Kekuatan gel Ekstrak Karagenan
menghasilkan berbagai produk dengan sifat-sifat yang lebih baik seperti peningkatan viskositas dan pembentukan gel Anggadiredja et al. 2007.
Konsistensi gel dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis, tipe karagenan, konsentrasi dan adanya ion-ion. Pembentukan gel karagenan dari
bentuk cair kebentuk padat melibatkan penggabungan ikatan polimer sehingga membentuk struktur heliks rangkap yang dapat membentuk jaringan tiga
dimensi. Adanya kotoran yang terperangkap ke dalam jaringan tiga dimensi, dapat menyebabkan jaringan tersebut berbentuk tidak teratur sehingga
berpengaruh terhadap rendahnya kekuatan gel karagenan. Pembentukan gel pada karagenan bersifat reversibel yaitu gel dapat mencair pada saat pemanasan dan
membentuk gel kembali pada saat pendinginan. Adanya selulosa pada produk akhir
dapat mengakibatkan
gel yang
terbentuk akan
lebih rapuh
Blakemore dan Harpel 2010. Pada asal bibit Kota Baru umur panen 30 hari memiliki nilai kekuatan gel
yang rendah dibandingkan dengan umur panen 45 dan 60 hari. Penambahan kitosan pada masing-masing umur panen tidak menunjukkan perbedaan nyata
Lampiran 17 karena memperoleh nilai yang tidak jauh berbeda. Demikian halnya dengan asal bibit pulau Karimun menunjukkan nilai terendah pada umur
panen 30 hari, meningkat saat dipanen pada umur 45 hari dan menurun kembali saat umur panen 60 hari. Penambahan kitosan pada masing-masing umur panen
tanaman tidak menunjukkan nilai yang signifikan berbeda. Kekuatan gel karagenan dari kedua asal bibit rumput laut ini diasumsikan
memiliki nilai kekuatan gel yang efektif yaitu pada asal bibit Kota baru saat umur panen 45 hari dengan penambahan kitosan 0,10 yaitu 244,90 gf dan asal bibit
pulau Karimun umur panen 45 hari dengan penambahan kitosan 0,15 yaitu 380,30 gf. Nilai kekuatan gel pada penelitian ini masih rendah, hal ini dapat
disebabkan oleh banyaknya kotoran atau selulosa yang ikut tersaring ke dalam filtrat selama proses. Semakin bertambah umur panen maka semakin meningkat
nilai kekuatan gel. Dalam hal ini umur panen memberikan pengaruh nyata p0,05 terhadap kekuatan gel karagenan. Kualitas rumput laut sangat
dipengaruhi oleh umur panen, cara panen dan keadaan cuaca pada saat panen. Umur panen 30 hari menghasilkan karagenan berkualitas rendah karena
kandungan karagenan dan kekuatan gelnya rendah. Kandungan sulfat dapat mempengaruhi kekuatan gel, semakin besar kandungan sulfat maka kekuatan gel
semakin kecil Chapman dan Chapman 1980. Pengaruh asal bibit, umur panen dan konsentrasi kitosan tepung karagenan dapat dilihat pada Gambar 22.
Kandungan sulfat pada karagenan berpengaruh terhadap nilai viskositas. Semakin rendah kandungan sulfat pada karagenan maka semakin kecil viskositas
yang dihasilkan. Suhu merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan gel. Pada penelitian ini rumput laut diekstraksi pada suhu 90-95
o
C dengan air sebagai
113,46 230,60
227,96
ap cp
bp
ap cpq
bp ap
cp bp
50 100
150 200
250 300
30 45
60
Kekuatan Gel gf
Umur Panen hari
A
210,20 341,40
243,03 ap
cp bp
apq cpq
bpq apq
cpq bpq
50 100
150 200
250 300
350 400
30 45
60
Kekuatan Gel gf
Umur Panen hari
B
Gambar 22 Kekuatan gel karagenan dari rumput laut asal bibit A Kota Baru B pulau Karimun, umur panen dan konsentrasi kitosan yang
berbeda kontrol, kitosan 0,05, kitosan 0,10, kitosan 0,15. Huruf a,b,c menunjukkan adanya perbedaan
dalam perlakuan umur panen p0,05 berdasarkan uji Duncan. Huruf p,q,r menunjukkan adanya perbedaan dalam perlakuan konsentrasi
kitosan p0,05 berdasarkan uji Duncan.
pelarut selama 2 jam dengan 2 kali penyaringan. Suhu ini merupakan suhu yang optimal untuk mendapatkan kekuatan gel Stanley 1987.
Semakin kecil kandungan sulfat semakin kecil viskositas tetapi konsistensi gelnya semakin meningkat. Jenis rumput laut dan metode ekstraksi merupakan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan gel Glicksman 1983. Suhu ekstraksi selama 90-95
o
C adalah suhu optimal untuk mendapatkan kekuatan gel Stanley 1987. Dalam penelitian ini karagenan diperoleh dengan cara
mengekstraksi rumput laut dengan air selama 2 jam dengan suhu 90-95
o
C dengan dua kali penyaringan. Waktu absorbansi dengan penambahan kitosan sebagai
absorbenpereduksi kotoran selama 30 menit. Penambahan beberapa konsentrasi kitosan pada asal bibit Kota Baru dan
pulau Karimun tidak banyak mempengaruhi nilai kekuatan gel, karena pada karagenan tanpa atau dengan penambahan kitosan memperoleh nilai yang tidak
jauh berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh kurang efektif waktu 30 menit untuk mengabsorbsi kotoran oleh kitosan dan kurang optimalnya penambahan
konsentrasi kitosan pada karagenan.