Jenis Penelitian Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey explanatory untuk menjelaskan pengaruh faktor situasional dan personal terhadap partisipasi keluarga dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue DBD di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2011. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Alasan pemilihan lokasi karena dari laporan data DBD per kelurahan di Kota Pekanbaru tahun 2010 tercatat Kecamatan Payung Sekaki merupakan daerah endemis yang menempati urutan ketiga setelah Kecamatan Bukit Raya dan Tampan dari 12 kecamatan yang ada dengan jumlah kasus angka kejadian DBD mencapai 26 kasus dan angka kejadian DBD per kelurahan tertinggi berada di Kelurahan Labuh Baru Barat yang merupakan salah satu kelurahan dari 4 kelurahan di kecamatan Payung Sekaki.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama 4 bulan dimulai dari bulan April sampai Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Untuk lebih memfokuskan penelitian serta dengan pertimbangan waktu, tenaga dan biaya maka penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Payung Sekaki. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di Kecamatan Payung Sekaki yang berjumlah 20.846 KK.

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Arikunto, 2002. Besar sample dalam penelitian dihitung dengan menggunakan uji hipotesis satu sample Lemeshow, 1997 : n = { } 2 2 1 2 1 1 1 Po Pa Pa Pa Z Po Po Z − − + − − − β α Keterangan : n : Besar Sampel 2 1 α − Z : Nilai deviasi normal pada tingkat kemaknaan α=0.05 = 1,96 β − 1 Z : Kekuatan uji ditetapkan peneliti bila β = 10 maka β − 1 Z = 1,282 Po : Proposi keluarga yang berpartisipasi dalam pengendalian DBD tahun 2010 = 54 Pa : Proporsi keluarga yang di harapkan berpartisipasi dalam pengendalian DBD = 64 Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui jumlah keluarga KK yang akan diambil sebagai sampel di masing-masing kelurahan di Kecamatan Payung Sekaki dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1. Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian Kepala Keluarga di Kecamatan Payung Sekaki Tahun 2011 No. Nama Kelurahan Populasi Perhitungan Jumlah Sampel 1. Tampan 5760 576020846 x 134 37 2. Labuh Baru Timur 9079 907920846 x 134 58 3. Labuh Baru Barat 4396 439620846 x 134 28 4. Air Hitam 1611 161120846 x 134 11 Jumlah 20846 134 Pengambilan sampel terpilih dari setiap kelurahan dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak dengan cara undian sampai memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan. Sampel dalam penelitian ini ada yang disebut sebagai responden dalam penelitian ini diambil kriteria inklusi, yaitu: 1. Kepala Keluarga 2. Mampu membaca dan menulis 3. Bersedia dijadikan objek penelitian { } 134 54 , 64 , 64 , 1 64 , 282 , 1 54 , 1 54 , 96 , 1 2 2 = − − + − = n n Universitas Sumatera Utara 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara dengan alat kuesioner tentang faktor situasional ukuran keluarga, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan dan personal kebutuhan interpersonal, tindak komunikasi, peranan terhadap partisipasi keluarga dalam pengendalian demam berdarah dengue di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2011.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Kantor Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru.

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum data dikumpulkan, maka terlebih dahulu dilakukan uji instrument yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat bantu yang dipergunakan kuesioner telah memiliki validitas dan reliabilitas. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus korelasi pearson product moment r, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan jika nilai r hitung r tabel 0.361, maka dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode cronbach’ Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan jika r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel dan jika nilai r Alpha r tabel dinyatakan tidak reliabel Saryono, 2009. Uji validitas dan reliabilitas kesahihan dan keandalan alat ukur penelitian berupa kuesioner, dilakukan sebelum digunakan untuk mengukur ukuran keluarga, jaringan komunikasi, kohesi keluarga, kepemimpinan, kebutuhan interpesonal, tindakan komunikasi, peranan dan partisipasi keluarga dalam pengendalian demam berdarah dengue di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru dilakukan uji coba pada kepala keluarga di lokasi yang menyerupai lokasi penelitian yaitu wilayah Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Hal ini dimaksudkan agar alat ukur yang digunakan benar-benar tepat dan cermat dalam melakukan fungsi ukurnya serta dapat dipercaya. Validitas dan reliabilitas alat ukur dilihat dari koefisien korelasinya, semakin tinggi angka koefisien korelasinya semakin valid dan reliabel alat ukur tersebut. Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian dianalisis dan diperoleh hasil untuk variabel jaringan komunikasi, pertanyaan yang digunakan sebanyak 6 item maka setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,4,5,6 menunjukkan nilai r-hitung 0.361 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r- tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel. Universitas Sumatera Utara Variabel kohesi kelompok mempunyai pertanyaan sebanyak 4 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,4, menunjukkan nilai r- hitung r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r-tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel. Variabel kepemimpinan mempunyai pertanyaan sebanyak 4 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,4 menunjukkan nilai r-hitung r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel. Variabel kebutuhan interpersonal mempunyai pertanyaan sebanyak 4 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,4 menunjukkan nilai r-hitung r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel. Variabel tindak komunikasi mempunyai pertanyaan sebanyak 4 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,4 menunjukkan nilai r-hitung r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliable. Variabel peranan mempunyai pertanyaan sebanyak 6 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,45,6 menunjukkan nilai r-hitung r- Universitas Sumatera Utara tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel. Variabel partisipasi mempunyai pertanyaan sebanyak 6 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya pertanyaan nomor 1,2,3,4,5,6 menunjukkan nilai r- hitung r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha r-tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel. Setelah kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya baru kemudian peneliti melakukan penelitian. 3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas independent variabel, yaitu faktor situasional ukuran keluarga, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan dan personal kebutuhan interpersonal, tindak komunikasi, peranan. Variabel terikat dependen variabel, yaitu partisipasi keluarga dalam pengendalian demam berdarah dengue.

3.5.2. Definisi Operasional

3.5.2.1. Variabel independen terdiri dari a. Faktor Situasional yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Ukuran kelompok keluarga yaitu jumlah anggota keluarga, dimana semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin sedikit tersedia peluang untuk berinteraksi dengan anggota lainnya. 2 Jaringan komunikasi yaitu pola komunikasi yang terjadi antara anggota keluarga yang dapat memengaruhi efektifitas komunikasi dalam kelarga untuk memecahkan pemasalahan dalam pengendalian DBD. 3 Kohesi kelompok keluarga yaitu kekuatan yang mendorong anggota kelompok keluarga untuk tetap tinggal dalam kelompok dan melakukan pencegahan tindakan pengendalian DBD. 4 Kepemimpinan yaitu bentuk komunikasi yang secara positif memengaruhi kelompok keluarga untuk bergerak ke arah tujuan kelompok keluarga. b. Faktor Personal yaitu : 1 Kebutuhan interpersonal yaitu alasan yang mendasari seseorang masuk ke dalam suatu kelompok keluarga yang didorong oleh keinginan inclusion, mengendalikan anggota keluarga control dan keinginan memperoleh keakraban emosional dari anggota keluarga affection dalam melakukan pengendalian DBD. 2 Tindak komunikasi yaitu upaya dari setiap anggota kelompok keluarga untuk menyampaikan atau menerima informasi secara lisan verbal atau tulisan nonverbal yang dapat berupa pernyataan, pertanyaan, pendapat atau isyarat. Universitas Sumatera Utara 3 Peranan adalah tugas anggota kelompok keluarga untuk membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang baik. Peranan tersebut terdiri dari peranan tugas kelompok, peranan pemelihara kelompok dan peranan individual. 3.5.2.2. Variabel dependen Partisipasi adalah adanya rasa memiliki terhadap komunitas atau kelompok keluarga dalam keikutsertaan dalam pengendalian DBD. Pengendalian DBD adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh anggota keluarga atau masyarakat sehingga mampu menekan atau mengurangi kasus DBD di sekitar tempat tinggalnya.

3.6. Metode Pengukuran

Metode pengukuran dengan mengukur variabel independen yaitu faktor situasional ukuran keluarga, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan dan faktor personal kebutuhan interpersonal, tindak komunikasi, peranan untuk mengetahui pengaruh terhadap variable dependen yaitu partisipasi keluarga dalam pengendalian DBD. Dalam penelitian ini setiap jawaban dari pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban “Ya bobot 1” dan “Tidak bobot 0, dan dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu “Baik” dan “Kurang Baik” Arikunto, 2006. Universitas Sumatera Utara

3.6.1. Variabel Independen

a. Ukuran kelompok keluarga Ukuran kelompok adalah jumlah anggota keluarga yang dibagi menjadi dua kategori yaitu : 1. Baik , jika jumlah anggota keluarga ≤ 5 orang 2. Kurang baik, jika jumlah anggota keluarga 5 orang Skala ukur : Ordinal b. Jaringan komunikasi Pengukuran variabel jaringan komunikasi berjumlah 6 pertanyaan. Kuesioner menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 3,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 3,5 Skala ukur : ordinal c. Kohesi kelompok keluarga Pengukuran variabel kohesi keluarga berjumlah 4 pertanyaan. Kuesioner menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 2,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 2,5 Skala ukur : ordinal. Universitas Sumatera Utara d. Kepemimpinan Pengukuran untuk variabel kepemimpinan berjumlah 4 pertanyaan. Kuesioner menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 2,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 2,5 Skala ukur : ordinal e. Kebutuhan interpersonal Pengukuran untuk variabel kebutuhan interpersonal berjumlah 4 pertanyaan Kuesioner menggunakan skala guttman ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 2,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 2,5 Skala ukur : ordinal f. Tindak komunikasi Pengukuran untuk variabel tindak komunikasi berjumlah 4 pertanyaan. Kuesioner menggunakan skala Guttman skala guttman ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 2,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 2,5 Skala ukur : ordinal Universitas Sumatera Utara g. Peranan Pengukuran untuk variabel peranan berjumlah 6 pertanyaan. Kuesioner menggunakan skala Guttman skala guttman ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 3,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 3,5 Skala ukur : ordinal

3.6.2. Variabel Dependen

Partisipasi keluarga dalam pengendalian Demam Berdarah Dengue DBD. Pengukuran untuk variabel partisipasi keluarga berjumlah 6 pertanyaan. Kuesioner menggunakan skala Guttman skala guttman ”Ya bobot 1” dan ”Tidak bobot 0”, kemudian dikategorikan menjadi : 1. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ median skor ≥ 3,5 2. Kurang baik, jika responden memperoleh skor median skor 3,5 Skala ukur : ordinal. Tabel 3.2. Metode Pengukuran No Variabel Jumlah Pertanyaan Alternatif jawaban Bobot Nilai Kategori Skala Ukur 1 Ukuran Keluarga 1 ≤ 5 orang 5 orang Baik Kurang baik 2 Jaringan Komunikasi 6 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang baik Ordinal 3 Kohesi Kelompok 4 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang baik Ordinal Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Lanjutan 4 Kepemimpina n 4 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang baik Ordinal 5 Kebutuhan Interpersonal 4 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang baik Ordinal 6 Tindak Komunikasi 4 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang baik Ordinal 7 Peranan 6 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang baik Ordinal 8 Partisipasi keluarga 6 a. Ya b. Tidak 1 Baik Kurang Baik Ordinal

3.7. Metode Analisis Data

1. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal antar variabel baik variabel independen maupun dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. 2. Analisis bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen yaitu faktor situasional ukuran keluarga, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, kepemimpinan dan personal kebutuhan interpersonal, tindakan komunikasi, peranan dengan variabel dependen yaitu partisipasi keluarga dalam pengendalian demam berdarah dengue .Jenis data dalam penelitian ini adalah kategori maka teknik analisis menggunakan uji Chi Square pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05. Bila p0,05 maka hasil statistik dikatakan bermaknaberpengaruh. 3. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi logistik ganda multiple regresi logistic. Regresi logistik ganda digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen Universitas Sumatera Utara secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen yang bersifat dikotomus binary, dan untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Bila hasil uji bivariat mempunyai nilai p0,25 maka variabel tersebut dapat masuk dalam model multivariat. Persamaan uji regresi logistik ganda adalah : Y= a+X1 β1+X2 β2+X3β3+X4 β4+X5β5+X6 β6+X7 β7 Keterangan : Y : Variabel dependen partisipasi keluarga terhadap pengendalian DBD α : Konstanta variabel dependen β1… β7 : Koefisien regresi logistik variabel independen X 1 X : Ukuran keluarga 2 X : Jaringan komunikasi 3 X : Kohesi keluarga 4 X : Kepemimpinan 5 X : Kebutuhan interpersonal 6 X : Tindak komunikasi 7 : Peranan Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Payung Sekaki 4.1.1. Keadaan Geografis Kecamatan Payung Sekaki merupakan salah satu kecamatan yang berada di kota Pekanbaru, dengan luas wilayah 51,36 km2. Terbagi 4 kelurahan yaitu Kelurahan Tampan luas wilayah 10 km, Kelurahan Labuhbaru Timur luas wilayah 11, 8 km2, Kelurahan Labuhbaru Barat luas wilayah 24,1 km dan Kelurahan Air Hitam luas wilayah 5,46 km. Letak Kecamatan Payung Sekaki sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Rumbai, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tampan, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kampar, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Senapelan.

4.1.2. Kependudukan

Kecamatan Payung Sekaki terdiri 4 kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 73898 jiwa dan jumlah 20846 keluarga yang terdiri penduduk laki-laki berjumlah 35933 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 37965 jiwa.

4.1.3. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Payung Sekaki adalah Rumah Sakit Swasta 1 unit, Puskesmas 1 unit, Puskesmas pembantu 5 unit, Posyandu 21 unit, Apotiktoko obat 12 unit. Universitas Sumatera Utara