Asal bibit pulau Karimun
Bertambahnya umur tanaman juga mempengaruhi bentuk jaringan tersebut. Akan tetapi bentuk jaringan asal bibit pulau Karimun memiliki sedikit perbedaan
dengan asal bibit Kota Baru yaitu memiliki bentuk jaringan yang cenderung lonjong. Pada saat rumput laut berumur 30 hari epidermis terbentuk sangat tipis
dan rapuh. Akan tetapi pada umur 45 dan 60 hari terlihat adanya penebalan sehingga terbentuk batas antara epidermis dan korteks luar. Letak dari sel-sel
epidermis sangat rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antar sel. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang seragam dari segi topografi sampai tingkat
ontogeni Fahn 1991. Saat tanaman berumur 45 dan 60 hari terjadi penebalan pada dinding sel.
Penebalan dinding sel terjadi karena meningkatnya selulosa dan karagenan pada thallus. Pada saat rumput laut berumur 30 hari memiliki dinding sel yang tipis
Gambar 15 A
1
hal ini dapat disebabkan oleh kandungan karagenan pada saat tanaman muda masih sedikit. Dengan bertambahnya umur tanaman maka sel-sel
bertambah besar dan berlangsung pula penebalan-penebalan yang merupakan lapisan-lapisan yang akhirnya memberikan bentuk tetap pada sel-sel tersebut
Mulyani 2006. Bentuk medula asal bibit pulau Karimun tidak menunjukkan perkembangan
seperti pada asal bibit Kota Baru karena semakin bertambah umur tanaman maka bentuknya hampir sama. Pada Gambar 15 C
1
saat tanaman berumur 60 hari terjadi penebalan pada dinding sel sehingga menutupi bagian kortek luar dan
kortek dalam jaringan rumput laut. Saat tanaman berumur 45 dan 60 hari terjadi penebalan pada dinding sel, hal ini berkolerasi dengan besarnya kandungan
karagenan yang berada pada dinding sel yang merupakan hidrokoloid hasil metabolisme primer dari rumput laut dan pengaruh selulosa yang terdapat dalam
jumlah banyak pada tanaman Suyitno 1992. Perubahan anatomi pada jaringan dapat disebabkan karena pertumbuhan
dan perkembangan tanaman yang dipengaruhi oleh lingkungan seperti respon nutrien dan pergerakan air pada tempat budidaya Risjani 1999. Asal bibit Kota
Baru dan pulau Karimun memiliki bentuk jaringan yang sedikit berbeda, hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan genetika berdasarkan DNA fragmen kedua
varietas tersebut Sulaeman et al. 2005.
Rumput laut hasil budidaya petani desa Teluk Bogam tumbuh secara vegetatif karena berlangsung tanpa perkawinan. Pada waktu pertumbuhan
vegetatif, pembelahan sel sitokinesis terjadi setelah pembelahan inti kariokinesis. Sitokinesis diawali terbentuknya sejumlah mikrotubul dan
retikulum endoplasma diantara kedua inti sel anak yang disebut fragmoplas. Fragmoplas membentuk mikrotubul yang baru. Mikrotubul menahan vesikula
yang berasal dari diktiosom dan kemudian bersatu menjadi sisterna pipih yang besar. Karbohidrat yang semula berada dalam vesikula disitesis untuk dijadikan
bahan dinding primer baru bagi kedua sel anak lamela tengah yang melekatkannya. Selain itu penebalan dinding sel juga dapat disebabkan karena
kemampuan sel membelah diri dari umur muda hingga dewasa yang dapat mengakibatkan penebalan dinding sel Cutler et al. 2007.
Asal bibit rumput laut yang berbeda berpengaruh nyata terhadap bentuk anatominya. Perbedaan bentuk anatomi juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan
yang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar tumbuhan dapat disimpulkan sebagai faktor dari
lingkungan. Faktor internal yaitu meliputi hormon pertumbuhan fitohormon merupakan zat kimia yang berperan dalam proses pertumbuhan tanaman.
Fitohormon mempengaruhi bentuk tumbuhan dan pembentukan jaringan tumbuhan. Hormon auxin, giberelin dan cytokinin merupakan hormon yang
sangat berperan untuk mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan bibit rumput laut. Auxin berfungsi untuk mempercepat pembentukan dan perpanjangan
batang, menaikan tekanan osmosis , meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan plastisitas dan pengembangan
dinding sel. Hormon giberelin membantu dalam pembentukan enzimatis untuk mengubah pati menjadi gula yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi
untuk pertumbuhan. Selain hal tersebut, hormon tumbuh lainnya yakni cytokinin berperan dalam memacu proses pembelahan sel dan pembentukan jaringan
Silea dan Marsitha 2006. Bentuk organ rumput laut asal bibit pulau Karimun
ditunjukkan pada Gambar 15.
Gambar 15 Gambar histologis rumput laut asal bibit pulau Karimun pembesaran
10X. A
1
lapisan epidermis dan pseudoparenkim umur 30 hari, A
2
medula umur 30 hari, B
1
lapisan epidermis dan pseudoparenkim umur 45 hari, B
2
medula umur 45 hari, C
1
lapisan epidermis dan pseudoparenkim umur 60 hari, C
2
medula umur 60 hari.