Logam berat Apriyantono et al. 1989

3.4 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap tiga faktor yaitu asal bibit Kota Baru, pulau Karimun sebagai faktor pertama, faktor kedua adalah umur panen 30, 45 dan 60 hari, serta penamabahan kitosan 0,05;0,10;0,15 sebagai faktor ketiga. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data hasil pengamatan diolah dengan analisis ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Berjarak Duncan Steel dan Torie 1993. Data diolah dengan program SPSS 16 pada tingkat kepercayaan 95. Faktor asal bibit A A1 : Kota Baru A2 : Pulau Karimun Faktor umur panen B B1 : Umur panen 30 hari B2 : Umur panen 45 hari B3 : Umur panen 60 hari Faktor penambahan kitosan C C1 : 0,05 C2 : 0,10 C3 : 0,15 Data hasil pengamatan diolah dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Jarak berganda Duncun Steel dan Torrie 1993. Data diolah dengan program SPSS 16 pada tingkat kepercayaan 95. Model rancangan yang digunakan yaitu sebagai berikut: Y ikjl = μ + A i + B j +C k + AB ij + AC ik + ABC ijk + € ijkl Dimana : Y ikjl = Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-I, faktor B ke j, faktor C ke-k, dan ulangan ke-l μ = Nilai tengah umum A i = pengaruh asal bibit taraf ke I i= Kota Baru dan pulau Karimun. B j = pengaruh umur panen taraf ke-j j=30,45, dan 60 hari C k = pengaruh konsentrasi kitosan taraf ke-k k=0,05;0,10;0,15 ABC ijk = pengaruh interaksi antara asal bibit taraf ke-I, umur panen taraf ke-j, dan konsentrasi kitosan taraf ke-k. € ijlk = Pengaruh acakgalat percobaan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Informasi Geografis Desa Teluk Bogam

Kondisi geografis desa Teluk Bogam terletak di daerah pantai, dengan posisi desa berjarak ± 50 km dari kota kecamatan dengan luas wilayah 82 km 2 . Budidaya rumput laut digalakkan didesa Teluk Bogam dengan bantuan pemerintah Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kotawaringin Barat. Usaha ini dilakukan untuk mengembangkan perekonomian dan pembangunan di wilayah pesisir. Melalui program ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah dan pendapatan masyarakat setempat. Pesisir pantai desa Teluk Bogam terpilih sebagai tempat budidaya rumput laut karena pada musim-musim tertentu akan tumbuh rumput laut secara alami pada perairan ini. Tersedianya rumput laut alami setempat menunjukkan bahwa lokasi perairan tersebut dapat dijadikan areal budidaya rumput laut Aslan 1998. Menurut Yu-Feng et al. 2006 kondisi perairan dimana rumput laut tumbuh akan mempengaruhi kondisi nutrien rumput laut. Hasil analisa pengukuran kualitas air baik secara fisik dan kimia oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat menunjukkan bahwa kualitas perairan desa Teluk Bogam memperoleh nilai yang mendekati standar kualitas perairan yang terbaik untuk budidaya rumput laut. Tabel 6 memaparkan nilai kualitas perairan di desa Teluk Bogam. Tabel 6 Kualitas perairan yang tepat untuk budidaya rumput laut No. Parameter Desa Teluk Bogam Standar Budidaya Rumput Laut di Perairan pantai laut 1 2 3 4 5 Suhu Salinitas Kecerahan Nilai pH Kecepatan arus 27,5 o C - 32,7 o C 30‰ - 40‰ 7,5 cm - 37,5 cm 7,3 - 7,6 0,06- 0,09 mdetik 26 o C - 33 o C 15‰ - 38‰ 1 m cenderung basa 0,2-0,4 mdetik Sumber: data sekunder DKP KOBAR 2010 Kualitas perairan desa Teluk Bogam berdasarkan tabel di atas cukup layak untuk budidaya rumput laut. Teluk Bogam menjadi daerah pantai pertama untuk