45
2. Karakteristik Kemasan
Pada penelitian ini digunakan dua jenis kemasan yaitu kemasan plastik jenis Polyprophylene PP dan Low Density Polyethylene LDPE. Penggunaan
plastik sebagai kemasan tepung kentang erat hubungannya dengan pengaruh lingkungan yang dapat mempercepat kerusakan tepung. Kerusakan yang terjadi
berkaitan dengan sifat transmisi cahaya, permeabilitas terhadap gas dan udara, permeabilitas terhadap uap air, dan konduktivitas panas.
Permeabilitas dari suatu film kemasan adalah laju kecepatan atau transmisi permean melalui suatu unit luasan bahan yang permukaannya rata
dengan ketebalan tertentu, sebagai akibat dari suatu perbedaan unit tekanan uap antara dua permukaan pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu Sofyan
2010. Jenis kemasan yang diharapkan untuk tepung kentang adalah jenis
kemasan yang dapat dapat menekan laju transmisi uap air dari lingkungan. Selain itu jenis kemasan yang dapat melindungi tepung selama penyimpanan,
transportasi, dan penumpukan. Kemasan yang digunakan juga sesuai dengan bentuk penanganan dan pemasarannya. Oleh karena itu, dipilih kemasan plastik
jenis LDPE dan PP. Jenis kemasan LDPE dan PP kemudian dikarakteristik sehingga didapat seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil uji karakteristik kemasan PP dan LDPE
Jenis kemasan LDPE
PP
Ketebalan mm 0.0782
0.0863 Gramatur gm
2
71.0150 79.2000
Densitas gm
3
0.9081 0.9177
O
2
TR ccm
2
24 jam 87.6388
67.9188 WVTR gm
2
24 jam 4.7725
3.6305
Linatas 2010
Karakteristik kemasan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Linatas 2010.
Kemasan PP mempunyai sifat menghalangi uap air dan gas yang baik dan lebih kuat dibandingkan dengan kemasan LDPE. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.
28
46
nilai WVTR dan O
2
TR kemasan PP lebih rendah dibandingkan dengan LDPE. Kemasan pangan yang berbeda akan menyebabkan perubahan mutu yang
berbeda pada bahan pangan selama penyimpanan.
F. Perubahan Mutu Produk Selama Penyimpanan