7
Berdasarkan data di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan finansial pada CV CIF dengan teknologi produksi
yang kegiatannya dilakukan secara biasa normal production? 2.
Bagaimana kelayakan finansial pada CV CIF dengan menggunakan teknologi produksi baru berupa peningkatan pakan konsentrat pada sapi dan
investasi mesin pembuat pakan? 3.
Bagaimana sensitivitas usaha sapi perah akibat adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada usaha tersebut ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis kelayakan finansial produksi susu sapi CV CIF dengan
teknologi produksi yang kegiatannya dilakukan secara biasa normal production.
2. Menganalisis kelayakan finansial produksi susu sapi CV CIF melalui
teknologi produksi baru berupa peningkatan pakan konsentrat pada sapi dan investasi mesin pembuat pakan.
3. Menganalisis sensitivitas usaha sapi perah akibat adanya perubahan-
perubahan yang terjadi pada usaha ternak sapi perah.
1.4 Manfaat penelitian
1. Bagi peternakan, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
menetapkan rencana kerja selanjutnya. 2.
Bagi peneliti, sebagai sarana belajar dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.
3. Bagi kalangan akademis, sebagai referensi atau sumber informasi untuk
penelitian mengenai kelayakan finansial.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Kegiatan penelitian hanya dilakukan di peternakan sapi perah di CV CIF Desa Barusirem Rt 0306, Kampung Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat.
8
II TINJAUAN PUSTAKA
Sapi adalah hewan ternak terpenting dikarenakan setiap bagian dalam tubuhnya memiliki fungsi dan kegunaan diantaranya sebagai sumber daging, susu,
tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50 persen kebutuhan daging di dunia, 95 persen kebutuhan susu dan 85 persen kebutuhan
kulit. Hal ini menunjukan bahwa sapi memiliki peranan yang penting dalam pemenuhan gizi manusia.
2.1 Usaha Peternakan Sapi Perah
Menurut Keputusan
Menteri Pertanian
Republik Indonesia
No.940kptsOT.2101097, yang dimaksud usaha peternakan adalah suatu usaha pembibitan atau budidaya peternakan dalam bentuk perusahaan peternakan atau
peternakan rakyat, yang diselenggarakan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersial atau sebagai
usaha sampingan untuk menghasilkan ternak potong, telur, susu termasuk menggemukan suatu ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan
memasarkan. Menurut Mandaka 2005, usaha ternak sapi perah kerakyatan di Indonesia memiliki komposisi peternak skala kecil memiliki kurang dari empat
ekor sapi perah dengan persentase 80 persen, peternak skala menengah memiliki empat sampai tujuh ekor sapi perah dengan persentase 17 persen dan peternak
skala besar memiliki lebih dari tujuh ekor sapi perah dengan persentase tiga persen.
2.2 Perkembangbiakan Sapi Perah