pendarahan. Kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun atau Shock Depkes RI. 2007.
Ada tiga faktor yang memegang peranan penting pada penularan penyakit DBD, yaitu manusia, virus dan vektor perantara. Virus Dengue ditularkan kepada
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang infeksius dan nyamuk Aedes Aegypti dapat mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang
mengalami viraemia Depkes RI. 2005.
2.5.1. Perilaku Nyamuk Aedes Aegypti
Biasanya nyamuk Aedes aegypti mencari mangsanya pada siang hari. Aktivitas menggigit biasanya mulai pagi sampai petang hari, dengan dua puncak
aktivitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00. Tidak seperti nyamuk lain, nyamuk Aedes Aegypti mempunyai kebiasaan menghisap darah berulang kali untuk
memenuhi lambungnya dengan darah sehingga nyamuk ini sangat efektif sebagai penular penyakit. Setelah menghisap darah, nyamuk ini hinggap beristirahat di
dalam atau kadang-kadang di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan lembab. Di tempat-
tempat ini nyamuk menunggu proses pematangan telurnya Hadinegoro. 2005. Setelah beristirahat dan proses pematangan telur selesai, nyamuk betina Aedes
aegypti akan meletakkan telurnya di dinding tempat perkembangbiakannya, sedikit di atas permukaan air. Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu 2
hari setelah telur terendam air. Stadium jentik biasanya berlangsung 6-8 hari, dan pertumbuhan dari jentik ke nyamuk dewasa selama 9-10 hari. Umumnya nyamuk
Universitas Sumatera Utara
betina dapat mencapai 2-3 bulan. Setiap bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir. Telur itu di tempat yang kering tanpa air dapat bertahan
berbulan-bulan pada suhu -2°c sampai -42°C, dan bila tempat-tempat tersebut kemudian tergenang air atau kelembabannya maka telur dapat menetes lebih cepat
Depkes. RI, 2005.
2.5.2. Tempat Potensial Bagi Penularan Demam Berdarah Dengue
Penularan DBD dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularnya. Antara lain:
1. Wilayah yang banyak kasus endemis.
2. Tempat-tempat umum yang merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang
datang dari berbagai wilayah, sehingga kemungkinan terjadinya pertukaran beberapa tipe virus dengue cukup besar. Tempat-tempat tersebut antara lain
sekolah, rumah sakit, pertokoan dan lainnya. 3.
Pemukiman baru di pinggir kota dikarenakan di lokasi ini penduduknya berasal dari berbagai wilayah, maka kemungkinan diantaranya terdapat penderita atau
carier yang membawa virus dengue yang berlainan dari masing-masing lokasi asal Depkes RI, 2005.
2.5.3. Penyebaran Nyamuk Aedes Aegypti