VISI DAN MISI LOGO ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

5 Globe Award. Pada program ini Unilever mendapat kehormatan sebagai pemenang nasional untuk Indonesia. 3. The Indonesia Best Brand Award 2008, yaitu sebelas produk Unilever Indonesia menerima IBBA seperti Sunlight, Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Sunsilk, Pond’s, Rinso, Citra, dan Molto. 4. Zero Accident Award, Unilever Indonesia menerima penghargaan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk Nilai Kecelakaan dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 5. Indonesia Best Packaging Award 2008 yang dinilai berdasarkan hasil survei oleh Marketing Extra Magazine.

B. VISI DAN MISI

Visi Unilever Indonesia adalah “Menjadi pilihan utama bagi konsumen, pelanggan dan masyarakat”. Untuk mencapai visi tersebut, Unilever memiliki misi, yaitu menambah vitalitas dalam kehidupan, serta memenuhi kebutuhan nutrisi, kebersihan, dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membantu para konsumen agar merasa nyaman, berpenampilan baik, dan lebih menikmati hidup. Unilever memiliki akar yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia sehingga memiliki hubungan yang erat dengan konsumen dan merupakan landasan pertumbuhan Unilever di masa depan. Unilever juga menyertakan kekayaan pengetahuan dan keahlian internasional dalam melayani konsumen lokal, menjadikan Unilever sebagai perusahaan multi- nasional yang multi-lokal. Keberhasilan jangka panjang Unilever menuntut komitmen menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerjasama yang efektif dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-menerus. Dengan misi yang diemban Unilever, diharapkan dapat mencapai pertumbuhan perusahaan yang langgeng dan menguntungkan, untuk menciptakan nilai jangka panjang yang berharga bagi para pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. 6

C. LOGO

Pada tahun 2005, Unilever mengganti logo perusahaannya menjadi sebuah logo yang menggambarkan visi dan misi Unilever terhadap peningkatan vitalitas kehidupan melalui berbagai produknya. Logo baru terdiri atas 22 icon berbeda dimana setiap icon tersebut melambangkan produk Unilever dan tersusun dalam huruf “U”. Setiap 22 icon tersebut memiliki makna tersendiri. Gambar 2. Logo Unilever Sumber: http:unilever.com

D. ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

Struktur organisasi PT Unilever Indonesia Tbk. dilandasi oleh penentuan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Karyawan yang direkrut akan diseleksi dengan teliti, mendapatkan pelatihan, dan pengembangan agar dapat memberikan kontribusi yang berkualitas tinggi terhadap perusahaan. PT Unilever Indonesia Tbk. menggunakan struktur organisasi staf dan lini yang artinya tanggung jawab tertentu dibagi antara spesialis dan staf, tetapi melaporkan kepada pemimpin yang bertanggung jawab secara keseluruhan 7 atas operasi usaha. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian struktur tersebut adalah sebagai berikut: 1. Supply Chain Director mengkoordinasikan aktivitas teknik dari kegiatan perusahaan dan bertanggung jawab memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari seluruh sistem manajemen mutu perusahaan. 2. Technical Manager Foods bertanggung jawab atas efektivitas dan efisiensi manajemen dari seluruh segi operasi, memastikan persediaan produk dengan mutu yang baik, biaya rendah, dan tepat waktu. 3. Production Manager bertanggung jawab mengelola mutu produk sesuai dengan spesifikasi kondisi proses, memastikan bahan mentah, materi pengemas, dan produk akhir disimpan dalam kondisi yang sesuai, mudah digunakan, dan mudah dipindahkan. 4. Assistant Production Manager bertanggung jawab untuk membantu Production Manager dalam semua proses manufaktur yang berhubungan dengan produksi. 5. Warehouse Supervisor bertugas melakukan supervisi terhadap aktivitas operasional dan administrasi di gudang berdasarkan prosedur. 6. TPM Facilitator bertugas untuk memfasilitasi implementasi metodologi TPM perusahaan dan memaksimumkan produktivitas peralatan dan mesin. Perusahaan menerapkan Total Productive Maintenance TPM, yaitu suatu sistem yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, didasarkan atas perbaikan peralatan dan sikap kerja karyawan yang melibatkan top manager hingga packer, untuk mencapai target zero failure, zero defect, dan zero accident. Selain itu, TPM juga merupakan suatu proses untuk memaksimalkan produktivitas peralatan dan mesin sepanjang umur pakai peralatan dan mesin tersebut. Sasaran TPM adalah memaksimalkan Overall Equipment Effectiveness OEE untuk menurunkan downtime yang tidak terencana, sehingga kapasitas peralatan itu meningkat dan biaya menurun. 8 Gambar 3. Struktur Organisasi Pabrik Divisi SCC C

E. KETENAGAKERJAAN