Informasi Geografis Desa Teluk Bogam

budidaya rumput laut di Kalimantan Tengah. Masalah yang sering dihadapi petani rumput laut adalah keadaan cuaca yang tidak menentu yaitu angin yang cukup kencang dan curah hujan yang relatif tinggi. Bibit rumput laut dipilih dari dua daerah yang berbeda yaitu Kota Baru dan pulau Karimun karena lokasi pengambilan bibit yang terjangkau sehingga mempermudah transportasi bibit rumput laut. Alasan lain yaitu sebagai uji coba terhadap bibit rumput laut yang mampu bertahan hidup di perairan Teluk Bogam. Secara morfologi rumput laut memiliki bentuk yang hampir sama hanya ada perbedaan sedikit yakni warnanya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh pengaruh proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan Aslan 1998. Gambar 12 menunjukkan bibit rumput laut yang ditanam di perairan desa Teluk Bogam. Gambar 12 Bibit Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan A asal Kota Baru B asal pulau Karimun. Karakteristik thallus rumput laut asal bibit Kota Baru berbentuk bulat, pipih, gepeng dan warna hitam kecoklatan, semakin lama di perairan warna rumput laut berubah menjadi coklat cerah. Thallus asal bibit pulau Karimun memiliki bentuk hampir sama dengan Kota Baru tetapi ukuran thallus lebih besar membulat dan berwarna hijau dan semakin lama rumput laut di dalam perairan warnanya akan berubah. Keadaan warna rumput laut tidak selalu tetap kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Rumput laut dapat mengubah tampilannya apabila berada pada lingkungan yang baru Matulessi 2005. Pada pembuatan karagenan diperlukan rumput laut kering sebagai bahan baku. Maka setelah dibudidayakan, rumput laut dipanen sesuai dengan umur panen yang diperlukan dan dikeringkan di atas para-para. Gambar 13 A B menunjukkan bahwa bibit rumput laut asal bibit yang berbeda menghasilkan warna rumput laut kering yang berbeda. Gambar 13 Rumput laut Kappaphycus alvarezii kering hasil budidaya A bibit asal Kota Baru B bibit asal pulau Karimun.

4.2 Anatomi dan Histologi Kappaphycus alvarezii

Morfologi berpengaruh terhadap anatomi rumput laut. Oleh karena itu pada beberapa spesies yang berbeda menghasilkan bentuk jaringan dalam yang berbeda seperti pada Gambar 5. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh gen yang mengatur sintesis enzim, yang pada akhirnya mengendalikan proses kimia dalam sel. Bahan kimia yang disebut zat tumbuh atau hormon tumbuh berperan penting dalam banyak proses pertumbuhan Salisbury dan Ross 1995. Hormon tumbuhan pada umumnya digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu golongan auksin, giberelin, sitokinin dan asam absisat yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda pada tanaman tingkat tinggi. Sedangkan pada K.alvarezii golongan auksin dan giberelin memperlihatkan efek terhadap pertumbuhan panjang dan golongan sitokinin memperlihatkan pengaruh terhadap perbanyakan sel baik tunggal maupun kelompok, kombinasi dari kedua golongan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan secara keseluruhan Champbell et al. 2000. Menurut Suryaningrum 1988 thallus Eucheuma terdiri dari tiga jaringan penyusun yaitu epidermis, lapisan pseudoparenkim dan medula, yang memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda. Rumput laut ini termasuk alga bersel banyak multiseluler. Dinding sel terdiri dari selulosa dan polisakarida agar- agar, karagenan dan fursellarin. Warna kemerah-merahan pada rumput laut merupakan karbohidrat hasil fotosintesis yang bermanfaat sebagai cadangan A B makanan bagi rumput laut. Polisakarida dari K.alvarezii mengandung 70 karagenan dari berat kering dinding selnya Suyitno 1998. Pada thallus rumput laut karagenan berada pada dinding sel sehingga dapat membentuk gel yang menyebabkan rumput laut terasa berlendir dan seperti karet. Kandungan karagenan pada thallus dipengaruhi oleh umur tanaman. Rumput laut berumur muda belum banyak mengandung karagenan. Komposisi kimia dalam thallus rumput laut dipengaruhi oleh variasi individu, spesies, habitat, kematangan dan kondisi lingkungan. Air merupakan komponen terbanyak pada thallus sedangkan kandungan protein dan lemak sangat sedikit, akan tetapi jumlah kandungan mineral relatif banyak. Bertambahnya umur tanaman maka akan mempengaruhi bentuk anatomi rumput laut dan jumlah kandungan kimia thallus. Pertambahan umur panen rumput laut mempengaruhi bentuk jaringan tanaman. Perkembangan tanaman dapat dilihat dari proses pembentukan jaringan dan organ-organ tanaman sehingga masing-masing individu mempunyai bentuk morfologi yang khas Sutrian 2004.

4.2.1 Asal Bibit Kota Baru

Karagenan merupakan polisakarida yang terdapat pada thallus rumput laut sehingga rumput laut berlendir dan seperti karet. Bahan ini akan membantu memberikan bantalan bagi thallus melawan agitasi gelombang laut. Senyawa kimia lain yang terdapat pada thallus rumput laut yaitu selulosa, air, karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, vitamin, mineral dan lain-lain. Thallus K.alvarezii mengandung karagenan yang keberadaannya mengisi lamella tengah dan berfungsi menyangga fleksibilitas dinding sel. Pada tumbuhan dinding sel berfungsi untuk penyokong mekanis organ tumbuhan dan mempengaruhi metabolisme jaringan tumbuhan misalnya penyerapan, transpirasi, transkolasi, dan sekresi Mulyani 2006. Anatomi rumput laut bibit asal Kota Baru menunjukkan bentuk yang berbeda bersamaan dengan meningkatnya umur tanaman. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya terhadap thallus rumput laut menggambarkan struktur jaringan yang hampir sama. Akan tetapi bertambahnya umur tanaman dapat mempengaruhi bentuk dinding sel. Gambar 14 menunjukkan dinding sel tanaman mengalami perubahan bentuk bersamaan dengan bertambahnya umur