Analisis Bivariat Analisis Multivariat

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat sejauh mana hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat kejadian DBD dengan menggunakan uji Chi-Square pada tingkat derajat kepercayaan 95 yaitu α = 0,05 dengan ketentuan bila nilai p0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel tersebut Nursalam, 2003; Sastroasmoro, 2011. Untuk memudahkan analisis data dapat dibuat tabel sebagai berikut: Tabel 3.2. Rancangan Tabel Analisis Bivariat Paparan Kejadian DBD Kasus Kontrol Ya a b Tidak c d Jumlah a+c b+d Untuk rnengiterpretasikan hubungan risiko pada penelitian ini dilakukan perhitungan Odds Ratio OR yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut Murti, 1996; Pratiknya, 2007; Sastroasmoro, 2011 : Keterangan : a = Kasus yang mengalami paparan b = Kontrol yang mengalami paparan c = Kasus yang tidak mengalami paparan d = Kontrol yang tidak mengalami paparan Hasil interpretasi nilai OR adalah Sastroasmoro, 2011 : - Bila OR = 1, artinya variabel independen bukan sebagai determinan. - Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai determinan. - Bila OR 1, artinya variabel independen sebagai faktor protektif.

3.7.3 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ganda binary logistic regression. Uji regresi logistik ganda digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas secara bersama-sama terhadap satu variabel terikat dan untuk mengetahui variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat Uyanto, 2009. Variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam analisis multivariat, yaitu variabel dengan nilai p0,25 Murti, 1997. Population Attributable Risk PAR digunakan untuk memperkirakan risiko atribut pada masyarakat yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Budiarto, 2003 : Keterangan : PAR = Population Attributable Risk p = Proporsi kelompok yang terpajan r = Odds Ratio

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian