Pada proses akhir dari ekstraksi, ditambahkan kitosan untuk proses pemurnian dengan konsentrasi 0,05; 0,10 ; 0,15 selama 30 menit. Setelah
itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan karagenan dengan kitosan. Larutan karagenan dikeringkan di dalam oven selama 24 jam pada suhu 60
o
C. Lembaran karagenan yang telah kering dihancurkan supaya menghasilkan tepung
karagenan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kadar air, kadar abu, kadar abu tidak
larut asam pada rumput laut kering. Tepung karagenan diuji lebih lanjut dalam hal rendemen, kekuatan gel, kadar air, kadar abu, viskositas, kadar sulfat, titik jendal,
titik leleh, logam berat. Diagram alir pembuatan karagenan dapat dilihat pada Gambar 11.
Rumput laut kering Asal bibit :
• Kota Baru
• Pulau Karimun
Umur panen: •
30 hari •
45 hari •
60 hari
Perendaman dengan air, NaOH dan H
2
O
2
selama 24 jam
Pencucian
Ekstraksi 1:30 rumput laut: air selama 2 jam pada suhu 90-95
o
C
Penyaringan dengan kain balacu Pemotongan dengan blender
Filtrat Residu
Ekstraksi II
Filtrasi Penambahan kitosan
0,05; 0,10; 0,15
Pemanasan 30 menit pada suhu 90
o
C
Pemisahan kitosan dengan nilon mess Filtrat
Pengeringan selama 24 jam pada suhu 60
o
C Tepung Karagenan
Gambar 11 Diagram alir penelitian. Proksimat:
• Kadar air
• Kadar abu
• Kadar abu
tidak larut
• Analisis
kimia •
Analisis fisika
Analisis histologis
3.3.3 Analisis komposisi kimia rumput laut dan tepung karagenan
Bahan rumput laut yang digunakan adalah jenis Kappaphycus alvarezii yang merupakan spesies yang sama namun asal bibit berbeda pada masing-masing
umur panen 30, 45, dan 60 hari. Dalam hal ini dilakukan analisa proksimat yaitu kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam pada rumput laut kering dan
tepung karagenan yang digunakan. Selanjutnya dilakukan analisa fisik tepung karagenan yaitu rendemen, kekuatan gel, viskositas, titik jendal, titik leleh, derajat
putih, kadar abu tidak larut asam, kadar sulfat, dan logam berat. Prosedur analisa terhadap rumput laut dan tepung karagenan yaitu sebagai berikut:
1. Rendemen FMC Corp 1977
Rendemen karagenan sebagai hasil ekstraksi dihitung berdasarkan rasio antara berat karagenan yang dihasilkan dengan berat rumput laut kering yang
digunakan
. Rendemen =
berat karagenan kering berat rumput laut kering
x 100
2. Kadar air metode oven “934.01 AOAC 2005
Sebanyak 2 gram sampel uji dikeringkan hingga berat konstan pada suhu 95-100
o
C dibawah tekanan ≤ 100 mm Hg selama kurang lebih 5 jam. Aluminium
yang memiliki tutup dengan diameter ≥ 50 mm dan dalam 40 mm. Kehilangan
dalam pengeringan dilaporkan sebagai perkiraan kandungan kelembaban. bb kelembaban = 100 x
berat hilang selama pengeringan g berat sampel uji
3. Kadar abu AOAC 2005
Analisis kadar abu yaitu untuk mengetahui jumlah abu yang terdapat pada suatu bahan terkait dengan mineral dari bahan yang dianalisis. Cawan abu
porselin dipijarkan dalam tungku pengabuan bersuhu sekitar 650
o
C selama 1 jam. Cawan abu porselin tersebut didinginkan selama 30 menit setelah suhu tungku
turun menjadi sekitar 200
o
C, dan dilakukan penimbangan. Sampel ditimbang sebanyak 1-2 gram dan dimasukkan ke dalam cawan abu porselin. Cawan tersebut
dimasukkan ke dalam tungku secara bertahap hingga suhu 650
o
C. Proses pengabuan dilakukan sampai abu berwarna putih. Setelah suhu tungku pengabuan
turun menjadi sekitar 200
o
C, cawan abu porselin didinginkan selama 30 menit dan ditimbang beratnya.
kadar abu
=
C‐A B‐A
x 100 Keterangan: A = Berat cawan abu porselen kosong gram
B = Berat cawan abu porselen dengan rumput laut karagenan gram
C = Berat cawan abu porselen dengan rumput laut karagenan setelah dikeringkan gram
4. Kadar abu tidak larut asam FMC Corp 1997
Rumput laut yang telah diabukan dididihkan dengan 25 ml HCl 10 selama 5 menit. Bahan-bahan yang tidak terlarut disaring dengan menggunakan
kertas saring tak berabu. Kertas saring diabukan dengan cara yang sama seperti di atas, lalu didinginkan dalam desikator untuk selanjutnya ditimbang. Kadar abu
tidak larut asam dihitung dengan rumus: Kadar abu tidak larut asam =
Berat abu berat sampel
x 100
5. Kekuatan gel Faridah et al. 2006
Larutan karagenan 1,6 dan KCl 0,16 dipanaskan dalam bak air mendidih dengan pengadukan secara teratur sampai suhu 80
o
C. Volume larutan dibuat sekitar 50 ml. Larutan panas dimasukkan ke dalam cetakan berdiameter kira-kira
4 cm dan dibiarkan pada suhu 10
o
C selama 2 jam. Gel dalam cetakan dimasukkan ke dalam alat ukur curd tension meter sehingga plunger yang akan bersentuhan
dengan gel berada ditengahnya. Plunger diaktifkan dan dilakukan pengamatan. Pembacaan dilakukan pada saat pegas kembali. Perhitungan kekuatan gel adalah
sebagai berikut: Kekuatan gel dynecm
2
=
F S
x 980 dynecm
2
Keterangan: F = tinggi kurva S = luas permukaan sensing rod cm
2
6. Viskositas FMC Corp 1977
Viskositas adalah pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Satuan dari viskositas adalah poise 1 poise = 100 cP. Makin tinggi viskositas
menandakan makin besarnya tahanan cairan yang bersangkutan. Larutan