Kadar air karagenan Ekstrak Karagenan
Kandungan air karagenan ditentukan oleh kondisi pengeringan, pengemasan dan penyimpanan. Produk akan lebih cepat mengalami kerusakan apabila kondisi
penyimpanan dan pengeringan yang kurang baik sehingga menyebabkan kandungan air tinggi. Proses pengeringan karagenan pada penelitian ini
menggunakan oven bersuhu 60
o
C selama 24 jam. Pengeringan merupakan suatu proses untuk mendapatkan karagenan yang kering dan siap dihaluskan Syamsuar
2006. Kadar air berdasarkan analisis ragam Lampiran 13 menunjukkan
perbedaan yang signifikan dengan bertambahnya umur panen pada kedua asal bibit yang berbeda. Nilai kadar air dari kedua asal bibit pada masing-masing umur
panen menunjukkan nilai yang berfluktuasi. Hal ini disebabkan oleh pengeringan menggunakan oven. Pengeringan dipengaruhi faktor suhu, kelembaban dan aliran
udara. Panas menyebabkan air menguap ke dalam udara. Lepasnya molekul air dari permukaan bahan tergantung dari bentuk dan luas permukaan. Bentuk dan
luas permukaan bahan berhubungan dengan ketebalan karagenan. Semakin tebal karagenan maka laju perpindahan difusi cairan kepermukaan semakin terhambat.
Suhu yang tinggi dapat menyebabkan kandungan air pada kondisi kritis meningkat, maka laju penguapan cairan per satuan luas tiap jamnya semakin
besar. Pada saat proses pengeringan permukaan karagenan tidak sama luasnya, sehingga mempengaruhi jumlah air menguap pada saat karagenan dikeringkan
Banadib dan Khoiruman 2010. Utomo dan Satriyana 2006 menyatakan bertambahnya umur panen
menyebabkan kadar air cenderung meningkat. Kadar air standar FAO untuk produk karagenan dipasaran yaitu 12. Nilai kadar air terendah pada penelitian
ini diperoleh pada umur panen 30 hari bibit asal kota baru yaitu 10,92 dan tertinggi pada umur panen 60 hari yaitu 12,63, sedangkan karagenan bibit asal
pulau Karimun memperoleh nilai kadar air terendah pada umur panen 45 hari yaitu 11,02 dan tertinggi pada umur panen 60 hari yaitu 12,97. Histogram
kadar air dari tepung karagenan dapat dilihat pada Gambar 20.
Kadar air karagenan yang ditambahkan kitosan memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol karena kitosan bersifat higroskopis yaitu
memiliki kemampuan menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi dan adsorpsi. Nilai kadar air bahan berkolerasi dengan rendemen karena
apabila kadar air tinggi maka rendemen bahan meningkat Suptijah et al. 2009