Perumusan Masalah Analisis Kelayakan Finansial Usaha Sapi Perah CV Cisarua Integrated Farming Kabupaten Bogor, Jawa Barat

5 pemeliharaan sapi perah melalui peningkatan pakan. Bila dilihat dari sisi produksi susu yang dihasilkan, yang apabila dilakukan secara berkala dan intensif dapat menghasilkan susu sebanyak 5.205 Kg susu per laktasitahun, maka akan menjadi industri yang sangat menjanjikan. Analisis mengenai kelayakan usaha peternakan sapi perah menjadi penting untuk dilakukan karena sapi perah yang komoditinya berupa susu menjadi salah satu alternatif pemenuhan gizi dan juga menekan laju impor pemerintah yang pada akhirnya berimplikasi pada penerimaan negara yang semakin besar. Dalam perencanaan peningkatan produksi susu melalui perbaikan pakan, memerlukan perencanaan yang sesuai agar dana yang diinvestasikan memberikan keuntungan bagi pihak yang terlibat. Dengan kata lain, analisis kelayakan finansial diperlukan untuk mendukung perencanaan ini.

1.2 Perumusan Masalah

Kegiatan peternakan sapi perah merupakan sebuah usaha unggulan di daerah Cisarua, dimana kegiatan tersebut memiliki arti penting dalam perekonomian daerah setempat. Perusahaan peternakan dan peternak-peternak sapi perah setempat sadar bahwa produk akhir dari peternakan tersebut berupa susu memiliki potensi besar dalam perkembangan kedepannya. Akan tetapi, masih terdapat kendala yang menyebabkan perusahaan peternakan tersebut belum mampu menghasilkan produksi susu yang optimal. Keterbatasan modal, kurang terampilnya tenaga ahli dan juga kurang efektifnya teknologi produksi yang digunakan menjadi kendala bagi perusahaan peternakan dan peternak di daerah Cisarua. CV Cisarua Integrated Farming CV CIF merupakan salah satu perusahaan peternakan yang berada di wilayah kecamatan Cisarua, dimana kegatan bisnis utamanya adalah menghasilkan susu sapi segar. Saat ini dalam kegiatan produksinya CV CIF mampu menghasilkan susu sapi segar sebanyak 1200 liter yang diperoleh dari 63 sapi perah produktif. Selanjutnya CV CIF akan menjual semua susu yang diproduksi ke pembeli tunggal yaitu PT Cimory Cisarua Mountain Dairy yang menampung semua hasil produksi susu. Selain itu juga melalui wawancara dengan pihak perusahaan, permintaan susu yang diminta oleh 6 PT Cimory masih sangat besar dan sanggup menampung sekitar 8000 liter hingga 12.000 liter perharinya. Sedangkan dari pihak CV CIF sendiri belum mampu untuk memasok susu dengan jumlah sebesar itu. Sehingga untuk mengupayakan terpenuhinya permintaan PT Cimory, CV CIF menerapkan dua alternatif kegiatan dalam memproduksi susu sapi perah. Alternatif pertama atau yang dapat disebut skenario I adalah teknologi produksi yang kegiatannya dilakukan secara biasa normal production seperti yang dilaksanakan oleh CV CIF saat ini, berupa proses produksi menghasilkan susu sapi dengan pemberian pakan konsentrat yang dibeli dari pihak lain dengan tujuan untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan susu PT Cimory. Selanjutnya adalah alternatif kedua atau skenario II, dimana CV CIF menerapkan suatu metode baru yang telah teruji mampu untuk meningkatkan produksi susu berupa peningkatan pakan konsentrat pada sapi perah, baik itu berupa peningkatan kualitas pakan dan juga kuantitas pakan. Dimana sebelumnya metode tersebut pernah diteliti oleh Kusnadi U dan Juarini E 2006, disebutkan bahwa pemberian peningkatan pakan yang dibarengi dengan peningkatan frekuensi pakan pada sapi perah akan meningkatkan kemampuan produksi susu sampai 22.3 persen. Yang berarti awalnya sapi mampu berproduksi sebanyak 19 literhari maka akan terjadi peningkatan sebesar 21.03 liter hari. Diharapkan kedepannya metode yang akan diterapkan ini akan berdampak positif bagi CV CIF dalam meningkatkan produksi. Untuk mendukung metode tersebut, diperlukan penerapan suatu teknologi yang berfungsi untuk mensupply pakan tersebut kepada sapi perah. Sehingga untuk mewujudkannya, CV CIF melakukan suatu kegiatan investasi berupa pembelian mesin pembuat pakan konsentrat. Metode yang akan dilakukan tersebut merupakan suatu metode yang sudah terbukti dan telah memberikan hasil yang bermanfaat bagi perusahaan atau peternakan yang menerapkannya. Dengan adanya mesin pembuat pakan tersebut akan memudahkan perusahaan untuk menerapkan metode baru tersebut yang bertujuan untuk memenuhi permintaan susu dari PT Cimory. 7 Berdasarkan data di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kelayakan finansial pada CV CIF dengan teknologi produksi yang kegiatannya dilakukan secara biasa normal production? 2. Bagaimana kelayakan finansial pada CV CIF dengan menggunakan teknologi produksi baru berupa peningkatan pakan konsentrat pada sapi dan investasi mesin pembuat pakan? 3. Bagaimana sensitivitas usaha sapi perah akibat adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada usaha tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian