TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
3. Currency Fluctuation and Interest Rate Risk
Receivables and payables in foreign currency are subject to the risk of currency luctuation unless hedging instruments
are employed. Using ixed or loating interest loan facilities exposes the Company to rising interest rates caused by market
mechanisms.
4. Risk of Diminishing Projects
There is no guarantee that existing clients will continue to appoint the Company to carry out their new projects, or that
the Company will win contracts from new clients. Diminishing orders will afect the inancial performance of the Company.
5. Risk of Payment Failure
If the owner of a project postpones payment or fails to pay, the Company’s cost of funds and outstanding receivables will
increase, which will have a negative impact on the Company’s income.
6. Manpower Risk The Company’s ability to recruit and retain suficient numbers
of people who have the necessary skills and expertise in construction and maintenance has a signiicant impact on our
ability to successfully deliver projects.
7. Economic, Social and Political Risk
Volatility in social andor political conditions or changes in the government’s economic and monetary policies can result
in an unfavorable investment climate and put constraints on development. Such conditions could lead to the postponement
of upcoming projects or the cancellation of existing projects, which would adversely afect the Company’s inancial
performance.
8. Risk of Raw Material Scarcity
Any scarcity in raw materials can compromise the timely completion of a project by causing delays in procurement, and
can lead to increased raw material prices, which will afect the Company’s margins.
Corporate Code of Conduct
The long-term sustainability of our business rests on our ability to uphold our reputation for professionalism, reliability and
accountability. We have therefore taken actions to ensure that
3. Fluktuasi Mata Uang dan Risiko Suku Bunga
Utang dan piutang dalam mata uang asing rentan terhadap risiko luktuasi mata uang kecuali jika Perseroan
menggunakan instrumen lindung nilai. Menggunakan fasilitas pinjaman dengan suku bunga tetap
ixed atau mengambang
loating membuat beresiko apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga yang disebabkan oleh
mekanisme pasar.
4. Risiko Berkurangnya Proyek
Tidak ada jaminan bahwa pelanggan-pelanggan yang sekarang akan terus menunjuk Perseroan untuk
melaksanakan proyek-proyek baru mereka, dan juga tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan memenangkan
kontrak dari pelanggan baru. Berkurangnya pesanan akan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan.
5. Risiko Kegagalan Pembayaran
Jika pemilik proyek menunda pembayaran atau gagal melakukan pembayaran, maka biaya pendanaan dan
piutang Perseroan yang belum dilunasi akan bertambah, yang akan berdampak negatif pada pendapatan Perseroan.
6. Risiko Tenaga Kerja
Kemampuan Perseroan dalam merekrut dan mempertahankan kecukupan jumlah tenaga kerja yang
memiliki keterampilan dan keahlian yang diperlukan dalam konstruksi dan pemeliharaan berdampak secara
signiikan pada keberhasilan pelaksanaan proyek.
7. Risiko Ekonomi, Sosial dan Politik
Ketidakstabilan kondisi sosial danatau politik atau perubahan dalam kebijakan ekonomi dan moneter
pemerintah dapat mengakibatkan iklim investasi yang tidak menguntungkan dan menimbulkan
kendala pada pembangunan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penundaan proyek-proyek yang akan
datang atau pembatalan proyek yang ada, sehingga akan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan.
8. Risiko Kelangkaan Bahan Baku
Setiap kelangkaan bahan baku dapat mengganggu ketepatan waktu dan penyelesaian proyek sehingga
menimbulkan keterlambatan pengadaan bahan baku, dan dapat menyebabkan peningkatan harga bahan baku,
sehingga akan mempengaruhi keuntungan Perseroan.
Kode Tata Laku Perusahaan
Keberhasilan bisnis Perseroan dalam jangka panjang terletak pada kemampuan Perseroan untuk menjaga reputasi
profesionalisme, keandalan dan akuntabilitas. Oleh karena
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
ANNUAL REPORT 2013
37