Operation Segment Segmen Operasi Operating Segment
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
In Full Rupiah
96 Risiko Kredit
Credit Risk
Perusahaan memiliki kebijakan kredit untuk menetapkan batas kredit pelanggan dan memantau saldonya secara
berkelanjutan. Kualitas
kredit dinilai
setelah mempertimbangkan posisi keuangan dan pengalaman
masa lalu pelanggan. The Company has a credit policy in place which establishes
credit limits for customers and monitors their balances on an ongoing basis. The credit quality is assessed after taking into
account its financial position and past experience with the
customer. Perusahaan akan membentuk suatu penyisihan yang
merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam akun piutang usaha dan piutang lain-lain.
The Company establishes an allowance for impairment that represents its estimate of incurred losses in respect of accounts
receivable and other receivables.
Penyisihan digunakan untuk mencatat kerugian atas penurunan nilai suatu akun kecuali, jika Perusahaan merasa
yakin bahwa tidak ada pemulihan yang mungkin terjadi terhadap tagihan tersebut. Pada saat itu, aset keuangan
dianggap tidak tertagih dan beban penyisihannya dihapuskan atas nilai tercatat dari aset keuangan.
The allowance is used to record impairment losses unless, if the Company is satisfied that no recovery of the amount owed is
possible. At that point, the financial asset is considered irrecoverable and the amount charged to the allowance is
written off against the carrying amount of the impaired financial asset.
Kualitas aset keuangan adalah sebagai berikut: Financial assets quality is as follow:
Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Not Subjected to Impairment in Value
Subjected to Impairment in Value
Allowance for Impairment in Value
Total Rp
Rp Rp
Rp Aset Keuangan
Financial Assets
Piutang Usaha 733,948,448,689
27,021,014,961 14,289,323,958
746,680,139,692 Accounts Receivable
Piutang Retensi 1,507,358,750
-- --
1,507,358,750 Retention Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya 10,038,702,670
-- --
10,038,702,670 Other Current Financial Asset
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 4,520,000,000
-- --
4,520,000,000 Other Non Current Financial Asset
Total Aset Keuangan 750,014,510,109
27,021,014,961 14,289,323,958
762,746,201,112 Total Financial Assets
2013
Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Not Subjected to Impairment in Value
Subjected to Impairment in Value
Allowance for Impairment in Value
Total Rp
Rp Rp
Rp Aset Keuangan
Financial Assets
Piutang Usaha 637,464,408,836
13,965,991,466 13,223,050,418
638,207,349,884 Accounts Receivable
Piutang Retensi 4,416,322,330
-- --
4,416,322,330 Retention Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya 11,904,739,863
-- --
11,904,739,863 Other Current Financial Asset
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 4,520,000,000
-- --
4,520,000,000 Other Non Current Financial Asset
Total Aset Keuangan 658,305,471,029
13,965,991,466 13,223,050,418
659,048,412,077 Total Financial Assets
2012
Tabel dibawah ini menggambarkan piutang usaha dan piutang retensi berdasarkan umur.
The table below Accounts receivable and Retention Receivable by aging.
Kurang dari Satu Bulan
Tiga Bulan Enam Bulan
Lebih dari Cadangan Kerugian
Total Satu Bulan
Sampai dengan Sampai dengan
Sampai dengan Satu Tahun
Penurununan Nilai Total
Less than Tiga Bulan
Enam Bulan Satu Tahun
More than Allowance for
One Month One Month Up To
Three Months Up To Six Months Up To
One Year Impairment of
Three Months Six Months
One Year Accounts Receivable
Aset Keuangan Financial Assets
Piutang Usaha 321,225,922,120
332,844,121,391 57,035,327,704
22,843,077,474 27,021,014,961
14,289,323,958 746,680,139,692
Accounts Receivable Piutang Retensi
980,250,000 --
-- --
527,108,750 --
1,507,358,750 Retention Receivable
2013
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
In Full Rupiah
97
Kurang dari Satu Bulan
Tiga Bulan Enam Bulan
Lebih dari Cadangan Kerugian
Total Satu Bulan
Sampai dengan Sampai dengan
Sampai dengan Satu Tahun
Penurununan Nilai Total
Less than Tiga Bulan
Enam Bulan Satu Tahun
More than Allowance for
One Month One Month Up To
Three Months Up To Six Months Up To
One Year Impairment of
Three Months Six Months
One Year Accounts Receivable
Aset Keuangan Financial Assets
Piutang Usaha 403,814,763,081
198,547,363,194 29,968,018,464
5,134,264,097 13,965,991,466
13,223,050,418 638,207,349,884
Accounts Receivable Piutang Retensi
698,136,250 --
-- --
3,718,186,080 --
4,416,322,330 Retention Receivable
2012
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Eksposur maksimum dicatat berdasarkan nilai tercatat bersih yang
dilaporkan di posisi keuangan. The table below describes the Company’s maximum credit risk
exposure and risk concentration as of December 31, 2013 and 2012. The maximum exposure is recorded based on net
carrying value recorded in financial position.
Korporasi Lain-lain
Eksposur Maksimum Corporate
Others Maximum Exposure
Aset Keuangan Financial Assets
Piutang Usaha 746,680,139,692
-- 746,680,139,692
Accounts Receivable Piutang Retensi
1,507,358,750 --
1,507,358,750 Retention Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya 8,581,867,398
1,456,835,272 10,038,702,670
Other Current Financial Asset Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
4,520,000,000 --
4,520,000,000 Other Non Current Financial Asset
Total Aset Keuangan 761,289,365,840
1,456,835,272 762,746,201,112
Total Financial Assets 2013
Konsentrasi Risiko Kredit Credit Risk Concentration
Korporasi Lain-lain
Eksposur Maksimum Corporate
Others Maximum Exposure
Aset Keuangan Financial Assets
Piutang Usaha 638,207,349,884
-- 638,207,349,884
Accounts Receivable Piutang Retensi
4,416,322,330 --
4,416,322,330 Retention Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya 10,746,774,848
1,157,965,015 11,904,739,863
Other Current Financial Asset Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
4,520,000,000 --
4,520,000,000 Other Non Current Financial Asset
Total Aset Keuangan 657,890,447,062
1,157,965,015 659,048,412,077
Total Financial Assets 2012
Konsentrasi Risiko Kredit Credit Risk Concentration
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Risiko likuiditas timbul jika Perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan.
Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas. Perusahaan mengelola risiko
likuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh
tempo aset dan liabilitas keuangan. Liquidity risk arises if the Company has difficulty in obtaining
fund sources. Liquidity risk management means maintaining adequate cash and cash equivalents balance. The Company
manages liquidity risk by monitoring forecast and actual cash flow continuously and supervision of maturity date of financial
assets and liabilities.
Berikut adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan, termasuk estimasi pembayaran bunga:
The following are the contractual maturities of financial liabilities, including estimated interest payments:
Nilai Kurang dari
Satu Bulan Tiga Bulan
Enam Bulan Lebih dari
Tercatat Satu Bulan
Sampai dengan Sampai dengan
Sampai dengan Satu Tahun
Carrying Less than
Tiga Bulan Enam Bulan
Satu Tahun More than
Amount One Month
One Month Up To Three Months Up To
Six Months Up To One Year
Three Months Six Months
One Year
Utang Bank 572,277,860,197
141,811,778,212 71,615,148,411
187,905,285,877 163,940,162,645
7,005,485,052 Bank Loan
Utang Usaha 346,055,915,181
197,686,874,722 114,132,107,294
23,974,909,225 5,521,179,249
4,740,844,691 Accounts Payable
Utang Bank Jangka Panjang 9,802,083,324
-- --
-- --
9,802,083,324 Long term Liabilities Bank
Liabilitas Keuangan Lancar Lainnya 35,813,786,967
35,813,786,967 --
-- --
-- Other Current Financial Liabilities
Utang Sewa Pembiayaan 18,544,222,543
5,442,557,334 --
-- 2,847,734,043
10,253,931,166 Lease Liabilities
Beban Akrual 508,283,157,183
508,283,157,183 --
-- --
-- Accrued Expenses
1,490,777,025,394 889,038,154,417
185,747,255,705 211,880,195,102
172,309,075,937 31,802,344,233
PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Dalam Rupiah Penuh PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
In Full Rupiah
98 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instrument
Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat
diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan
periode jatuh tempo yang sama. The fair value of financial instruments determined by analysis
discounted cash flow by using the discount rate equivalent to the rate of return that holds true for financial instruments who
has qualified and the same period of maturity.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar
dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: SFAS 60, “Financial Instruments: The disclosure” required the
fair value measurement with a hierarchy of fair value as follows: a
harga kuotasian tidak disesuaikan dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik Tingkat 1
b input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung misalnya harga atau
secara tidak langsung misalnya derivasi dari harga Tingkat 2, dan
c input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi input yang tidak dapat diobservasi Tingkat 3
a the price of quotation not adjusted in the market active
for identical assets or liabilitas Level 1 b
input besides the price of quotation included on Level 1 that can be observed for assets or liabilitas, either
directly e.g. prices or indirectly e.g. the derivation of prices Level 2, and
c inputs for the asset or liability that are not based on the
market data that can be directly observed input that cannot be directly observed Level 3
Aset Perusahaan yang diukur dan diakui pada nilai wajar Tingkat 1 adalah surat berharga dan investasi Tersedia
untuk Dijual. Company asset to be measured and recognized at the fair
value Level 1 are securities and investments of available for sale.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
The table below recorded and described the fair value of assets and financial liability:
31 Desember 2013 Tingkat 1
Tingkat 2 Tingkat 3
December 31, 2013 Level 1
Level 2 Level 3
Rp Rp
Rp Rp
Aset Keuangan yang Diukur dengan Nilai Wajar
Financial Assets at Fair Value Surat Berharga
5,177,550,000 5,177,550,000
-- --
Bonds Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
Other Non Current Financial Assets Investasi Tersedia Untuk Dijual
4,520,000,000 4,520,000,000
-- --
Available For Sale Investment
Total 9,697,550,000
9,697,550,000 --
-- Total
Pengukuran Nilai Wajar pada Akhir Periode Pelaporan Fair Value Measurement at End of The Year
50. Manajemen Permodalan 50. Capital Management
Tujuan Perusahaan dan entitas anak dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan
Perusahaan dan entitas anak dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap
memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk
mengelola
struktur modal
yang optimal
untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif. Dalam rangka
mengelola struktur modal, Perusahaan dan entitas anak mungkin menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham
baru atau
menambahmengurangi jumlah
utang. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko ini dengan
memonitor rasio utang terhadap EBITDA. Rasio utang terhadap EBITDA dihitung dengan membagi jumlah
pinjaman bank dengan EBITDA. Adapun EBITDA merupakan hasil perhitungan laba sebelum pajak
The objectives of the the Company and subsidiaries when managing capital are to safeguard the ability of the
Company and subsidiaries to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and
benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to minimise the effective cost of
capital. In order to maintain the capital structure, the the The Company and subsidiaries may from time to time
adjust the amount of dividends, issue new shares or increasereduce debt levels. In order to maintain the
capital structure, the Company and subsidiaries may from time to time adjust the amount of dividends, issue
new ares or increase reduce debt levels. The Company and subsidiaries manages the risk through monitoring
Debt to EBITDA. Debt to EBITDA is calculated as total bank loan divided by EBITDA. EBITDA is a result of