Roy Kusumaatmaja Member JKON AR 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. Currency Fluctuation and Interest Rate Risk

Receivables and payables in foreign currency are subject to the risk of currency luctuation unless hedging instruments are employed. Using ixed or loating interest loan facilities exposes the Company to rising interest rates caused by market mechanisms.

4. Risk of Diminishing Projects

There is no guarantee that existing clients will continue to appoint the Company to carry out their new projects, or that the Company will win contracts from new clients. Diminishing orders will afect the inancial performance of the Company.

5. Risk of Payment Failure

If the owner of a project postpones payment or fails to pay, the Company’s cost of funds and outstanding receivables will increase, which will have a negative impact on the Company’s income.

6. Manpower Risk The Company’s ability to recruit and retain suficient numbers

of people who have the necessary skills and expertise in construction and maintenance has a signiicant impact on our ability to successfully deliver projects.

7. Economic, Social and Political Risk

Volatility in social andor political conditions or changes in the government’s economic and monetary policies can result in an unfavorable investment climate and put constraints on development. Such conditions could lead to the postponement of upcoming projects or the cancellation of existing projects, which would adversely afect the Company’s inancial performance.

8. Risk of Raw Material Scarcity

Any scarcity in raw materials can compromise the timely completion of a project by causing delays in procurement, and can lead to increased raw material prices, which will afect the Company’s margins. Corporate Code of Conduct The long-term sustainability of our business rests on our ability to uphold our reputation for professionalism, reliability and accountability. We have therefore taken actions to ensure that

3. Fluktuasi Mata Uang dan Risiko Suku Bunga

Utang dan piutang dalam mata uang asing rentan terhadap risiko luktuasi mata uang kecuali jika Perseroan menggunakan instrumen lindung nilai. Menggunakan fasilitas pinjaman dengan suku bunga tetap ixed atau mengambang loating membuat beresiko apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang disebabkan oleh mekanisme pasar.

4. Risiko Berkurangnya Proyek

Tidak ada jaminan bahwa pelanggan-pelanggan yang sekarang akan terus menunjuk Perseroan untuk melaksanakan proyek-proyek baru mereka, dan juga tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan memenangkan kontrak dari pelanggan baru. Berkurangnya pesanan akan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan.

5. Risiko Kegagalan Pembayaran

Jika pemilik proyek menunda pembayaran atau gagal melakukan pembayaran, maka biaya pendanaan dan piutang Perseroan yang belum dilunasi akan bertambah, yang akan berdampak negatif pada pendapatan Perseroan.

6. Risiko Tenaga Kerja

Kemampuan Perseroan dalam merekrut dan mempertahankan kecukupan jumlah tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalam konstruksi dan pemeliharaan berdampak secara signiikan pada keberhasilan pelaksanaan proyek.

7. Risiko Ekonomi, Sosial dan Politik

Ketidakstabilan kondisi sosial danatau politik atau perubahan dalam kebijakan ekonomi dan moneter pemerintah dapat mengakibatkan iklim investasi yang tidak menguntungkan dan menimbulkan kendala pada pembangunan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penundaan proyek-proyek yang akan datang atau pembatalan proyek yang ada, sehingga akan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan.

8. Risiko Kelangkaan Bahan Baku

Setiap kelangkaan bahan baku dapat mengganggu ketepatan waktu dan penyelesaian proyek sehingga menimbulkan keterlambatan pengadaan bahan baku, dan dapat menyebabkan peningkatan harga bahan baku, sehingga akan mempengaruhi keuntungan Perseroan. Kode Tata Laku Perusahaan Keberhasilan bisnis Perseroan dalam jangka panjang terletak pada kemampuan Perseroan untuk menjaga reputasi profesionalisme, keandalan dan akuntabilitas. Oleh karena PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk ANNUAL REPORT 2013 37 PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk ANNUAL REPORT 2013 38 TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE itu, kami telah mengambil tindakan demi memastikan nilai- nilai integritas, keadilan, komitmen, disiplin dan motivasi tertanam kuat dan dilaksanakan di setiap tingkat organisasi. Nilai-nilai ini dituangkan dalam Kode Tata Laku, yang disebarluaskan kepada seluruh karyawan dan menetapkan prosedur etis, perilaku dan kontrol yang diharapkan dapat diterapkan di semua praktik bisnis Perseroan. Tanggung Jawab Lingkungan Sebagai Perseroan yang bertanggung jawab, kami berusaha meminimalkan dampak operasional terhadap lingkungan dan melakukan segala upaya untuk menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan yang baik sangat kami perhatikan dalam keseluruhan rencana dan proses bisnis melalui sistem manajemen lingkungan EMS Perseroan. Kerangka komprehensif ini dirancang untuk memastikan bahwa kami: a memberikan layanan dengan pertanggungjawaban terhadap lingkungan, b menggunakan sumber energi secara bijaksana dan eisien dalam semua operasi bisnis, c mematuhi semua peraturan yang berlaku dan praktik-praktik terbaik di bidang lingkungan, termasuk praktik-praktik yang tercantum dalam kebijakan Perseroan dan standar praktik profesional, d memanfaatkan teknologi dan prosedur operasional untuk meminimalkan risiko keselamatan dan kesehatan kerja, dan e berdasarkan jaminan kerahasiaan, mendorong setiap karyawan di Perseroan untuk melaporkan setiap kondisi atau praktik yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap lingkungan, kesehatan atau keselamatan masyarakat. EMS tersertiikasi ISO 14001:2004 pada tahun 2004 dan menjalani audit tahunan oleh penilai internasional SGS. Kami juga melakukan audit internal terhadap EMS dua kali dalam setahun untuk memastikan EMS tetap efektif dan sesuai dengan praktik dan teknologi terbaik saat ini. Berkurangnya jumlah temuan audit setiap tahun merupakan salah satu indikator kinerja utama bagi manajemen. Temuan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan lebih lanjut, yang beberapa di antaranya mungkin memerlukan pelatihan, melibatkan konsultan atau outsourcing. Perseroan dan beberapa unit usahanya saat ini bekerja sama dengan mitra- mitra pengelolaan limbah demi memastikan pelaksanaan pembuangan dan daur ulang tripleks, aluminium, freon, baterai kering dan pelumas, secara bertanggung jawab. Jaminan pelaksanaan EMS di lapangan didukung dengan rencana mutu, keselamatan, kesehatan dan lingkungan QSHE. Rencana QSHE harus dibuat sebelum melaksanakan setiap proyek dan mengidentiikasi mutu, keamanan, risiko kesehatan dan lingkungan proyek, serta menentukan standar our core values of integrity, fairness, commitment, discipline and motivation are embedded and operationalized at all levels of the organization. These values are articulated in our Code of Conduct, which is distributed to all employees and deines the ethical procedures, behaviors and controls they are expected to apply in all our business practices. Environmental Responsibility As a responsible company we seek to minimize the impact of our operations on the environment and make every efort to use natural resources in a responsible and sustainable manner. Sustainability and good environmental stewardship are taken into account in all our business plans and processes through our environmental management system EMS. This comprehensive framework is designed to ensure that we: a deliver services with environmental accountability, b use energy sources wisely and eficiently in all business operations, c comply with all relevant regulations and best practices on the environment, including those articulated in Company policies and in professional standards of practice, d make use of technology and operational procedures to minimize occupational safety and health risks, and e encourage each employee in the Company to report, under guarantee of conidentiality, any condition or practice that may result in disturbances to the environment, health or peoples’ safety. The EMS was ISO 14001:2004 certiied in 2004 and undergoes an annual audit by the international assessors, SGS. We also perform an internal audit of the system twice a year to ensure that it remains efective and consistent with current best practices and technologies. Reducing the number of audit indings each year is among the key performance indicators for management. The indings are used as the basis for further improvements, some of which may entail training, engaging consultants or outsourcing. The Company and several of its business units are currently working with waste management partners to ensure the responsible disposal and recycling, where appropriate, of triplex, aluminum, freon, dry batteries and lubricants. Assurance of the implementation of the EMS in the ield is provided by the quality, safety, health and environment QSHE plan. The QSHE plan must be made before proceeding on any project and identiies the quality, safety, health and environment risks of the project, as well as deining the minimum standards that must