28
permeabilitas terhadap gas, uap air, cairan, ion-ion, dan molekul terlarut yang menembus bahan pangan Coles et al. 2003.
Faktor  yang  mempengaruhi  konstanta  permeabilitas  pada  kemasan plastik antara lain adalah jenis permeabilitas, ada tidaknya ikatan silang cross
linking,  suhu,  bahan tambahan  plasticer, jenis  polimer  film,  sifat  dan besar molekul  gas,  serta  kelarutan  bahan  Herawati  2008.  Perbedaan  permeabilitas
uap air dan gas pada plastik dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Perbedaan permeabilitas uap air dan gas plastik
Jenis Produk
Permeabilitas cc.mmdetik.cm2, cmHg Air 25
o
C O
2
30
o
C  CO
2
30
o
C  N
2
30
o
C LDPE
800 55
352 19
HDPE 130
10.6 35
2.7 PP
650 23
92 -
PVC 1560
1.2 10
0.4
Mathlouthi 1994
a. Polietilen PE
Polietilen  PE  adalah  plastik  yang  memiliki  stuktur  sederhana, dibuat  dengan  penambahan  polimerisasi  dari  gas  etilen  pada  suhu  tinggi
dan  tekanan  reaktor.  Dua  jenis  polietilen  yaitu  polietilen  densitas  rendah low-density  polyethylene    LDPE  dan  polietilen  densitas  tinggi  high-
density polyethylene  HDPE. Polietilen densitas rendah relatif lemas dan kuat,  digunakan  antara  lain  untuk  pembuatan  kantong  kemas,  tas,  botol,
industri  bangunan,  dan  lain-lain.  Polietilen  densitas  tinggi  sifatnya  lebih keras,  kurang  transparan  dan  tahan  panas  sampai  suhu  100
C  Azizah
2009.
Polietilen  sangat  mudah  dikelim  dengan  penambahan  panas.  Plastik PE  adalah  penghalang  kelembaban  dan  uap  air  yang  baik.  Namun,  bukan
penghalang  yang  baik  untuk  lemak  atau  minyak  dan  gas  seperti  karbon dioksida dan oksigen. LDPE memiliki kekuatan tarik dan kekuatan sobek
yang baik, tahan panas hingga 60
o
C. LDPE memiliki daya tahan yang baik terhadap  bahan  kimia  seperti  asam,  alkali,  dan  larutan  anorganik,  tetapi
sensitif  terhadap  hidrokarbon  dan  halogenasi  hidrokarbon,  minyak,  dan lemak
Coles et al. 2003.
11
29
b. Polipropilen PP
Polipropilen  PP  merupakan  bahan  kemasan  fleksibel  yang  sedikit lebih  kaku  daripada  PE,  kuat  dan  lebih  ringan  daripada  PE.  Stabil  pada
suhu  tinggi  dan  memiliki  permukaan  yang  halus  Azizah  2009. Polipropilen  memiliki  densitas  yang  lebih  rendah  900  kg  m
-3
dan memiliki  titik  lunak  lebih  tinggi  140
o
C-150
o
C  dibandingkan  polietilen, permeabilitas  uap  air  rendah,  permeabilitas  gas  sedang,  tahan  terhadap
lemak  dan  bahan  kimia,  tahan  gores,  dan  stabil  pada  suhu  tinggi,  serta memiliki  kilap  yang  bagus  dan  kecerahan  tinggi  Robertson  1993.
Beberapa sifat utama polipropilen antara lain: 1.
Ringan densitas 0.9 gcm
3
dan mudah dibentuk 2.
Mempunyai  kekuatan  tarik  lebih  besar  dari  polietilen  dan  tidak  bisa digunakan untuk kemasan beku karena rapuh pada suhu -30
o
C. 3.
Lebih kaku daripada polietilen dan tidak gampang sobek. 4.
Permeabilitas uap air rendah, permeabilitas gas sedang dan tidak baik untuk mengemas produk yang mudah teroksidasi.
5. Tahan terhadap suhu tinggi 150
o
C 6.
Titik  lebur  tinggi  sehingga  tidak  bisa  dibuat  kantong  dengan  sifat kelim panas yang baik.
7. Tahan  terhadap  asam  kuat,  basa,  dan  minyak.  Tidak  terpengaruh
pelarut pada suhu kamar kecuali HCl. 8.
Pada suhu tinggi polipropilen dapat bereaksi dengan benzene, siliken, toluene, terpektin, dan asam nitrat kuat.
E. UMUR SIMPAN