3.4 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap tiga faktor yaitu asal bibit Kota Baru, pulau Karimun sebagai
faktor pertama, faktor kedua adalah umur panen 30, 45 dan 60 hari, serta penamabahan kitosan 0,05;0,10;0,15 sebagai faktor ketiga. Setiap
perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data hasil pengamatan diolah dengan analisis ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Berjarak Duncan
Steel dan Torie 1993. Data diolah dengan program SPSS 16 pada tingkat kepercayaan 95.
Faktor asal bibit A A1
: Kota Baru A2
: Pulau Karimun Faktor umur panen B
B1 : Umur panen 30 hari
B2 : Umur panen 45 hari
B3 : Umur panen 60 hari
Faktor penambahan kitosan C C1 :
0,05 C2 :
0,10 C3 :
0,15 Data hasil pengamatan diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan
Uji Beda Jarak berganda Duncun Steel dan Torrie 1993. Data diolah dengan program SPSS 16 pada tingkat kepercayaan 95. Model rancangan yang
digunakan yaitu sebagai berikut: Y
ikjl
= μ + A
i
+ B
j
+C
k
+ AB
ij
+ AC
ik
+ ABC
ijk
+ €
ijkl
Dimana : Y
ikjl
= Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-I, faktor B ke j, faktor C ke-k, dan ulangan ke-l
μ = Nilai tengah umum
A
i
= pengaruh asal bibit taraf ke I i= Kota Baru dan pulau Karimun. B
j
= pengaruh umur panen taraf ke-j j=30,45, dan 60 hari C
k
= pengaruh konsentrasi kitosan taraf ke-k k=0,05;0,10;0,15 ABC
ijk
= pengaruh interaksi antara asal bibit taraf ke-I, umur panen taraf ke-j, dan konsentrasi kitosan taraf ke-k.
€
ijlk
= Pengaruh acakgalat percobaan
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Informasi Geografis Desa Teluk Bogam
Kondisi geografis desa Teluk Bogam terletak di daerah pantai, dengan posisi desa berjarak ± 50 km dari kota kecamatan dengan luas wilayah 82 km
2
. Budidaya rumput laut digalakkan didesa Teluk Bogam dengan bantuan
pemerintah Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kotawaringin Barat. Usaha ini dilakukan untuk mengembangkan perekonomian dan pembangunan di wilayah
pesisir. Melalui program ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah dan pendapatan masyarakat setempat. Pesisir pantai desa Teluk Bogam
terpilih sebagai tempat budidaya rumput laut karena pada musim-musim tertentu akan tumbuh rumput laut secara alami pada perairan ini. Tersedianya rumput laut
alami setempat menunjukkan bahwa lokasi perairan tersebut dapat dijadikan areal budidaya rumput laut Aslan 1998.
Menurut Yu-Feng et al. 2006 kondisi perairan dimana rumput laut tumbuh akan mempengaruhi kondisi nutrien rumput laut. Hasil analisa pengukuran
kualitas air baik secara fisik dan kimia oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat menunjukkan bahwa kualitas perairan desa Teluk
Bogam memperoleh nilai yang mendekati standar kualitas perairan yang terbaik untuk budidaya rumput laut. Tabel 6 memaparkan nilai kualitas perairan di desa
Teluk Bogam. Tabel 6 Kualitas perairan yang tepat untuk budidaya rumput laut
No. Parameter
Desa Teluk Bogam Standar Budidaya Rumput Laut di
Perairan pantai laut 1
2 3
4 5
Suhu Salinitas
Kecerahan Nilai pH
Kecepatan arus 27,5
o
C - 32,7
o
C 30‰ - 40‰
7,5 cm - 37,5 cm 7,3 - 7,6
0,06- 0,09 mdetik 26
o
C - 33
o
C 15‰ - 38‰
1 m cenderung basa
0,2-0,4 mdetik Sumber: data sekunder DKP KOBAR 2010
Kualitas perairan desa Teluk Bogam berdasarkan tabel di atas cukup layak untuk budidaya rumput laut. Teluk Bogam menjadi daerah pantai pertama untuk