BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Budaya Organisasi Variabel Disiplin terhadap Kinerja
Perawat Pelaksana Di RSUD Dr. RM.Pratomo Bagansiapiapi Hasil penelitian budaya organisasi terhadap kinerja perawat pelaksana di
RSUD Dr. RM.Pratomo Bagansiapiapi menunjukkan bahwa budaya organisasi masuk dalam kategori tidak baik dan kinerja perawat pelaksana berada dalam kategori tidak
baik. Hasil uji statistik analisis multivariat menunjukkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel budaya organisasi disiplin dengan kinerja perawat pelaksana yang mempunyai nilai p 0.265 0.05.
Variabel disiplin dari 61 orang dengan kategori kinerja tidak baik terdapat sebanyak 41 orang 67.2 dengan disiplin yang tidak baik dan 15 orang 23.0
dengan disiplin cukup baik Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel disiplin dengan kinerja perawat pelaksana
dimana nilai p 0.005 0.05. Dari 68 responden penelitian diantaranya 46 orang 67.6 tingkat kehadiran
tidak tepat waktu dengan disiplin yang tidak baik. Sebanyak 15 responden 100 dengan tingkat kehadiran tepat waktu ternyata disiplin perawat tidak baik. Antara
disiplin dengan kehadiran perawat tepat waktu memiliki hubungan dengan p value 0.0370.05. Ternyata disiplin perawat dalam hal ini mengarah salah satunya kepada
tingkat kehadiran perawat yang tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
Prawirosentono 1999 menyatakan bahwa faktor disiplin dapat mempengaruhi kinerja seseorang terutama perawat pelaksana. Dalam hal ini faktor
disiplin berhubungan dengan kehadiran perawat pelaksana dalam menjalankan tugas dirumah sakit. Kinerja perawat akan dapat terwujud bila karyawanperawat
mempunyai komitmen dengan organisasinya dan ditunjang dengan disiplin kerja yang tinggi.
Disiplin para karyawan yang ada di dalam organisasi baik atasan maupun bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi akan
tercapai apabila kinerja individu maupun kinerja kelompok ditingkatkan. Untuk itu diperlukan inisiatif dari para karyawannya dalam melaksanakan tugas Sutrisno,
2010. Proses keperawatan dan proses disiplin Orlando keduanya menggambarkan
rangkaian tahapan. Setiap tahap sama-sama terpisah. Pada proses disiplin Orlando hampir secara berkesinambungan saling mempengaruhi dimana perilaku pasien
menjadi tujuan reaksi perawat. Kedua proses tersebut merupakan proses dinamis, responsif terhadap perubahan kondisi pasien.
Sesuai dengan penelitian Pernandes 2011 dinyatakan bahwa budaya kerja perawat dapat disimpulkan masih rendah. Hal ini dikarenakan ketidakdisiplinan
perawat dalam membuat laporan asuhan keperawatan perawat dan tidak mendetail, perawat juga tidak mendetail, perawat juga tidak memberikan saran kepada
atasannya, perawat masih malas-malasan dan masih menunggu instruksi dokter.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu masih rendahnya disiplin karyawan berkaitan dengan kehadiran perawat dalam menjalankan tugas di rumah sakit.
5.2. Pengaruh Budaya Organisasi Variabel Inisiatif terhadap Kinerja