Analisis Kemudahan Mengalir Bubuk

33 proses terhadap tingkat kepercayaan output menurut Oakland 2003 adalah sebagai berikut:  Cpk 1 : proses tidak kapabel dan akan terjadi ketidaksesuaian output  Cpk = 1 : proses tidak terlalu kapabel dan ketidaksesuaian output akibat perubahan kecil di dalam proses tidak akan terdeteksi  Cpk = 1,33 : masih jauh dari situasi yang dapat diterima karena terjadi ketidaksesuaian output yang belum dapat terdeteksi oleh bagan kendali proses  Cpk = 1,5 : belum memuaskan karena ketidaksesuaian terjadi output terjadi dan peluang untuk pendeteksian masih belum cukup baik  Cpk = 1,67 : menjanjikan, ketidaksesuaian output akan terjadi namun cukup besar peluang untuk terdeteksi  Cpk = 2 : tingkat kepercayaan tinggi, ditunjang dengan bagan kendali yang menunjukkan keadaan normal.

3. Analisis Kemudahan Mengalir Bubuk

Karakteristik fisik bumbu yang diukur adalah densitas dan kemudahan mengalir flowability. Densitas yang diukur adalah loose density dan tapped density. Loose density menunjukkan densitas bumbu yang tidak termampatkan sedangkan tapped density menunjukkan densitas bumbu yang termampatkan. Sejumlah sampel bumbu dihamburkan memasuki gelas ukur plastik dari ketinggian 20cm melalui ayakan 8 mesh hingga mencapai volume 250ml. Selanjutnya dilakukan 25 kali pengetukan vertikal secara konsisten dengan menjatuhkan gelas ukur berisi bahan dari ketinggian 15cm. Ketinggian bumbu yang telah termampatkan tersebut dicatat sebagai volume bumbu yang termampatkan tapped. Penimbangan dilakukan untuk memperoleh massa bumbu. Hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk menghitung loose density dan tapped density. 34 Gambar 17. Skema Pegukuran Loose Density dan Tapped Density Metode Hausner dan Carr adalah tes empiris yang dapat digunakan untuk pengendalian mutu, perubahan dalam pengukuran mengindikasikan perubahan di dalam perilaku aliran pada material Fitzpatrick, 2005. Flowability bumbu ditentukan dengan acuan indeks Carr dan Hausner ratio yang diperoleh dari perhitungan rumus menggunakan data loose density dan tapped density. Hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai pada Tabel 1 untuk menentukan tingkat kategori kemudahan mengalir dari bubuk. Rumus perhitungan indeks Carr dan Hausner ratio menurut Sheehan 2008 dan Schulze 2008 adalah sebagai berikut: Carr index = ρ tapped - ρ loose ρ loose . 100 Hausner ratio = ρ tapped ρ loose Keterangan: ρ loose : densitas bubuk tanpa pemampatan massavolume loose ρ tapped : densitas bubuk dengan pemampatan massavolume tapped 35 Tabel 1. Kategori Kemudahan Mengalir Bubuk Carr Index Kategori Hausner Ratio 10 Excellent 1,00 –1,11 11 –15 Good 1,12 –1,18 16 –20 Fair 1,19 –1,25 21 –25 Passable 1,26 –1,34 26 –31 Poor 1,35 –1,45 32 –37 Very poor 1,46 –1,59 38 Very, very poor 1,60 Sumber: Sheehan 2008 36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PRODUKSI BUMBU PELEZAT SERBAGUNA

Pada bagian ini akan membahas gambaran umum kegiatan produksi bumbu pelezat serbaguna yang mencakup bahan baku, mesin produksi, dan aliran proses produksi. Area produksi terdiri dari 3 lantai. Seluruh kegiatan persiapan bahan baku dan kendali proses mixing terdapat pada lantai 3. Pada lantai 2 terdapat mixer dan hopper feeder yang masing-masing terhubung dengan mesin pengemas pada lantai 1. Kegiatan unloading bumbu dari mixer dan proses aging dilakukan pada lantai 2. Lantai 1 merupakan area penakaran dan pengemasan dimana terdapat mesin-mesin pengemas dan kegiatan pengemasan untaian produk ke dalam kemasan sekunder. Produksi bumbu menggunakan sistem batch yang jumlah produksinya disesuaikan dengan target produksi selama satu minggu yang telah direncanakan sebelumnya oleh Supervisor produksi. Varian rasa Ebi, Ayam, dan Sapi memiliki komposisi bahan baku yang berbeda baik paket racikan maupun komposisi bahan baku utama. Diagram alir proses produksi bumbu pelezat serbaguna secara garis besar dapat dilihat pada Lampiran 27. 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi bumbu pelezat serbaguna sebagian besar adalah garam, gula rafinasi, dan Mono Sodium Glutamat MSG. Sebagian kecil bahan baku berupa Bahan Tambahan Pangan BTP, flavor, bahan pengisi, anti kempal, dan lemak nabati. Seluruh bahan baku yang digunakan untuk produksi harus sudah memiliki status release dari tim Quality Control yang telah memeriksa mutu bahan baku tersebut saat penerimaan dari pemasok. Bahan baku dapat digolongkan menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah bahan baku utama yaitu garam, gula, dan MSG. Tanpa melalui proses penimbangan, sejumlah kemasan bahan baku utama yang dibutuhkan langsung dibuka dengan penyobekan menggunakan pisau stainless steel kemudian dimasukkan ke dalam bin penampungan. Golongan kedua adalah golongan racikan. Jumlah dan komposisi bahan