Proses Produksi Unit Produksi Susu Sapi Perah

45 3. Peralatan pada bagian Fresh Milk yaitu; Cilling Unit, Transfer Tank, Mesin Perah, Kompor Gas, Tabung Gas, Lactodencimeter, Thermometer, gelas ukur, Test Gun, Tong Susu, Milk can, Ember Stainless, Ember Plastik, Mangkok Vaseline, Gelas Diping, Saringan Nilon, Lap Ambing, Selang, Sikat, dan Arit. 4. Peralatan Kebersihan yaitu; gacok, Sekop, Sapu Lidi, dan Garpu. 5. Peralatan pada bagian Chopper atau Pemotongan rumput untuk penyediaan pakan hijauan ternak yaitu; Mesin Chopper, Arit, Gacok dan dudukan karung 6. Peralatan untuk jaga malam yaitu; Senter, Golok dan Radio Panggil.

5.3.5.1.2 Proses Produksi

Pada kegiatan proses produksi ini akan dibagi menjadi dua proses yaitu pross pembuatan pakan dan proses produksi sapi perah. Kegiatan budidaya yang dilakukan meliputi proses pemeliharaan hingga penanganan susu. Adapun kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam budidaya sapi perah antara lain membersihkan kandang, memandikan sapi, pemberian pakan konsentrat dan pakan hijauan, penyediaan air minum, pemeriksaan kesehatan hewan dan reproduksi, pemerahan dan penanganan susu. Kegiatan pemeliharaan pada umumnya sama untuk setiap sapi, namun ada beberapa yang memerlukan perlakuan berbeda yaitu pemberian pakan dan pemerahan. Deskripsi tahapan kegiatan budidaya sapi perah yang dilakukan di perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming adalah sebagai berikut : 1 Membersihkan kandang dan lingkungannya Kebersihan kandang harus selalu dijaga demi kenyamanan dan kesehatan sapi. Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan kandang dan lingkungannya berdasarkan standart operational procedur SOP di CV CIF: 1. Jam Pelaksanaan Pegawai melakukan kebersihan kandang sapi perah tiga kali dalam sehari, yaitu : 1 Pagi : pukul 03.30 – 05.00 2 Siang : pukul 08.30 – 10.00 3 Sore : pukul 15.00 – 16.00 46 2. Pelaksanaan Pada saat akan memulai kebersihan kandang, pastikan semua sarana kebersihan seperti sapu lidi, sekop, gacok, ember dan karung kotoran telah tersedia. 3. Tahapan Pelaksanaan Kebersihan Kandang a. Membersihkan kandang dan mengangkut kotoran dari kandang ke bak penampungan tiga kali sehari pada jam : 04.00, 08.30 dan 15.00 WIB. b. Membersihkan halaman dan lingkungan kandang c. Membersihkan dinding pondasi mess karyawan dan jalan menuju kandang isolasi. d. Merawat dan menyimpan alat–alat kebersihan setiap selesai digunakan 2 Memandikan sapi Sapi dimandikan sebanyak dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari sebelum dilakukan proses pemerahan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan sapi. Kegiatan memandikan sapi harus dilaksanakan setiap hari sesuai dengan ketentuan supaya produksi susu tidak mengalami penurunan. 3 Pemberian pakan kepada ternak Pakan yang diberikan kepada ternak sapi terdiri dari dua jenis pakan , untuk sapi dewasa diberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat, sedangkan untuk pedet diberikan kolostrum dan susu sapi. Pemberian pakan kepada ternak harus sesuai dan tepat waktu agar kesehatan ternak terjaga dan hasil produksi tetap stabil jumlah dan kualitasnya. Deskripsi pemberian pakan pada sapi perah CV CIF sebagai berikut: 1. Pakan Hijauan Pakan hijauan merupakan pakan utama sapi perah untuk dapat hidup, berproduksi dan berkembangbiak. Pakan hijauan makanan kasar ialah semua bahan makanan yang berasal dari tumbuh –tumbuhan atau tanaman dalam bentuk daun-daunan, ranting, bunga dan batang. Bahan ini pada umumnya dalam keadaan tebal, besar dan kasar yang kandungan energinya relatif rendah, tetapi merupakan sumber vitamin dan mineral yang bagus karena mengandung kadar air 70-80 persen. 47 Pakan hijauan yang diberikan pada hewan biasanya berupa rumput gajah, klobot jagung, daun pisang dan rumput liar. Diantara jenis tersebut yang paling baik diberikan kepada sapi adalah rumput Kinggrass rumput raja, rumput gajah dan klobot jagung. Adapun kandungan yang terdapat dalam rumput gajah adalah serat kasar yang baik bagi sapi. Klobot jagung berperan untuk meningkatkan lemak yang ada dalam susu, membuat susu akan terasa lebih enak dan kental serta baunya akan tercium wangi. Pada pagi hari, pakan hijauan diberikan pada pukul 06.15 –06.30 setelah sapi dimandikan dan dilakukan pemerahan. Pada pagi hari pakan hijauan yang diberikan adalah 30 persen dari kebutuhan per hari yang ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi. Pada siang hari dilakukan pada pukul 12.00 –12.30. Volume pakan hijauan yang diberikan adalah 30 persen dari kebutuhan per hari. Pada sore hari dilakukan pada pukul 17.15 – 17.30 setelah dimandikan dan pemerahan. Jumlah rumput yang diberikan adalah 40 persen dari kebutuhan per hari. Rumput yang akan diberikan kepada sapi akan di chopper dipotong –potong terlebih dahulu agar sapi mudah mencerna rumput. Gambar 4. Pakan Hijauan dan Mesin Chooper. 2. Pakan Konsentrat Pakan konsentrat merupakan makanan penguat bagi sapi karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasar yang rendah. Pakan konsentrat sapi perah terdiri dari campuran bahan –bahan berupa biji–bijian dari tumbuh –tumbuhan, umbi–umbian dan hasil sampingan dari produk olahan 48 pertanian. Bahan makanan konsentrat ini terdiri dari : wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molases kecap dari tetes tebu, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Jenis pakan konsentrat yang kini dipakai perusahaan adalah merek CIF Laktafeed A dengan kandungan protein 17-18 persen dan CIF Laktafeed B dengan kandungan protein 11-12 persen. Kedua jenis pakan konsentrat tersebut merupakan hasil produksi sendiri, tetapi saat ini pakan konsentrat yang digunakan adalah CIF Laktafeed A. Pada pedet umur 4 – 8 bulan, pakan konsentrat yang diberikan adalah campuran dari wheat pollard dan jagung popcorn. Pemberian pakan konsentrat dilakukan tiga kali dalam sehari. Pemberian pertama dilakukan pada pagi hari setelah sapi dimandikan dan sebelum sapi diperah. Pemberian kedua dilakukan pada siang hari dan pemberian ketiga dilakukan pada sore hari setelah sapi dimandikan dan sebelum sapi diperah. 3. Kolostrum dan susu sapi Kolostrum adalah susu awal yang dihasilkan dari induk sapi selama tujuh hari pertama. Kolostrum diberikan untuk anak sapi pedet yang baru lahir, karena banyak mengandung zat kekebalan tubuh, protein, dan mineral bagi anak sapi Sudono 2003. Kolostum diberikan dua kali dalam sehari sebanyak satu liter setiap kali pemberian selama satu minggu. Pedet perlu diberikan bantuan kolostrum untuk minum susu mengingat kondisi pedet yang masih lemah. Cara mengajari pedet untuk minum susu yaitu dengan mencelupkan jari pada kolostrum, lalu jari tersebut diberikan pada moncong pedet kemudian mengarahkan moncong pedet perlahan-lahan pada ember yang berisi kolostrum tersebut. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai pedet bisa minum sendiri. Biasanya pedet sudah bisa minum susu sendiri pada hari ke tiga pemberian kolostrum. 4. Pemeriksaan Kesehatan dan Reproduksi Kesehatan dan reproduksi sapi harus selalu ditinjau langsung oleh karyawan Bagian Pemeliharan Sapi, Bagian Jaga Malam, Bagian Kebersihan dan Supervisor Sapi Perah sehingga ketika sapi sakit atau birahi dapat langsung dilakukan penanganan secepatnya. Penanganan penyakit yang dilakukan antara lain memberikan suntikan obat dengan dosis tertentu sesuai dengan jenis penyakit. 49 5. Perkawinan Perkawinan pada usaha ternak sapi perah bertujuan untuk memperoleh bibit dan meningkatkan produktivitas sapi perah. Metode perkawinan sapi yang diterapkan oleh CV CIF adalah metode perkawinan sapi secara Inseminasi Buatan IB. Kedewasaan tubuh sapi perah rata-rata dicapai pada umur 15 –18 bulan dan mereka akan tumbuh terus dengan baik sampai umur 4 –5 tahun. Oleh karena itu, sapi-sapi dara dapat dikawinkan yang pertama pada umur 18 bulan, sehingga mereka beranak pada umur 2.5 tahun. Sedangkan batas tertinggi sapi induk dapat dikawinkan adalah pada umur 10 –12 tahun, sebab pada saat tersebut produksi susu sudah sangat menurun. Sapi yang sedang birahi harus segera dikawinkan, karena bila terlambat kawin harus menunggu datangnya masa birahi berikutnya hingga 40 –60 hari. Akibat yang ditimbulkan dari kejadian tersebut akan berimbas pada produksi susu yang dihasilkan akan menurun. 6. Pemerahan Sapi –sapi yang ada di CV CIF diperah secara continue yaitu dua kali dalam sehari. Pada pagi hari sapi diperah pukul 05.00 WIB sedangkan sore pukul 16.30 WIB. Susu yang diperoleh pada kedua kali pemerahan ini akan menghasilkan jumlah yang berbeda, dimana jumlah susu yang dihasilkan pada pagi hari akan lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah susu yang dihasilkan pada sore hari. Hal ini disebakan oleh perbedaan rentang waktu pagi hari lebih panjang sehingga susu yang dihasilkan lebih banyak. Proses pemerahan susu memiliki teknik tersendiri yaitu proses pemerahan pada satu sapi dilakukan 10 –15 menit, jika lebih dari waktu tersebut akan mempengaruhi produksi susu yang dihasilkan akan semakin menurun. Dalam sekali pemerahan, susu yang dikeluarkan dari ambing harus sekali habis. Bila susu masih tersisa di dalam ambing, dapat menyebabkan penyakit pada sapi yaitu mastitis. Memerah dapat dilakukan dengan cara memegang dengan lima jari dan dengan gerakan memijat. Pada saat memerah harus dilakukan hati –hati supaya ambing sapi tidak bengkak. Proses pemerahan di CV CIF dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur SOP pemerahan yang terdapat pada perusahaan. SOP pemerahan tersebut antara lain : 50 A. Jam Pelaksanaan Semua pegawai melakukan pemerahan secara serempak pada jam yang sama, baik pagi maupun sore. 1. Jam pemerahan pagi : pukul 05.00 – 06.00 WIB 2. Jam pemerahan sore : pukul 16.30 – 18.00 WIB B. Pelaksanaan Pemerahan Pada saat akan memulai pemerahan, kondisi sapi, lantai kandang, peralatan perah dan pakaian pegawai dalam keadaan bersih. C. Tahapan Pelaksanaan Pemerahan 1. Membersihkan lantai kandang dan memasak air 2. Memandikan sapi 3. Mengkompres dan mengeringkan ambing sapi secara keseluruhan 4. Memerah dan perahan pertama seluruh susu yang ada di dalam puting dibuang 5. Menimbang, menyaring dan menuangkan susu ke dalam milk can atau tong. Milk can atau tong disimpan di tempat yang lebih tinggi dari lantai kandang dan tidak berdekatan dengan sapi. Tidak dibenarkan menyimpan milk can atau tong di lorong kandang atau dekat dengan sapi serta jangan sekali – kali menyimpan tutup milk can atau tong di kombong sapi 6. Membersihkan ambing dan memberi obat celup 7. Mencatat produksi susu per ekor sapi 8. Setelah selesai proses pemerahan, seluruh susu di angkut ke cilling unit dan semua peralatan ember stainless, saringan, lap ambing dan tempat vaselin diangkut ke bagian kebersihan peralatan. a Penanganan susu Setelah proses pemerahan, akan dilakukan penyaringan terlebih dahulu sebelum dituangkan ke dalam milk can atau tong. Penyaringan dimaksudkan untuk mencegah kotoran tercampur ke dalam susu. Setiap harinya produksi susu dicatat ke dalam catatan produksi susu harian yang dilaporkan kepada supervisor sapi perah untuk mengetahui perkembangan produktivitas sapi perah. Semua prosedur kegiatan penanganan susu tersebut dilakukan sesuai SOP pemerahan 51 oleh karyawan bagian sapi perah. Proses pemerahan dan Kurva produksi dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6. Gambar 5. Proses Pemerahan Sapi Perah Pada CV CIF, 2011. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan Gambar 6 . Kurva Produksi Susu Sapi Perah Sumber: Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat dan JICA dalam Floren, Erika.S. 2007 52

5.3.5.2 Unit Pembuatan Pakan Konsentrat