Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Asumsi Dasar

26 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV CIF, Cibeureum, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2011. Penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa CV CIF merupakan sebuah perusahaan peternakan yang kegiatan produksinya berlangsung secara sistematis dan transparan, selain itu juga CV CIF merupakan salah satu perusahaan penghasil susu terbesar di daerah Cisarua. Selain itu juga pemilihan daerah Cisarua sebagai lokasi penelitian dikarenakan daerah Cisarua merupakan daerah penghasil susu terbesar di daerah Bogor dan sekitarnya.

4.2 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di peternakan sapi perah CV CIF serta wawancara dengan manajer, supervisor dan para pekerja secara langsung. Selain itu juga dilakukan pengambilan data sekunder dari literatur-literatur, baik yang ada di perpustakaan ataupun di tempat lain berupa penelitian-penelitian terdahulu mengenai kelayakan finansial, baik berupa artikel cetak maupun artikel elektronik.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan, yaitu mulai dari bulan maret hingga juni 2011. Adapun kegiatan yang dilakukan selama pengumpulan data antara lain observasi langsung berupa pembuatan pakan dan juga kegiatan produksi susu sapi dan pemasaran susu sapi. Wawancara yang mendalam dengan manager dan supervisor serta pekerja yang ada di CV CIF, studi literature dan pencarian internet.

4.4 Metode Pengolahan Data

Data dan informasi yang telah terkumpul dikelompokan dan disajikan dalam bentuk tabel tabulasi, kemudian diolah. Data kuantitatif yang diperoleh selama penelitian diolah dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan kalkulator. Sedangkan data kualitatif diolah dan 27 disajikan dalam bentuk deskriptif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran usaha dari tiap-tiap aspek dalam kelayakan finansial. Analisis secara kuantitatif dilakukan terhadap aspek finansial. Adapun aspek fianansial yang dianalisis adalah NPV Net Present Value, IRR Inernal Rate of Return, Net BC Net Benefit Cost Ratio, PP Payback Period dan analisis sensitivitas Switching Value.

4.4.1 Analisis Aspek Finansial

4.4.1.1. Net Present Value NPV

Net Present Value NPV adalah manfaat bersih yang diterima perusahaan selama umur proyek pada tingkat discount factor tertentu. NPV diperoleh dari nilai investasi dengan penerimaan arus kas bersih pada masa yang akan datang. Menurut Nurmalina et al 2010 rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut : NPV = n t t i Ct Bt 1 1 Dimana : Bt =Penerimaan benefit pada tahun ke-t Ct =Biaya cost pada tahun ke-t n =Umur proyek tahun t =Periode 1,2,3,... i =Discount rate Kriteria penilaian : NPV 0, maka proyek menguntungkan dan dapat dilaksanakan. NPV = 0, maka proyek tidak untung tetapi juga tidak rugi, jadi keputusan diserahkan kepada pengambil keputusan yaitu pada pihak manajemen perusahaan. NPV 0, maka proyek ini merugikan karena keuntungan lebih kecil dari biaya, jadi lebih baik tidak dilaksanakan.

4.4.1.2. Net Benefit Cost Ratio Net BC ratio

Net BC merupakan perbandingan antara jumlah NPV positif pembilang, dengan NPV negatif penyebut. Net BC Ratio ini menunjukkan besarnya tambahan manfaat pada tambahan biaya sebesar satu satuan. Menurut Nurmalina 28 et al 2010 rumus yang digunakan dalam perhitungan Net BC adalah sebagai berikut : Dimana : Bt= Manfaat benefit pada tahun ke-t Ct= Biaya cost pada tahun ke-t t= Periode 1,2,3,... n= Umur proyek tahun i= Discount rate Kriteria penilaian : Net BC 1, maka proyek layak atau menguntungkan. Net BC = 1, maka proyek tidak untung dan tidak rugi. Net BC 1, maka proyek tidak layak atau tidak menguntungkan.

4.4.1.3. Internal Rate of Return IRR

IRR adalah suatu tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek. Suatu usaha atau kegiatan investasi dikatakan menguntungkan apabila nilai IRR lebih besar daripada tingkat suku bunga dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga, maka usaha tersebut tidak menguntungkan untuk dijalankan. Menurut Nurmalina et al 2010 rumus yang digunakan dalam perhitungan IRR adalah sebagai berikut : 2 1 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR Dimana : i 1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif. i 2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif. NPV 1 = NPV yang bernilai positif. NPV 2 = NPV yang bernilai negatif. 29

4.4.1.4. Payback Periode PP

Payback periode PP atau masa pengembalian investasi merupakan perhitungan terhadap lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek untuk dapat mengembalikan biaya investasi awal. Menurut Nurmalina et al 2010 rumus metode ini adalah sebagai berikut : PP= I V Dimana : PP=Jumlah waktu tahunperiode yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi. V =Jumlah modal investasi. I =Manfaat bersih rata-rata per tahun.

4.4.2 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat perubahan pada beberapa variabel seperti harga jual output, keterlambatan pelaksanaan, perubahan volume produksi, serta kenaikan biaya produksi Gittinger, J. P 1986. Analisis sensitivitas menggunakan metode switching value atau nilai peralihan. Perhitungan switching value ini merupakan perhitungan untuk melihat ambang batas usaha atau proyek dapat dijalankan meskipun terdapat perubahan pola komponen biaya dan harga input baik peningkatan maupun penurunan dari nilai sebelumnya.

4.5 Asumsi Dasar

Analisis kelayakan finansial usahaternak sapi perah di CV CIF, Cibeureum, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, menggunakan beberapa asumsi yaitu: 1 Umur proyek adalah 10 tahun, hal ini didasarkan pada umur ekonomis investasi yang paling lama dan vital bagi peternakan bangunan kandang yaitu 10 tahun. 2 Tahun ke-1 direncanakan sebagai tahun investasi, dikarenakan pada tahun pertama kegiatan produksi susu bisa berlangsung. 30 3 Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito Bank Indonesia yang berlaku pada saat penelitian sebesar 6.75 persen pada tahun diadakannya penelitian yaitu tahun 2011. 4 Upah tenaga kerja yang diberikan kepada karyawan CV CIF merupakan upah rata-rata yang diberikan di daerah Cisarua. 5 Harga input dan harga output yang digunakan dalam perhitungan ini berdasarkan data harga sewaktu melakukan penelitian yaitu pada taun 2011. 6 Penentuan harga pakan dan susu yang dilakukan dalam perhitungan adalah harga saat dalam penelitian. Diasumsikan konstan hingga umur proyek berakhir, dikarenakan keadaan ekonomi selama proyek berlangsung adalah tetap, tidak terjadi inflasi atau deflasi ekonomi. 7 Nilai penyusutan dihitung berdasarkan perhitungan nilai sisa dengan menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dikurangi dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan umur ekonomisnya. 8 Rata-rata produksi susu harian yang dihasilkan setiap ekor sapi laktasi dan dara bunting adalah 19 liter per hari selama 305 hari. Setelah dikurangi masa produksi kolostrum selama 4-5 hari, maka produksi susu yang bisa diperah adalah 300 hari. 9 Harga jual produksi susu murni yang dihasilkan adalah Rp 5000 per liter, harga ini sesuai dengan kualitas susu yang memiliki grade A di IPS PT. Cimory dan harga jual dari pakan konsetrat yang dijual adalah sebesar Rp. 3000 per kg. 10 Kemampuan sapi melahirkan pedet setiap tahunnya adalah satu ekor dengan sex ratio 50 : 50 dan tingkat mortalitas pada tiap sapi yang akan dilahirkan pada tahun berikutnya sebesar 10 persen. 11 Pedet jantan yang dijual diasumsikan berumur satu bulan, bertujuan untuk mengurangi biaya pemeliharaan. Sapi laktasi dalam masa produktifnya yang berumur enam hingga delapan tahun akan mengalami penurunan produksi susu dan pada tahun kedelapan akan diafkir. 12 Luasan kebutuhan kandang dihitung dalam satuan luas per satuan ternak, dimana kebutuhan luasan kandang untuk setiap satu ekor sapi dewasa 1 ST adalah 4,5 m 2 . Penetapan biaya investasi untuk pembuatan kandang sapi 31 dewasa tersebut adalah Rp 950.000 per m 2 . Kebutuhan luasan kandang untuk setiap ekor sapi muda 12 ST adalah 4 m 2 . Penetapan biaya investasi untuk pembuatan kandang sapi dara tersebut adalah Rp 750.000 per m 2 . Kebutuhan luasan kandang untuk setiap ekor pedet 14 ST adalah 3 m 2 . Penetapan biaya investasi untuk pembuatan kandang sapi pedet tersebut adalah Rp 560.000 per m 2 . Dan untuk setiap satu lahan m 2 dihargai sebesar Rp.300.000. 13 Nilai sisa dari tiap teknologi seperti mobil, mesin pakan dll, menggunakan standar yang berasal dari pabrik pembuat berupa spesifikasi manual untuk penggunaan dan perawatan mesin. 32 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Sejarah Perusahaan