Budaya Organisasi Dan Kinerja Landasan Teori

c. Job Knowledge : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. d. Creativeness : keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan- tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. e. Cooperation : kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. f. Dependability : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. g. Initiative : semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. h. Personal Qualities : menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi.

2.5. Budaya Organisasi Dan Kinerja

Adanya keterkaitan hubungan antara budaya organisasi dan kinerja karyawan dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi Tiernay bahwa semakin baik kualitas faktor-faktor yang terdapat didalam budaya organisasi makin baik kinerja karyawan dalam organisasi tersebut. Moelyono Djokosantoso, 2003 Karyawan yang sudah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Nilai dan keyakinan tersebut akan diwujudkan dalam perilaku keseharian dalam bekerja, Universitas Sumatera Utara sehingga akan menjadi kinerja individual. Didukung dengan sumber daya manuasia yang ada, sistem dan teknologi, strategi perusahaan dan logistic, masing-masing kinerja individu yang baik akan menimbulkan kinerja organisasi yang baik. Menurut Robbins 2001, budaya organisasi mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Persepsi subjektif karyawan secara keseluruhan terhadap organisasi didasarkan pada beberapa faktor seperti derajat toleransi risiko, tekanan atau perhatian tim serta dukunagn masyarakat. Persepsi keseluruhan ini persepsi baik atau tidak baik membentuk suatu budaya organisasi atau kepribadian, yang kemudian mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan yang mengakibatkan makin hebat dan kuatnya suatu budaya. Gambar 2.3. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja dan Kepuasan Budaya Organisasi Tinggi Kinerja Kepuasan Faktor ‐faktor objektif 1. Inovasi dan pengambilan risiko 2. Perhatian pada detail 3. Orientasi hasil 4. Orientasi masyarakat Kekuatan Universitas Sumatera Utara

2.6. Landasan Teori

Budaya merupakan nilai dan norma yang berlaku di suatu organisasi dan dianut secara bersama-sama oleh para anggotanya, yang merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Bergantung pada kekuatannya, budaya dapat mempunyai pengaruh yang bermakna pada sikap dan perilaku anggota organisasi. Semakin kuat suatu budaya, semakin besar pengaruhnya terhadap perilaku dan kinerja seorang karyawan. Suatu budaya kuat didalam organisasi bercirikan keteguhan para anggota organisasi dalam memegang tata nilai organisasi tersebut secara intensif dan dianut bersama secara meluas. Pada suatu organisasi, interaksi individu dengan lingkungan membentuk perilaku dan kinerja individu tersebut. Kinerja yang dihasilkan bisa merupakan kinerja jangka panjang yang positif dan peningkatan kemampuan personal, namun sebaliknya bisa juga mengakibatkan memburuknya kinerja jangka panjang dan penurunan kemampuan personal. Menurut Robbins 2001, budaya organisasi mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Persepsi subjektif karyawan secara keseluruhan terhadap organisasi didasarkan pada beberapa faktor seperti derajat toleransi risiko, tekanan atau perhatian tim serta dukungan masyarakat. Persepsi keseluruhan ini membentuk suatu budaya organisasi atau kepribadian, yang kemudian mempengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Budaya organisasi menurut Robbin 1996 merupakan arah yang membentuk sikap dan perilaku manusia dalam suatu kegiatan organisasi. Beberapa aspek yang Universitas Sumatera Utara menjadi ciri sikap dan perilaku manusia sebagai implementasi budaya organisasi adalah : disiplin, inisiatif, responsif, komunikatif, dan kerjasama anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaan sebagai mencapai upaya mencapai tujuan organisasi. RSUD Dr. RM.Pratomo Bagansiapiapi membangun tata nilai yang mencakup hal-hal yang menggugah pegawai untuk memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, hubungan antar pegawai serta hubungan dengan stakeholder, yang merupakan hal-hal yang harus dijunjung tinggi atau dipedomani oleh seluruh pegawai dalam melaksanakan kegiatan rumah sakit, yaitu disiplin, inisiatif, responsif, komunikasi dan kerjasama. Standar asuhan keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan kualitas yang diinginkan terkait dengan pelayanan keperawatan terhadap klien. Standar asuhan keperawatan adalah upaya memberikan asuhan dan bimbingan langsung kepada perawat untuk melaksanakan praktek keperawatan. Standar asuhan keperawatan adalah alat ukur kualitas asuhan keperawatan yang berfungsi sebagai pedoman atau tolak ukur dalam pelaksanaan praktek keperawatan. Menurut Gibson 2003 kepribadian yang merupakan pola perilaku dan proses mental yang mencirikan seseorang amat banyak dipengaruhi oleh faktor kebudayaan dan sosial, yang akhirnya membentuk kinerja orang tersebut. Jadi terdapat pengaruh antara budaya terhadap kinerja seseorang. Universitas Sumatera Utara Disamping budaya organisasi menurut Prawirosentono 1999 kinerja seorang pegawai akan baik, jika pegawai mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalanupah yang layak dan mempunyai harapan masa depan. Penilaian kinerja pada pekerja yang bekerja secara kelompok adalah penilaian dengan pendekatan perilaku Robbins, 2001.

2.7. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 44 117

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2012

12 126 157

Analisis Positioning Rumah Sakit Umum Daerah DR. RM. Pratomo Bagansiapiapi

8 48 117

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSUD Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Perawat Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 16

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Perawat Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 11

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI.

0 1 13

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Tim Perawat Pelaksana Dalam Pendokumentasian Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Tahun 2017

0 0 15

PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA

0 0 10

A. Karakteristik Perawat - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 14

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap kelas III di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2013

0 0 18