2:1. Selanjutnya dititrasi dengan NaOH 0,02 N sampai berwarna abu-abu. Dilakukan juga terhadap blanko.
ml NaOH blanko – ml NaOH contoh x N NaOH x 14,007 N = x 100
g contoh protein = total N x 6.25 faktor konversi
4. Kadar Lemak Kasar Metode Soxhlet AOAC,1995
Sampel sebanyak 2 – 5 g ditimbang dengan seksama kemudian dimasukkan dalam selongsong kertas yang dialasi dengan kapas, dengan
selongsong kertas yang telah dikeringkan dan diketahui berat keringnya. Kemudian sumbat selongsong kertas yang berisi contoh dengan kapas. Setelah itu
keringkan selongsong kertas berisi contoh dalam oven ± 80 C selama ± 1 jam.
Sesudah kering dimasukkan ke dalam alat ekstraksi Soxhlet yang telah dihubungkan dengan labu lemak berisi batu didih yang telah dikeringkan dan
sudah diketahui beratnya kemudian ditambahkan pelarut heksan secukupnya. Proses dilanjutkan dengan refluks selama ± 6 jam sampai pelarut yang turun
kembali ke labu lemak berwarna jernih. Selanjutnya pelarut disulingkan dan ekstrak lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C. Dinginkan dan timbang
kemudian ulangi hingga bobotnya tetap. Kadar Lemak =
a – b x 100
c Dimana
: a = berat labu setelah ekstraksi g
b =
berat labu
sebelum ekstraksi
g c
= berat
sampel daging
g
5. Kadar Serat Kasar AOAC, 1984
Sebanyak 2 - 4 g contoh dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 100 ml H
2
SO
4
0,325 N. Kemudian dihidrolisis dalam otoklaf selama 15 menit pada suhu 105
C dan didinginkan serta ditambahkan NaOH 1,25 N sebanyak 50 ml. Kemudian dilakukan hidrolisis kembali dalam otoklaf selama 15
menit. Contoh disaring dengan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Kertas saring tersebut dicuci berturut-turut dengan air panas, 25 ml
H
2
SO
4
0,325 N lalu dengan air panas dan terakhir menggunakan acetonalkohol
25 ml. Kertas saring tersebut dikeringkan dalam oven bersuhu 105 C selama 1
jam dan dilanjutkan sampai bobotnya tetap. Kadar serat ditentukan dengan rumus: bobot endapan kering
Kadar serat = x 100 bobot contoh
6. Uji Total Mikroba dengan TPC Total Plate Count
Sampel sebanyak 10 – 25 g atau ml untuk cairan ditimbang lalu dicampur dengan 90 – 225 ml buffer fosfat pengenceran 10
-1
. Kemudian diencerkan hingga tingkat pengenceran tertentu dan dilakukan pemupukan pada
cawan steril duplo. Media cair NA atau PCA untuk analisis TPC dituang ke dalam cawan sekitar 15 ml, dilakukan pencampuran dengan memutar cawan
dengan arah membentuk angka 8 secara perlahan dan dibiarkan membeku. Cawan tersebut lalu diinkubasikan pada suhu 35 -37
C selama 2 – 3 hari.. Jumlah koloni yang tumbuh pada media dinyatakan dengan CFU ml atau CFUg. Pada analisis
TPC, semua koloni yang tumbuh dihitung Total bakteri ditetapkan dengan SPC Standard Plate Count.
Total mikroba =
Jumlah koloni [1 x n1 + 0.1 x n2 + dst] . D
Dimana : n = jumlah cawan yang digunakan D = pengenceran pertama yang dihitung
7. Aktivitas air metode Aw meter
Aktivitas air diukur dengan alat Aw meter Shibura WA-360 dengan cara sebagai berikut: Aw meter dikalibrasi dengan menggunakan standar hingga
menunjukkan nilai yang sama dengan standar. Sampel dimasukkan ke dalam cawan pengukur Aw, lalu ditutup dan dikunci, Aw meter siap untuk dijalankan..
Pengukuran selesai apabila nilai Aw telah terbaca.
8. Nilai pH