminasi oleh kotoran. Setiap kandang pada CV CIF dilengkapi dengan gang sebagai tempat jalan pada saat akan melakukan pemberian pakan ataupun pada saat melakukan pengawasan, tempat pakan hijauan dan konsentrat, tempat air minum serta parit untuk mengalirkan airkotoran ke tempat penampungan kotoran 43 2 Pengadaan Bahan BakuInput dan Peralatan Pengadaan bahan baku dilakukan secara continue oleh CV CIF. Perusahaan telah memiliki pemasok input untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi perusahaan. Pemasok tersebut meliputi pemasok tetap dan pemasok tidak tetap. Input yang dipasok oleh CV CIF meliputi: 1. Bibit Sapi Perah Pengadaan bibit sapi perah yang digunakan di CV CIF dalam berproduksi adalah jenis Fries Holland FH karena diketahui dapat menghasilkan kuantitas yang lebih banyak dibanding dengan jenis sapi perah lainnya. Perusahaan telah memiliki kerja sama dengan perusahaan pemasok tetap di daerah Boyolali untuk pengadaan sapi perah. Perusahaan memasok hewan ternak sapi perah dari Boyolali atas beberapa pertimbangan yaitu jumlah populasi sapi perah yang tersedia cukup, telah menjalin hubungan dagang yang baik dan kualitas sapi perah yang dipasok baik sesuai dengan harapan CV CIF Bibit sapi yang digunakan oleh CV CIF rata-rata bibit sapi dengan kualitas baik dan berproduksi susu tinggi. 2. Obat –Obatan Ternak Pemasok obat –obatan untuk penanganan penyakit pada sapi perah adalah dari produsen obat-obatan PT Sanbe Farma dan perusahaan distributor CV Canvis yang telah menjadi pemasok tetap bagi CV CIF. Perusahaan telah bekerjasama dengan kedua perusahaan ini dalam penyediaan sarana untuk kesehatan hewan ternak seperti obat –obatan ternak, vitamin, penambah hormon reproduksi, obat merah dan lainnya. 3. Inseminasi Buatan Selain membeli bibit sapi perah CV CIF juga melakukan pengembangbiakkan sendiri dengan cara inseminasi buatan. Sperma sapi pejantan untuk proses inseminasi buatan IB dipasok dari Balai Besar Inseminasi Buatan BBIB Singosari melalui perantara CV Larissa. Pertimbangan CV CIFmemasok dari Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari adalah jenis sperma pejantan sapi perah kualitasnya baik dan prosesnya lebih mudah tidak perlu melalui proses birokrasi yang sulit. Sperma sapi pejantan yang tersedia di BBIB Singosari sangat banyak jenis dan kualitasnya dengan harga yang bervariasi. Saat ini jenis sperma yamg terbaru adalah straw sexing dimana jenis kelaminnya sudah bisa ditentukan 44 betina atau jantan. Jenis sperma yang umumnya digunakan perusahaan adalah jenis straw biasa. 3 Penyedian Air Minum Pemberian air minum untuk sapi dilakukan secara adlibitum tidak dibatasi. Air yang diberikan berupa air bersih yang berasal dari sumber mata air pegunungan. Air tersebut ditampung terlebih dahulu di tempat penampungan air berupa tower air dan kemudian dialirkan ke tempat minum sapi yang berada di sebelah tempat makannya dengan menggunakan pipa atau selang. Gambar penyediaan air minum pada CV CIF dapai dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 . Penyedian Air Minum pada Sapi Perah CV CIF 4 Instalasi Listrik Listrik diperlukan untuk proses penerangan pada kandang, kantor dan tempat pakan. Listrik diperoleh perusahaan dengan berlangganan kepada PLN serta membayar iuran tiap bulan sesuai daya yang digunakan. Daya listrik yang digunakan pada CV CIF adalah sebesar 900 watt, karena perusahaan digolongkan perusahaan berskala besar. 5 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam unit usaha sapi perah terdiri dari: 1. Peralatan untuk kegiatan reproduksi yaitu Container, Al Gun, Cateter Uterus, thermos dan Cateter Strow. 2. Peralatan klinik untuk kesehatan sapi perah yaitu Box obat, Cawan, Gunting, Tang kuku, Renet, Aplicator Ear Tag, Gergaji Besi, Trocard, Thermometer, Jarum Jahit, dan Coaxer. 45 3. Peralatan pada bagian Fresh Milk yaitu; Cilling Unit, Transfer Tank, Mesin Perah, Kompor Gas, Tabung Gas, Lactodencimeter, Thermometer, gelas ukur, Test Gun, Tong Susu, Milk can, Ember Stainless, Ember Plastik, Mangkok Vaseline, Gelas Diping, Saringan Nilon, Lap Ambing, Selang, Sikat, dan Arit. 4. Peralatan Kebersihan yaitu; gacok, Sekop, Sapu Lidi, dan Garpu. 5. Peralatan pada bagian Chopper atau Pemotongan rumput untuk penyediaan pakan hijauan ternak yaitu; Mesin Chopper, Arit, Gacok dan dudukan karung 6. Peralatan untuk jaga malam yaitu; Senter, Golok dan Radio Panggil.

5.3.5.1.2 Proses Produksi

Pada kegiatan proses produksi ini akan dibagi menjadi dua proses yaitu pross pembuatan pakan dan proses produksi sapi perah. Kegiatan budidaya yang dilakukan meliputi proses pemeliharaan hingga penanganan susu. Adapun kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam budidaya sapi perah antara lain membersihkan kandang, memandikan sapi, pemberian pakan konsentrat dan pakan hijauan, penyediaan air minum, pemeriksaan kesehatan hewan dan reproduksi, pemerahan dan penanganan susu. Kegiatan pemeliharaan pada umumnya sama untuk setiap sapi, namun ada beberapa yang memerlukan perlakuan berbeda yaitu pemberian pakan dan pemerahan. Deskripsi tahapan kegiatan budidaya sapi perah yang dilakukan di perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming adalah sebagai berikut : 1 Membersihkan kandang dan lingkungannya Kebersihan kandang harus selalu dijaga demi kenyamanan dan kesehatan sapi. Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan kandang dan lingkungannya berdasarkan standart operational procedur SOP di CV CIF: 1. Jam Pelaksanaan Pegawai melakukan kebersihan kandang sapi perah tiga kali dalam sehari, yaitu : 1 Pagi : pukul 03.30 – 05.00 2 Siang : pukul 08.30 – 10.00 3 Sore : pukul 15.00 – 16.00 46 2. Pelaksanaan Pada saat akan memulai kebersihan kandang, pastikan semua sarana kebersihan seperti sapu lidi, sekop, gacok, ember dan karung kotoran telah tersedia. 3. Tahapan Pelaksanaan Kebersihan Kandang a. Membersihkan kandang dan mengangkut kotoran dari kandang ke bak penampungan tiga kali sehari pada jam : 04.00, 08.30 dan 15.00 WIB. b. Membersihkan halaman dan lingkungan kandang c. Membersihkan dinding pondasi mess karyawan dan jalan menuju kandang isolasi. d. Merawat dan menyimpan alat–alat kebersihan setiap selesai digunakan 2 Memandikan sapi Sapi dimandikan sebanyak dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari sebelum dilakukan proses pemerahan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan sapi. Kegiatan memandikan sapi harus dilaksanakan setiap hari sesuai dengan ketentuan supaya produksi susu tidak mengalami penurunan. 3 Pemberian pakan kepada ternak Pakan yang diberikan kepada ternak sapi terdiri dari dua jenis pakan , untuk sapi dewasa diberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat, sedangkan untuk pedet diberikan kolostrum dan susu sapi. Pemberian pakan kepada ternak harus sesuai dan tepat waktu agar kesehatan ternak terjaga dan hasil produksi tetap stabil jumlah dan kualitasnya. Deskripsi pemberian pakan pada sapi perah CV CIF sebagai berikut: 1. Pakan Hijauan Pakan hijauan merupakan pakan utama sapi perah untuk dapat hidup, berproduksi dan berkembangbiak. Pakan hijauan makanan kasar ialah semua bahan makanan yang berasal dari tumbuh –tumbuhan atau tanaman dalam bentuk daun-daunan, ranting, bunga dan batang. Bahan ini pada umumnya dalam keadaan tebal, besar dan kasar yang kandungan energinya relatif rendah, tetapi merupakan sumber vitamin dan mineral yang bagus karena mengandung kadar air 70-80 persen. 47 Pakan hijauan yang diberikan pada hewan biasanya berupa rumput gajah, klobot jagung, daun pisang dan rumput liar. Diantara jenis tersebut yang paling baik diberikan kepada sapi adalah rumput Kinggrass rumput raja, rumput gajah dan klobot jagung. Adapun kandungan yang terdapat dalam rumput gajah adalah serat kasar yang baik bagi sapi. Klobot jagung berperan untuk meningkatkan lemak yang ada dalam susu, membuat susu akan terasa lebih enak dan kental serta baunya akan tercium wangi. Pada pagi hari, pakan hijauan diberikan pada pukul 06.15 –06.30 setelah sapi dimandikan dan dilakukan pemerahan. Pada pagi hari pakan hijauan yang diberikan adalah 30 persen dari kebutuhan per hari yang ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi. Pada siang hari dilakukan pada pukul 12.00 –12.30. Volume pakan hijauan yang diberikan adalah 30 persen dari kebutuhan per hari. Pada sore hari dilakukan pada pukul 17.15 – 17.30 setelah dimandikan dan pemerahan. Jumlah rumput yang diberikan adalah 40 persen dari kebutuhan per hari. Rumput yang akan diberikan kepada sapi akan di chopper dipotong –potong terlebih dahulu agar sapi mudah mencerna rumput. Gambar 4. Pakan Hijauan dan Mesin Chooper. 2. Pakan Konsentrat Pakan konsentrat merupakan makanan penguat bagi sapi karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasar yang rendah. Pakan konsentrat sapi perah terdiri dari campuran bahan –bahan berupa biji–bijian dari tumbuh –tumbuhan, umbi–umbian dan hasil sampingan dari produk olahan 48 pertanian. Bahan makanan konsentrat ini terdiri dari : wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molases kecap dari tetes tebu, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Jenis pakan konsentrat yang kini dipakai perusahaan adalah merek CIF Laktafeed A dengan kandungan protein 17-18 persen dan CIF Laktafeed B dengan kandungan protein 11-12 persen. Kedua jenis pakan konsentrat tersebut merupakan hasil produksi sendiri, tetapi saat ini pakan konsentrat yang digunakan adalah CIF Laktafeed A. Pada pedet umur 4 – 8 bulan, pakan konsentrat yang diberikan adalah campuran dari wheat pollard dan jagung popcorn. Pemberian pakan konsentrat dilakukan tiga kali dalam sehari. Pemberian pertama dilakukan pada pagi hari setelah sapi dimandikan dan sebelum sapi diperah. Pemberian kedua dilakukan pada siang hari dan pemberian ketiga dilakukan pada sore hari setelah sapi dimandikan dan sebelum sapi diperah. 3. Kolostrum dan susu sapi Kolostrum adalah susu awal yang dihasilkan dari induk sapi selama tujuh hari pertama. Kolostrum diberikan untuk anak sapi pedet yang baru lahir, karena banyak mengandung zat kekebalan tubuh, protein, dan mineral bagi anak sapi Sudono 2003. Kolostum diberikan dua kali dalam sehari sebanyak satu liter setiap kali pemberian selama satu minggu. Pedet perlu diberikan bantuan kolostrum untuk minum susu mengingat kondisi pedet yang masih lemah. Cara mengajari pedet untuk minum susu yaitu dengan mencelupkan jari pada kolostrum, lalu jari tersebut diberikan pada moncong pedet kemudian mengarahkan moncong pedet perlahan-lahan pada ember yang berisi kolostrum tersebut. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai pedet bisa minum sendiri. Biasanya pedet sudah bisa minum susu sendiri pada hari ke tiga pemberian kolostrum. 4. Pemeriksaan Kesehatan dan Reproduksi Kesehatan dan reproduksi sapi harus selalu ditinjau langsung oleh karyawan Bagian Pemeliharan Sapi, Bagian Jaga Malam, Bagian Kebersihan dan Supervisor Sapi Perah sehingga ketika sapi sakit atau birahi dapat langsung dilakukan penanganan secepatnya. Penanganan penyakit yang dilakukan antara lain memberikan suntikan obat dengan dosis tertentu sesuai dengan jenis penyakit. 49 5. Perkawinan Perkawinan pada usaha ternak sapi perah bertujuan untuk memperoleh bibit dan meningkatkan produktivitas sapi perah. Metode perkawinan sapi yang diterapkan oleh CV CIF adalah metode perkawinan sapi secara Inseminasi Buatan IB. Kedewasaan tubuh sapi perah rata-rata dicapai pada umur 15 –18 bulan dan mereka akan tumbuh terus dengan baik sampai umur 4 –5 tahun. Oleh karena itu, sapi-sapi dara dapat dikawinkan yang pertama pada umur 18 bulan, sehingga mereka beranak pada umur 2.5 tahun. Sedangkan batas tertinggi sapi induk dapat dikawinkan adalah pada umur 10 –12 tahun, sebab pada saat tersebut produksi susu sudah sangat menurun. Sapi yang sedang birahi harus segera dikawinkan, karena bila terlambat kawin harus menunggu datangnya masa birahi berikutnya hingga 40 –60 hari. Akibat yang ditimbulkan dari kejadian tersebut akan berimbas pada produksi susu yang dihasilkan akan menurun. 6. Pemerahan Sapi –sapi yang ada di CV CIF diperah secara continue yaitu dua kali dalam sehari. Pada pagi hari sapi diperah pukul 05.00 WIB sedangkan sore pukul 16.30 WIB. Susu yang diperoleh pada kedua kali pemerahan ini akan menghasilkan jumlah yang berbeda, dimana jumlah susu yang dihasilkan pada pagi hari akan lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah susu yang dihasilkan pada sore hari. Hal ini disebakan oleh perbedaan rentang waktu pagi hari lebih panjang sehingga susu yang dihasilkan lebih banyak. Proses pemerahan susu memiliki teknik tersendiri yaitu proses pemerahan pada satu sapi dilakukan 10 –15 menit, jika lebih dari waktu tersebut akan mempengaruhi produksi susu yang dihasilkan akan semakin menurun. Dalam sekali pemerahan, susu yang dikeluarkan dari ambing harus sekali habis. Bila susu masih tersisa di dalam ambing, dapat menyebabkan penyakit pada sapi yaitu mastitis. Memerah dapat dilakukan dengan cara memegang dengan lima jari dan dengan gerakan memijat. Pada saat memerah harus dilakukan hati –hati supaya ambing sapi tidak bengkak. Proses pemerahan di CV CIF dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur SOP pemerahan yang terdapat pada perusahaan. SOP pemerahan tersebut antara lain : 50 A. Jam Pelaksanaan Semua pegawai melakukan pemerahan secara serempak pada jam yang sama, baik pagi maupun sore. 1. Jam pemerahan pagi : pukul 05.00 – 06.00 WIB 2. Jam pemerahan sore : pukul 16.30 – 18.00 WIB B. Pelaksanaan Pemerahan Pada saat akan memulai pemerahan, kondisi sapi, lantai kandang, peralatan perah dan pakaian pegawai dalam keadaan bersih. C. Tahapan Pelaksanaan Pemerahan 1. Membersihkan lantai kandang dan memasak air 2. Memandikan sapi 3. Mengkompres dan mengeringkan ambing sapi secara keseluruhan 4. Memerah dan perahan pertama seluruh susu yang ada di dalam puting dibuang 5. Menimbang, menyaring dan menuangkan susu ke dalam milk can atau tong. Milk can atau tong disimpan di tempat yang lebih tinggi dari lantai kandang dan tidak berdekatan dengan sapi. Tidak dibenarkan menyimpan milk can atau tong di lorong kandang atau dekat dengan sapi serta jangan sekali – kali menyimpan tutup milk can atau tong di kombong sapi 6. Membersihkan ambing dan memberi obat celup 7. Mencatat produksi susu per ekor sapi 8. Setelah selesai proses pemerahan, seluruh susu di angkut ke cilling unit dan semua peralatan ember stainless, saringan, lap ambing dan tempat vaselin diangkut ke bagian kebersihan peralatan. a Penanganan susu Setelah proses pemerahan, akan dilakukan penyaringan terlebih dahulu sebelum dituangkan ke dalam milk can atau tong. Penyaringan dimaksudkan untuk mencegah kotoran tercampur ke dalam susu. Setiap harinya produksi susu dicatat ke dalam catatan produksi susu harian yang dilaporkan kepada supervisor sapi perah untuk mengetahui perkembangan produktivitas sapi perah. Semua prosedur kegiatan penanganan susu tersebut dilakukan sesuai SOP pemerahan 51 oleh karyawan bagian sapi perah. Proses pemerahan dan Kurva produksi dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6. Gambar 5. Proses Pemerahan Sapi Perah Pada CV CIF, 2011. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Gambar 6 . Kurva Produksi Susu Sapi Perah Sumber: Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat dan JICA dalam Floren, Erika.S. 2007 52

5.3.5.2 Unit Pembuatan Pakan Konsentrat

5.3.5.2.1 Pengadaan Bahan Baku dan Persiapan

Input yang digunakan untuk proses produksi pakan konsentrat terdiri dari wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molases, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Bahan baku tersebut dipasok dari beberapa pemasok di bergagai daerah. Jenis, harga dan pemasok bahan baku konsentrat pada CV CIF dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 . Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. CIF No Jenis Bahan Baku Perusahaan Daerah Pemasok Hargakg Rp 1 Dedak padi Sukabumi 1.800 2 Bungkil kelapa Jakarta 2.600 3 Kacang hijau Ciherang Bogor 3.900 4 Molases Banten 1.500 5 Garam Cianjur 650 6 Mineral Lembah Hijau Multifarm 3.000 7 Kapur Sukabumi 550 8 Wheat pollard Jakarta 2.250 9 Jagung popcorn Jakarta 2.000 10 Gaplek Jonggol, Bogor 1.600 Bahan –bahan baku tersebut disimpan dan disusun berdasarkan jenisnya di gudang penyimpanan. Pada tahap persiapan, tenaga kerja bagian produksi pakan konsentrat akan menyiapkan peralatan dan bahan –bahan.

5.3.5.2.2 Penimbangan bahan baku

Proses penimbangan bahan baku dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB yang dilakukan oleh tiga orang pekerja di gudang penyimpanan. Bahan- bahan baku yang akan digunakan untuk membuat formula pakan konsentrat ditimbang sesuai kebutuhan per satu kali proses mixer yang disesuaikan dengan kapasitas mixer yang dimiliki. Komposisi bahan baku untuk membuat formula pakan konsentrat dalam satu kali proses mixer dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 . Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentrat yang Dibutuhkan dalam Satu Kali Proses Mixer No Bahan Baku Rasio Kg 1 Dedak Padi 32.3 113.05 2 Bungkil Kelapa 15. 52.5 3 Kacang Hijau 6 21 4 Molasses 8 28 5 Garam 0.7 2.45 6 Mineral 1 3.5 7 Kapur 2 7 8 Wheat Pollard 10 35 9 Jagung Popcorn 10 35 10 Gaplek 15 52.5 Jumlah 100 450 53

5.3.5.2.3 Pembuatan formula pakan konsentrat

Bahan baku yang telah ditimbang akan diangkut oleh pegawai bagian pakan konsentrat ke ruangan depan tempat proses mixer akan dilakukan. Setelah semua bahan baku selesai diangkut, akan dilakukan proses pembuatan formula pakan konsentrat. Pembuatan formula pakan konsentrat dilakukan dua tahap, tahap pertama yaitu tahap pencampuran beberapa jenis bahan baku dengan melakukan pengadukan oleh tangan yang dilakukan pegawai di atas sebuah alas karung. Bahan baku yang dicampur dan diaduk di atas alas karung tersebut adalah wheat pollard, jagung popcorn, kapur, mineral, garam dan molases. Tahap kedua yaitu memasukkan langsung bahan baku lainnya ke dalam mixer tanpa dilakukan pencampuran terlebih dahulu sebelum proses pembuatan, bahan baku tersebut adalah wheat pollard, dedak padi, kacang hijau, gaplek, dan bungkil kelapa.

5.3.5.2.4 Pencampuran bahan baku dalam mesin pakan

Setelah proses pembuatan formula yang terdiri dari berbagai jenis campuran bahan baku dan bahan baku lainnya yang telah disiapkan namun belum diaduk menjadi satu, akan dimasukkan ke dalam mesin. Tahap pertama adalah mendekatkan bahan baku yang belum dicampur dan diaduk ke dekat mixer, terdiri wheat pollard, dedak padi, kacang hijau, gaplek, dan bungkil kelapa. Sebelum kegiatan mesin dilakukan, pegawai akan menyalakan mesin mixer, mesin mixer tersebut bekerja menggunakan tenaga listrik dan bahan bakar solar. Setelah mesin mixer menyala, bahan baku yang telah didekatkan dengan mixer tersebut dimasukkan satu persatu secara bergiliran, kemudian baru dimasukkan bahan baku yang telah dicampur dan diaduk sebelumnya yang terdiri jagung popcorn, kapur, mineral, garam dan molases. Pemberian molasses terhadap campuran bahan baku pakan konsentrat memiliki pengaruh terhadap rasa pakan konsentrat yang akan dihasilkan, karena molases terbuat dari sari tebu yang berbentuk seperti kecap manis. Rasa yang dihasilkan adalah rasa manis yang disukai oleh hewan ternak sapi perah sehingga nafsu makannya bertambah. Proses pencampuran formula yang terdiri dari berbagai bahan baku tersebut dalam mesin dilakukan selama 20 menit. Selama proses mesinr berjalan, para pegawai akan menyiapkan formula bahan baku lagi yang akan digunakan untuk tahap mixer selanjutnya. Produksi pakan konsentrat dalam satu hari kerja akan terdiri dari 9 kali proses 54 mixer, sehingga unit bisnis pakan konsentrat pada CV CIF ini akan memproduksi pakan konsentrat sebanyak 2-4 ton per hari. Adapun jumlah pemberian pakan hijauan ataupun konsentrat untuk sapi dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Jumlah Pemberian Pakan Hijauan Dan Konsentrat Berdasarkan Bobot Badan Sapi Jenis Sapi Bobot Badan Kg Jumlah Pakan Kg Hijauan Konsentrat Dara 250 25 5 Medium Production 300 30 8 High Production 500 50 15 Sumber: CV CIF Tabel 10 menunjukan bahwa pemberian pakan hijauan di CV CIF sudah memenuhi tatalaksana pemberian pakan hijauan, yaitu 10 persen dari bobot tubuh sapi. Sedangkan untuk pakan konsentrat, CV CIF sudah melakukan uji kelayakan mengenai bobot yang sesuai untuk dikonsumsi oleh sapi, sehingga tidak akan ditemukan lagi kesalahan-kesalahan teknis mengenai pemberian pakan. Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta rendahnya kadar serat kasar. Pemberian pakan konsentrat dilakukan sebanyak tiga kali sehari, pagi hari, siang hari dan sore hari. Pemberian pakan konsentrat untuk pejantan, pedet dan dara berdasarkan bobot badan, yaitu berkisar 2 persen dari bobot badan sapi. Sedangkan untuk sapi laktasi berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan. Semakin banyak produksi susu yang dihasilkan maka semakin banyak pula pakan konsentrat yang harus diberikan. Adapun waktu, jumlah dan volume pakan konsentrat dapat di lihat pada Tabel 10. Tabel 10. Waktu dan Jumlah Volume Pakan Konsentrat pada Peternakan CV CIF Waktu Jam Volume Pakan Konsentrat Keterangan Pagi 05.00 – 05.15 30 dari kebutuhanhari Ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi Siang 11.00 – 11.30 20 dari kebutuhanhari Ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi Sore 16.00 – 16.15 50 dari kebutuhanhari Ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi Sumber:CV CIF 55

5.3.6 Aspek Ekonomi dan Sosial

Keberadaan usaha peternakan CV CIF berdampak positif terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Hal ini akan memberikan dampak positif karena pendapatan yang diperoleh para tenaga kerja akan memberikan kesejahteraan baik bagi tenaga kerja itu sendiri maupun keluarganya. Secara tidak langsung ini merupakan upaya penciptaan lapangan kerja yang mengurangi jumlah pengangguran di wilayah tersebut. 56 VI ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk menentukan apakah suatu usaha dari segi finansial layak atau tidak untuk dijalankan. Analisis kelayakan finansial usaha sapi perah di CV CIF dilakukan dengan mengkaji aspek finansial

6.1. Aspek Finansial

Aspek-aspek finansial menggunakan kriteria-kriteria analisis investasi yaitu, Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Payback Period PP. Untuk menganalisis kriteria-kriteria tersebut digunakan suatu metode perhitungan atau yang sering disebut arus kas cash flow. Cash flow disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya. Lebih sederhanannya cash flow bertujuan untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan dalam proyek atau usaha yang dijalankan oleh CV CIF. Langkah penting lainnya yang digunakan untuk menentukan berhasilnya aspek finansial adalah membuat laporan laba rugi. Laporan laba rugi berisis tentang total penerimaan pengeluaran dan kondisi keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu tahun akuntansi atau produksi. Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu. Dalam penelitian ini terutama dalam aspek finansialnya, akan menggunakan dua jenis skenario perhitungan, skenario I berupa perhitungan dengan penggunaan teknologi seperti yang dilakukan CV CIF saat ini, berupa kegiatan proses produksi menghasilkan susu sapi dengan pemberian pakan berupa konsentrat yang dibeli dari pihak lain dan menghasilkan susu sapi sebanyak 19 literhari. Selanjutnya skenario II, CV CIF akan menggunakan metode baru dalam proses produksi berupa peningkatan pakan dan peningkatan pemerahan guna meningkatkan susu sapi yang akan dihasilkan. Untuk mewujudkannya, CV CIF melakukan pengadaan investasi berupa pembelian mesin pembuat pakan konsetrat yang berguna untuk