4. Tindak Lanjut Follow Up Kuesioner Tindak lanjutnya dapat berupa:
a. Penanggulangan masalah angket yang belum kembali, dengan memberikan surat susulan kepada responden.
b. Peneliti dapat meminta bantuan pihak ketiga yang disegani dan dihormati oleh responden baik secara langsung maupun dengan perantara surat.
c. Dilakukan pengecekan terhadap jawaban angket untuk mengetahui konsistensi jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.
3.9. Uji Validitas Dan Reliabilitas
3.9.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dikatakan atau mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas atau tingkat ketepatan
adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Dari sudut instrumen,
pengukuran adalah kemampuan instrumen penelitian untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat dan benar. Walpole, E. Ronald, 1995
Sering juga validitas dikatakan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
dan sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid dan kurang sahih berarti memiliki validitas yang rendah.
Valid atau tidaknya suatu instrumen, apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Untuk melihatmenguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian. Hal ini bisa
disebut dengan kegiatan uji coba instrumen. Apabila data didapat dari uji coba sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah
baik dan sudah valid. Teknik uji validitas diperlukan untuk menguji ketepatan data. Ada dua
macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.
1. Validitas Eksternal Validitas Eksternal adalah validitas yang tidak berkenaan dengan instrumen
penelitian. Validitas ini berkenaan dengan penyusunan generalisasi sebagai kesimpulan yang diperoleh dari atau tanpa penyusunan hipotesis. Validitas
eksternal adalah tingkat ketepatan generalisasi yang tidak sekedar berlaku bagi sampel, tetapi juga bagi populasi penelitian dalam suatu penelitian kuantitatif.
Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari insterumen tersebut sesuai dengan data dan informasi lain mengenai variabel penelitian yang
dimaksud. Rumus I: dengan nilai simpangan
2 2
Y X
XY R
XY
∑ ∑
=
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Rumus II: dengan angka dasar
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
R
XY
2. Validitas Internal Validitas Internal adalah validitas yang berkenaan dengan instrumen alat
penelitian. Validitas ini mempersoalkan apakah instrumen yang digunakan, sungguh-sungguh mengungkapkan atau mengukur variabel yang sebenarnya
dari suatu penelitian. Validitas ini dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah
instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “misi” instrumen secara keseluruhan, yaitu
mengungkapkan data dari variabel yang dimaksud. Bagian instrumen yang dimaksud dalam hal ini dapat berupa butir–butir
pertanyaan dari angket atau butir-butir soal test, tetapi dapat pula kumpulan dari butir-butir tersebut yang mencerminkan sesuatu faktor.
Sehubungan dengan ini maka dikenal adanya validitas butir dan validitas faktor yaitu:
a. Sebuah instrumen memiliki validitas tinggi apabila butir–butir yang membentuk instrumen tersebut tidak menyimpang dari fungsi instrumen.
b. Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas tinggi apabila faktor-faktor yang merupakan bagian dari instrumen tidak menyimpang dari fungsi
instrumen.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Validitas yang dipergunakan untuk test dan non test instrumen penelitian antara lain:
1. Validitas Permukaan Face Validity Validitas ini dinyatakan dari penampilan alat pengumpul data berupa
kemampuannya menjelajahi semua gejala atau unsur gejala di dalam variabel penelitian.
2. Validitas Logika Logical Validity Validitas ini disebut juga validitas konstruksi construct validity karena
menekankan pada bagaimana logika penyusunan pertanyaan demi pertanyaan atau instrumen secara keseluruhan.
3. Validitas Isi Content Validity Validitas ini disebut juga validitas kurikulum Curricular Validity karena
diukur dari kesesuaiannya dengan sejumlah bahan yang secara keseluruhan merupakan sebuah kurikulum, yang telah diberikan kepada sekelompok
individu yang akan menjawab item-item di dalam instrumen. 4. Validitas Empiris Empirical Validity
Validitas ini dapat diketahui dengan membandingkan hasil yang pernah dicapai individu dalam mengerjakan menjawab suatu instrumen, dengan
kemampuan atau tingkah laku nyata yang ditampilkannya sehari-hari. 5. Validitas Faktor Factorial Validity
Validitas ini disebut juga validitas statistik Statistical Validity karena diperoleh melalui perhitungan statistik. Nilai dari sekelompok individu
menjawab mengerjakan item di dalam sebuah instrumen disebut sebagai
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
prediktor yang akan diukur tingkat validitasnya. Disamping itu diperlukan tolak ukur berupa nilai lain dari kelompok individu yang sama untuk
membandingkannya, yang disebut kriterium. Nilai pembanding atau kriterium dapat berbentuk:
a.
Skor Maksimum Sebagai Kriterium Validitas yang menggunakan total skor sebagai kriterium bertolak dari
pendapat bahwa jumlah item yang dikerjakannya dijawab dengan benar, merupakan kemampuan tertinggi maksimum yang dapat dicapai oleh
setiap individu.
b.
Kriterium Eksternal Koefisien korelasi untuk perhitungan validitas instrumen alat pengumpul
data yang terbaik, diperoleh dengan mempergunakan kriterium eksternal. Kriterium ini dapat berbentuk distribusi nilai dari subyek atau sampel yang
sama sebagai hasil yang dicapainya waktu mengerjakan satu instrumen yang bersifat standar.
Jenis analisa yang dipakai untuk uji validitas yang umum digunakan adalah:
a.
Korelasi Product Moment Korelasi ini banyak digunakan untuk ukuran sampel yang relatif besar,
sehingga bisa didekati dengan distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b.
Korelasi Tata Jenjang Korelasi ini tepat digunakan untuk jumlah subyek sampel kecil, karena untuk
sampel yang kecil, sampel cenderung tidak mengikuti distribusi normal populasinya. Sehingga korelasi tata jenjang dipandang lebih tepat.
Validitas alat pengumpul data menurut pendapat beberapa ahli dapat digolongkan dalam beberapa jenis yakni :
1. Validitas Konstruk Konstruk construct adalah kerangka dari suatu konsep.
2. Validitas isi Validitas isi suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat
pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep.
3. Validitas eksternal Dalam dunia penelitian sosial sudah cukup banyak alat pengukur yang
diciptakan oleh para peneliti untuk mengukur gejala sosial, dan alat pengukur tersebut sudah memilki validitas.
4. Validitas prediktif Alat pengukur yang dibuat oleh para peneliti dimaksudkan untuk
memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. 1
6 1
2 2
− Σ
− =
N N
D rho
xy
[ ][
]
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5. Validitas budaya Validitas ini penting bagi penelitian di negara yang suku bangsanya sangat
bervariasi. Selain itu penelitian dilakukan sekaligus di beberapa negara dengan alat ukur yang sama, juga akan menghadapi problem validitas yang sama.
6. Validitas rupa Validitas rupa adalah jenis validitas yang berbeda dengan jenis validitas yang
dikemukakan diatas. Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur, validitas rupa hanya menunjukkan bahwa
dari segi “rupanya” suatu alat pengukur tampakya mengukur apa yang ingin diukur.
Suatu Kuesioner yang memuat pernyataan tidak jelas bagi responden tidak termasuk sahih tidak valid. Dengan validitas data dapat menilai seberapa baik
penarikan kesimpulan tersebut didukung. Adapun langkah-langkahcara melakukan uji validitas adalah:
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. 2. Mencari definisi dan rumusan tentang konsep yang akan diukur yang telah
ditulis para ahli dalam literatur. Kalau sekiranya sudah ada rumusan yang cukup operasional untuk digunakan sebagai alat pengukur, maka rumusan
tersebut dapat langsung dipakai. Tetapi bila rumusan belum operasional, maka tugas penelitilah untuk merumuskannya seoperasional mungkin.
3. Kalau sekiranya didalam literatur tidak dapat diperoleh definisi atau rumusan konsep yang akan diukur, maka tugas penelitianlah untuk membuat definisi
dan rumusan konsep tersebut. Untuk lebih mematangkan definisi dan rumusan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tersebut, si peneliti harus mendiskusikannya dengan para ahli lain. Pendapat para ahli lain ini kemudian disarikan ke dalam bentuk rumusan yang
operasional. 4. Menanyakan langsung kepada calon responden penelitian mengenai aspek-
aspek konsep yang akan diukur. Dari jawaban yang diperoleh peneliti dapat membuat kerangka konsep dan kemudian menyusun pertanyaan yang
operasional. 5. Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden.
Responden diminta untuk menyatakan apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan masing-masing pernyataan. Sangat disarankan agar jumlah responden
untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah 30 orang ini maka distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Asumsi kurva normal sangat
diperlukan di dalam perhitungan statistik. 6. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
3.9.2. Reliabilitas