kemungkinan dari kondisi tersebut diuji pengaruhya terhadap kemampuan manusia.
Sebagaimana yang kita ketahui terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja diantaranya
temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, warna dan bau-bauan.
Tabel 3.1. Skala Intesitas Kebisingan
Desibel dB Batas dengar tertinggi
Menulikan 120
110 100
Halilintar Meriam
Mesin Uap
Sangat hiruk 100
90 80
Jalan hiruk-pikuk Perusahaan sangat gaduh
Pluit polisi
Kuat 80
70 60
Kantor gaduh Jalan pada umumnya
Radio, Perusahaan
Sedang 60
50 40
Rumah gaduh, Kantor umumnya Percakapan kuat
Radio perlahan
Tenang 40
30 20
Rumah tenang Kantor perorangan
Auditorium, Percakapan
Sangat tenang 20
10 Suara daun-daun
Berisik Batas dengar terendah
Sumber, Sutalaksana Teknik Tata Cara kerja
3.6.2. Cuaca Kerja
Dalam keadaan normal, tiap anggota manusia memiliki cuaca kerja yang berbeda-beda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
normal ini dengan suatu sistem tubuh yang sangat sempurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi diluar tubuhnya, yaitu
tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan cuaca kerja luar jika perubahan cuaca kerja luar tubuh ini tidak melebihi 20 untuk kondisi panas dan
35 untuk kondisi dingin. Tubuh manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk
melakukan proses konveksi, radiasi, dan penguapan jika terjadi kekurangan dan kelebihan panas. Menurut penyelidikan apabila cuaca kerja udara lebih dari 17
o
C, berarti cuaca kerja udara ini berada dibawah kemampuan tubuh untuk
menyesuaikan diri 35 di bawah normal, maka tubuh manusia akan mengalami kedinginan, karena hilangnya panas tubuh yang sebagian besar diakibatkan oleh
konveksi dan radiasi, juga sebagian kecil akibat daripada penguapan. Sebaliknya apabila cuaca kerja udara terlampau panas dibandingkan dengan cuaca kerja udara
normal tubuh, maka tubuh manusia akan menerima panas dari akibat konveksi dan radiasi yang jauh lebih besar dari kemampuan tubuh untuk mendinginkan
dirinya melalui sistem penguapannya. Ini menyebabkan temperatur tubuh ikut naik dengan lebih tingginya temperatur udara. Sebagaimana kita ketahui dan kita
rasakan bahwa cuaca kerja yang terlalu dingin akan menyebabkan gairah kerja yang menurun. Sedangkan temperatur udara yang terlalu panas, akan
mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh dan dalam bekerja cenderung membuat banyak kesalahan. Sutalaksana, 1979
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3.6.3. Penerangan di Tempat Kerja
Tingkat pencahayaan setidaknya harus diperhatikan pada bidang horizontal iluminansi horizontal. Kadangkala iluminasi vertikal hendaknya juga
diperiksa, misalnya dimana tugas-tugas seperti membaca dilakukan atau dimana barang-barang harus diperiksa atau dipindahkan. Tingkat pencahayaan dan
keseragaman bergantung pada tingkat kesulitan visual suatu pekerjaan serta efisiensi dan keselamatan kerja yang dipersyaratkan. Keamanan orang-orang dan
properti seringkali merupakan pertimbangan penting. Penerangan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat
obyek secara jelas, cepat, tanpa menimbulkan kelelahan. Kebutuhan akibat adanya penerangan yang baik, akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan suatu
pekerjaan yang memerlukan ketelitian karena penglihatan. Penerangan yang terlalu suram, mengakibatkan mata pekerja makin cepat lelah akibat mata akan
berusaha untuk bisa melihat, dimana lelahnya mata akan mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya mata, karena
bisa menyilaukan. Sejauh mana tingkat cahaya yang menyilaukan yang dapat diterima
bergantung pada jenis area yang bersangkutan. Pada prinsipnya, cahaya menyilaukan yang mengganggu akan berkurang bila tinggi pemasangan
bertambah. Pilihan lampu sorot floodlight dan ketelitian dalam mengarahkan lampu sorot juga dapat membantu mengurangi cahaya yang menyilaukan.
Kadangkala, apabila cahaya yang menyilaukan sangat mengganggu, maka louvre khusus perlu dipasang pada lampu sorot floodlight. Sutaryono. 2002
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Kemampuan mata untuk bisa melihat obyek dengan jelas ditentukan oleh ukuran obyek, derajat kontras diantara obyek dan sekelilingnya, luminasi
brightness dan lamanya melihat.Yang dimaksud dengan derajat kontras adalah perbedaan derajat terang relatif antara obyek sekelilingnya, sedangkan luminasi
berarti arus cahaya yang dipantulkan oleh obyek. Standard penerangan yang diterima adalah setara dengan 100 sampai dengan 200 kali lilin. Penerangan harus
memperhatikan tidak timbulnya kesilauan glare, pantulan dari permukaan yang berkilat, dan peningkatan suhu ruangan. Ternyata lampu-lampu fluorescent neon
TL = tube luminasence lebih memenuhi syarat dalam hal ini. Manfaat lampu fluorescent adalah :
- Efisiensi yang tinggi. - Kesilauan rendah.
- Tidak banyak bayangan. - Terdapat dalam berbagai warna.
3.6.4. Radiasi