PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
In Full Rupiah
31 7.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
7. Derecognition of Financial Assets and
Liabilities
Aset keuangan Financial Assets
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan
entitas anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dan dari aset
keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima
tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi
persyaratan tertentu. Ketika Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan, maka
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi sejauh mana Perusahaan dan entitas anak tetap memiliki
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Company and subsidiaries shall derecognize financial assets when, and only when: the contractual
rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash
flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash
flows of the financial asset are retained but they assume a contractual obligation to pay the cash flows
to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Company and
subsidiaries transfers a financial asset, they shall evaluate the extent to which they retain the risks and
rewards of ownership of the financial asset.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut
berakhir, yaitu ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau
kadaluwarsa. A financial liability is derecognized, when and only
when, it is extinguished i.e. when the obligation specified in contract is discharged or cancelled or has
expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan
selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an
exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or
loss.
8. Estimasi Nilai Wajar
8. Fair Value Estimated
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau
untuk keperluan pengungkapan. Fair value of financial assets and liability are
estimated for recognized and measurement or for disclosure.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran
nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by
level of the following fair value measurement hierarchy:
a harga kuotasian tidak disesuaikan dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik Tingkat 1;
b input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
misalnya harga atau secara tidak langsung misalnya derivasi dari harga Tingkat 2, dan
a quoted prices unadjusted in active markets for
identical assets or liabilities Level 1; b
inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either
directly as prices or indirectly derived from prices Level 2, and
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
In Full Rupiah
32
c input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi input yang tidak dapat diobservasi Tingkat 3
c inputs for the asset or liability that are not based on
observable market data unobservable inputs Level 3
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar Tingkat 3
adalah utang bank. The Company’s financial assets and liabilities that are
measured and recognised at fair value Level 3 are bank loans.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan
di pasar
aktif ditentukan
berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan
Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran bid price, sedangkan untuk liabilitas
keuangan menggunakan harga jual ask price. Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the
reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price,
while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh
input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation
techniques. These valuation techniques maximise the use of observable market data where it is available and
rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are
observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi,
maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in
Level 3.
2.ac. Sumber Estimasi Ketidakpastian 2.ac. Source of Uncertainty Estimation
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan
Manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan
pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah
pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with financial accounting standard requires
the Management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities
and the disclosure of the contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial
statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual future
might possibly be different from these estimates.
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak
paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
Due to inherent uncertainty in the estimation determination, the actual amount of assets, liabilities,
revenues and expenses reported in the future might possibly be different from these estimates.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Estimated Useful Life of Fixed Assets
Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan entitas anak
secara kolektif terhadap proyek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Biaya
perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya dan jam kerja mesin. Estimated useful life of fixed assets are based on a the
Company and subsidiaries’s review collectivelly to project industry, internal technic evaluation and
experience of the same asset. Historical cost of fixed asset is depreciated with stright line method based on
estimated economic useful life and working hours of the machine.
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
In Full Rupiah
33
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap 2 tahun sampai dengan 20 tahun. Ini adalah
umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan entitas anak menjalankan
bisnisnya.
Perubahan tingkat
pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya
biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2.m
dan 15. Management estimates economic useful life of fixed
assets 2 years untill 20 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the company
and the entity run his business. Changes in the level of consumption and the development of technology can
affect the economic benefits and the value of the remaining assets, and hence the cost of depreciation of
the future may be revised. More detailed explanation disclosed in Notes 2.m and 15.
Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi
berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara
teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin,
hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam
estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Estimation of the useful life were reviewed at least each year-end reporting and updated if expectations differ
from previous estimates due to usage and physical damage, obsolence technically or commercially and
legal or other restrictions on the use of the asset. However, it is possible, the results of operations in
future can be affected materially by the changes in the estimation of the changes caused by the factors
mentioned above.
Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefit Expense
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya penghasilan tersebut
mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan kerja.
Present value of employee benefit expense depend on some factors whis is determained with based of
actuarial based on some of assumptions. Assumptions that is used for determined that expense income
include discounted rate. The chage of these assumptions will affect the amount of recorded
employee benefit.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga
yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk
menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku
bunga yang
sesuai, Perusahaan
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang
Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The company determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period, the rate of interest
used to determine the present value of cash flows out of the future estimation which is expected to complete a
liability. In determining the appropriate level of interest rates, the company considers interest rate goverment
bonds which is denominated in Rupiah and have a period similar to the term of the related liability.
Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas
imbalan kerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan
atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Some of other key assumptions are determined based
on market condition now. The change of these assumptions will affect on recognition of actuarial gain
or loss at the end perod of reporting.
Nilai tercatat liabilitas yang menggunakan estimasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebesar Rp 41.864.733.719 dan Rp 36.079.806.646. Recorded amount of expense which is used estimation
as of December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp 41,864,733,719 and Rp 36,079,806,646.
2.ad. Laba per Saham 2.ad. Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik
induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahunperiode yang bersangkutan. Jumlah rata-
rata tertimbang saham beredar adalah 7.729.008.160 dan 2.935.533.575 saham untuk tahun-tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012. Basic earning per share is computed by dividing net
income attributable to owner of the parent entity by the weighted average of shares outstanding during the
current period. The weighted average number of shares is 7,729,008,160 and 2,935,533,575 shares for the
years ended December 31, 2013 and 2012.