3.2. Manusia dan Pekerjaan
Keadaan diri manusia sebagai pekerja sangat mempengaruhi pekerjaan sehingga suasana kerja yang baik harus selalu diciptakan. Salah satu yang
mempengaruhi diri pekerja adalah lingkungan tempat ia bekerja. Lingkungan kerja atau tempat kerja dikatakan baik apabila dalam kondisi
tertentu manusia dapat melakukan kegiatannya dengan optimal. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dengan manusia yang bekerja pada lingkungan tersebut dapat
terlihat akibatnya dalam jangka waktu tertentu, seperti turunnya produktivitas kerja, konsentrasi, efisiensi dan ketelitian. Keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan fisik tempat bekerja sangat berpengaruh dalam peningkatan produktivitas suatu perusahaan. Sritomo Wignjosoebrata.2003
3.3. Kinerja dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kerja
Kinerja merupakan hasil dari suatu proses atau aktivitas pada fungsi tertentu yang dilaksanakan oleh seseorang, baik sebagai individu maupun sebagai
anggota dari suatu kelompok atau organisasi bisnis pada periode tertentu yang hasilnya dapat dinikmati sendiri maupun kelompoknya atau organisasi.
Purnomo, 2004
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja adalah prestasi kerja karena diartikan sebagai hasil pelaksanaan pekerjaan dalam periode
tertentu merupakan prestasi yang dicapai oleh karyawan terhadap target atau sasaran yang telah ditentukan dengan berbagai persyaratannya, yang dibebankan
kepada karyawan tersebut, dan untuk mengetahui prestasi atau hasil yang telah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dicapai oleh karyawan tersebut, tentunya harus dilaksanakan penilaian kinerja, yaitu dengan membandingkan kinerja aktual dengan standar-standar yang telah
ditetapkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bagi pimpinan dapat digunakan untuk menentukan pendekatan kepeda pegawai dalam memporoleh kepuasan kerja
maupun meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja dipengaruhi oleh kemampuan dan usaha kerja individu serta
kesempatan kerja yang diperoleh individu atau karyawan tersebut didalam pekerjaannya. Performance atau kinerja berhubungan dengan individual variabel
dan situational variabel. Individual variabel mencakup sikap, karakteristik kepribadian, karakteristik fisik, motivasi, usia, jenis kelamin, pendidikan,
pengalaman, dan personal variabel lainnya. Situasional variabel terdiri dari physical dan job variabel, serta organisasional variabel, antara lain: metode kerja,
ruang dan susunan kerja, serta lingkungan fisik, karakter organisasi, pelatihan dan supervisi, tipe insentifkompensasi, dan lingkungan sosial. MANUABA, a. 1992
Adapun keberhasilan kerja manusia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: 1. Faktor individual dan faktor situasional. Sesuai dengan namanya, faktor
pertama terdiri dari faktor-faktor yang datang dari diri si pekerja itu sendiri dan sering kali sudah ada sebelum si pekerja yang bersangkutan datang di
pekerjaannya. Kecuali hal-hal seperti pendidikan dan semuanya adalah faktor- faktor yang tidak mudah bahkan tidak dapat dirubah. Artinya, faktor-faktor
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
yang sudah tetap ini adalah hal-hal yang sudah ada dan harus dapat diterima seadanya.
2. Berbeda dengan yang pertama, faktor kedua terdiri dari faktor-faktor yang hampir sepenuhnya dapat diatur dan dapat dirubah, dan faktor-faktor ini
berada diluar diri pekerja. Pemimpin perusahaanlah yang berhak merubahnya, karenanya faktor-faktor ini disebut juga faktor-faktor management.
Kelompok-kelompok faktor situasional terbagi kedalam dua sub kelompok yaitu yang terdiri dari faktor-faktor sosial dan keorganisasiannya, dan yang
terdiri dari faktor-faktor fisik pekerjaan yang bersangkutan. Dengan dasar pengetahuan ini, adalah tugas pimpinan untuk mengatur
semua faktor-faktor yang dikuasainya dan menjalinnya dengan faktor-faktor diri pekerja untuk menciptakan suatu keadaan yang memberikan keberhasilan tinggi.
Eko Nurmianto. 2003
3.4. Faktor-faktor Sosial dan Keorganisasian dalam Produktivitas