71
c. Waktu Aging
Teramati batch bumbu tidak mengalami waktu proses aging yang sama antara batch yang satu dengan yang lainnya. Standar
perusahaan adalah bumbu minimal mengalami proses aging 15 menit sebelum dimasukkan ke dalam hopper feeder. Bumbu mengalami
proses aging di dalam kantong plastik yang ditumpuk di atas pallet dapat berkisar antara 0 sampai 270 menit. Waktu aging tergantung dari
kondisi jumlah stok bumbu dan kebutuhan mesin pengemas. Ketika stok bumbu sedikit, bumbu yang baru selesai tahap mixing langsung
dimasukkan ke dalam hopper feeder yang kosong tanpa melaui proses aging karena upaya pemenuhan kebutuhan suplai bumbu mesin
pengemas. Tidak ada perlakuan khusus selama proses aging. Terdapat area
kosong pada ruang produksi yang dialokasikan untuk meletakkan palet- palet tumpukan bumbu yang menunggu untuk memasuki tahap
produksi berikutnya yaitu pemasukan bumbu ke dalam hopper feeder. Saat menunggu pada area tersebut bumbu mengalami proses aging di
dalam kantong-kantong plastik yang tersusun di atas palet masing- masing batch. Apabila stok bumbu cukup banyak maka bumbu terus
mengalami proses aging selama menunggu antrian sehingga durasi waktu proses aging cukup panjang seiring dengan lamanya waktu
tunggu antrian. Selama menunggu antiran, suhu bumbu terus menurun akibat perbedaan suhu bumbu dan ruang produksi. Selama penurunan
suhu bumbu ini juga terjadi proses kristalisasi lemak nabati lebih lanjut. Inkonsistensi parameter waktu proses aging dengan asumsi suhu
ruang produksi yang terkendali menyebabkan fluktuasi tingkat kristalisasi lemak nabati di dalam campuran bumbu. Apabila
pencapaian tingkat kristaliasi lemak belum tercapai dengan baik, maka masih terdapat lemak nabati dalam bentuk fase cair di dalam campuran
bumbu. Keberadaan lemak fase cair tersebut menyebabkan tingginya tingkat kohesi bumbu yang telah dijelaskan sebelumnya dapat menjadi
sumber masalah bagi sistem penakaran mesin pengemas. Fluktuasi
72 waktu proses aging berdampak terhadap fluktuasi karakteristik fisik
bumbu terutama tingkat kelengketan cohesiveness dan kemudahan mengalir flowability bumbu. Dengan demikian parameter waktu aging
penting untuk dikendalikan dan dioptimalkan dengan baik untuk memastikan kristalisasi lemak telah tercapai sebelum bumbu memasuki
tahap proses selanjutnya.
d. Suhu Aging