2.6. Landasan Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka peneliti dapat merumuskan beberapa landasan teori yang relevan dengan tujuan penelitian. Partisipasi masyarakat adalah
dimana individu, kelompok maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehtan diri, keluarga ataupun kesehatan masyarakat dilingkungannya.
Secara teoritis, Erickson dalam Suparjan dan Suyatno 2003 menyampaikan konsep partisipasi dalam dua bagian yaitu internal dan eksternal. Partisipasi secara
internal berarti adanya rasa memiliki terhadap komunitas atau kelompok sense of belonging to the lives people. Hal ini menyebabkan komunitaskelompok
terfragmentasi dalam labelling an identity pelabelan pada identitas diri mereka. Sementara partisipasi dalam arti eksternal terkait dengan bagaimana individu
melibatkan diri dengan dengan komunitaskelompok luar. Sehubungan dengan teori Erickson tentang partisipasi pada bagian internal,
Baron dan Byrne dalam Rakhmat 2005 menyebutkan kelompok sebagai adanya himpunan orang-orang yang memiliki kesadaran akan ikatan yang sama yang
mempersatukan mereka. Kelompok mempunyai tujuan dan organisasi tidak selalu formal dan melibatkan interaksi di antara anggota-anggotanya. Kelompok memiliki
dua ciri khas yaitu anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok memiliki sense of belonging dan masing-masing anggota kelompok merasa terikat satu dengan
lainnya. Selanjutnya Cooley dalam Rakhmat 2005 membagi kelompok menjadi
kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok primer adalah keterikatan yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi secara emosional diantara anggota kelompok, terasa lebih akrab, lebih personal, dan lebih menyentuh hati. Termasuk di dalam kelompok primer adalah
keluarga, teman sepermainan, atau tetangga dekat. Kelompok sekunder merupakan kebalikan dari kelompok primer. Hubungan yang dibangun dalam kelompok ini tidak
terlalu akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati. Termasuk di dalam kelompok sekunder adalah organisasi massa, serikat buruh dan sebagainya.
Keluarga sebagai salah satu manifestasi kelompok, Effendi 1998 menyebutkan keluarga merupakan unit kelompok terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan keluarga atau
adopsi dimana satu dengan lainnya saling bergantungan dan berintraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan, maka
berpengaruh terhadap anggota-anggota keluarga lain, dan keluarga-keluarga yang ada sekitarnya.
Kelompok sebagai salah satu elemen dalam bagian partisipasi internal, kelompok yang baik tentunya adalah kelompok yang efektif. Barnard dalam Rakhmat
2005 menjelaskan kelompok yang efektif adalah kelompok yang anggota- anggotanya bekerja sama untuk mencapai dua tujuan yakni melaksanakan tugas
kelompok dan memelihara moril anggota kelompok. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok dan sering disebut dengan prestasi. Tujuan kedua diketahui dari
tingkat kepuasan satisfaction anggota.
Universitas Sumatera Utara
Secara lebih jelas Barnard merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi kefektifan kelompok yaitu faktor situasional kelompok dan faktor personal anggota
kelompok. Faktor situasional terdiri dari ukuran kelompok, jaringan komunikasi, kohesi kelompok dan kepemimpinan. Faktor personal terdiri dari kebutuhan
interpersonal, tindak komunikasi dan peranan.
2.7. Kerangka Konsep