Kaum gay di Indonesia masih merupakan kaum minoritas. Rendahnya populasi kaum gay menyebabkan rasa cemburu dan posesif menjadi sifat dasar kaum
gay saat menjalin hubungan dengan sesamanya. Mereka akan sangat marah jika pasangannya terlihat berkencan, bermesraan dan bermain hati dengan gay yang lain.
Hal ini karena kedekatan emosional bahkan hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangannya dengan gay yang lain, dirasakan cukup mengancam bagi gay tersebut.
Hubungan yang telah dibangun akan dapat berakhir dikarenakan pasangannya telah jatuh cinta dengan gay yang lain, meskipun tanpa melakukan hubungan seksual
sebelumnya antara pasangannya dengan pihak ketiga tersebut. Tingkat kecemburuan yang tinggi pada kaum gay inilah yang sering mengakibatkan mereka menjadi lebih
posesif pada pasangan gay mereka bahkan sampai melakukan tindakan-tindakan kekerasan.
6.5 Kekerasan Seksual pada Gay
Tindak kekerasan seksual pada pasangan ternyata tidak hanya dialami oleh pasangan heteroseksual saja, tetapi juga terjadi pada pasangan homoseksual terutama
pada pasangan gay. Cukup mengherankan sebenarnya ketika mengetahui bahwa kekerasan seksual juga terjadi pada pasangan gay. Karena bila dikaji melalui berbagai
disiplin ilmu dan pandangan masyarakat, gay merupakan salah satu bentuk penyimpangan dan kekerasan seksual juga merupakan penyimpangan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa gay yang melakukan kekerasan seksual kepada pasangannya telah mengalami dua kali bentuk penyimpangan. Kekerasan seksual yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
seorang gay kepada pasangannya bisa lebih berakibat fatal dibandingkan dengan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasangan heteroseksual karena dapat
berakibat pada kematian. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kasus yang pernah terjadi di luar negeri dan juga di Indonesia sendiri.
Ada berbagai macam bentuk kekerasan seksual yang terjadi pada pasangan gay di seluruh dunia, seperti : memukul, menendang, menampar, menyulut rokok,
memasukkan benda-benda keras ke dalam dubur atau anus, mencambuk, mencekik leher, menyayat-nyayat kulit dengan silet, menodong senapan, menggigit dan melukai
alat kelamin, pemaksaan hubungan seksual, menarik rambut dengan kasar, mengancam, memaki, meludahi dan lain sebagainya. Berdasarkan pada temuan data
di lapangan ada berbagai macam bentuk kekerasan seksual yang terjadi pada keenam informan yang dibagi ke dalam dua kategori, yaitu gay yang melakukan kekerasan
seksual kepada pasangannya dan gay yang mengalami kekerasan seksual dari pasangannya. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6 Gay yang Melakukan Kekerasan Seksual kepada Pasangannya
No. Nama
Bentuk kekerasan seksual yang dilakukan
1. JS
Menggigit puting payudara sampai memerah bahkan sampai berdarah.
Universitas Sumatera Utara
2. AA
Memukul pantat dengan penggaris besi sampai berulang-ulang.
3. TB
Membanting ke atas ranjang, memasukkan pulpen ke dalam anus dan mengeluarmasukkan pulpen tersebut sampai anus
pasangannya lecet.
Tabel di atas seperti yang disampaikan oleh ketiga informan kepada peneliti : “….Ntah kenapa kalo sudah melihat puting susu pasangan
Saya memerah atau berdarah malah semakin menaikkan libido Saya untuk melakukan hubungan seksual. Makanya
kalo puting susu pasangan Saya belum memerah atau berdarah langsung cepat-cepat Saya gigit puting susunya
itu. Kadang kalo kesakitan dia kalo kugigit puting susunya malah makin Saya gigit lagi kuat-kuat. Kalo sudah merah
atau berdarah barulah Saya mencumbui dia sampai Saya klimaks….”.
JS, berdasarkan hasil percakapan personal, Agustus 2011
“….Pacarku itu memang aneh orangnya, harus dipuku- pukul pantatnya baru naik nafsunya. Trus smangat dia
bercinta. Makanya kupukullah trus pantatnya pake penggaris besi kalo mau ML sama dia soalnya kan dia
yang minta….”.
AA, berdasarkan hasil percakapan personal, September 2011
“….Karena cemburu aku ya kubanting aja dia ke atas ranjang baru kutelanjangi dia, habis itu kuambil dua
pulpen, kumasukkan ke anusnya, trus kucucukkan aja sampe beberapa kali sampe lecet anusnya itu….”.
TB, berdasarkan hasil percakapan personal, September 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 Gay yang Mengalami Kekerasan Seksual dari Pasangannya
No. Nama
Bentuk kekerasan seksual yang dialami
1. JP
Tangan diikat dengan tali, pantat disulut dengan rokok dan dipaksa untuk melakukan hubungan seksual.
2. GA
Muka diludahi, pantat dipukul-pukul, rambut ditarik-tarik dengan kuat dan disodomi dengan paksa.
3. FH
Leher dicekik
Tabel di atas seperti yang disampaikan oleh ketiga informan kepada peneliti :
“….Sanggup kali dia nyampakin aku ke tempat tidurnya, ngikat tanganku trus membakar pantatku pake rokok. Udah
itu dipaksanya pula aku nungging trus disodominya aku. Gimana coba rasa sakitnya. Aduh.., kalo ingat kejadian itu,
sumpah, pengen kali aku buat gitu balek sama dia biar dia tau gimana rasanya….”.
JP, berdasarkan hasil percakapan personal, Agustus 2011
“….Sakit banget waktu pantatku dipukul-pukul trus rambutku dijambak kuat-kuat sama dia. Kayak mau lepas
kulit kepalaku jadinya. Apalagi waktu dia ngeludahin muka aku, jijik banget. Seumur-umur baru pertama kali itulah
aku digituin sama laki-laki waktu ML….”.
GA, berdasarkan hasil percakapan personal, September 2011
Universitas Sumatera Utara
“….Kalo lagi ML sama dia slalu nyekek leher. Siapa yang tahan coba kalo lagi ML sambil dicekek lehernya? Berapa
bulan kubiarin, kutahankan karna sayangnya aku sama dia tapi lama-kelamaan kayaknya gak sanggup lagi aku. Kalo
tetap aku sama dia bisa-bisa pun mati aku pas lagi ML sama dia karena kehabisan napas….”.
FH, berdasarkan hasil percakapan personal, Oktober 2011
Pada dasarnya kekerasan seksual itu terjadi karena adanya penyebab dan juga peluang. Faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual bisa berasal dari pelaku
kekerasan seksual seperti memiliki fantasi seksual yang berlebihan, mabuk, depresi, cemburu, pelampiasan kemarahan, maniak seks dan sebagainya dan juga bisa berasal
dari korban kekerasan seksual seperti perselingkuhan. Ada berbagai macam faktor penyebab atau alasan terjadinya kekerasan seksual pada pasangan gay, seperti yang
dilakukan dan dialami oleh keenam informan dalam penelitian ini. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel yang ditampilkan oleh peneliti di bawah ini :
Tabel 8 Penyebab Terjadinya Kekerasan Seksual pada Pasangan Gay
No. Nama
Kriteria Informan Alasan
1. JS
Gay yang melakukan kekerasan seksual
Fantasi seksual dan kepuasan seksual
2. AA
Gay yang melakukan kekerasan seksual
Permintaan dari pasangan gaynya sendiri
Universitas Sumatera Utara
3. TB
Gay yang melakukan kekerasan seksual
Cemburu
4. JP
Gay yang mengalami kekerasan seksual
Cemburu
5. GA
Gay yang mengalami kekerasan seksual
Maniak seks
6. FH
Gay yang mengalami kekerasan seksual
Kepuasan seksual
6.6 Gay dalam Sudut Pandang Sosiologi