JP Gay Kelas Atas yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual dari Pasangan Gaynya

berusaha untuk menutupi orientasi seksualnya itu sampai saat ini. TB sendiri berharap suatu saat dirinya bisa berubah menjadi laki-laki normal pada umumnya. TB tidak ingin dirinya terjerumus dalam dunia gay ini untuk selamanya. Dia juga menginginkan dirinya bisa menikmati masa depannya dengan membina keluarga yang seutuhnya dimana ada isteri dan anak-anaknya. Namun itu adalah impian dan harapan TB di masa depan karena saat ini TB masih menikmati keberadaan dirinya sebagai seorang gay yang sedang menjalin hubungan asmara dengan pasangan gaynya.

5.4 JP Gay Kelas Atas yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual dari Pasangan Gaynya

5.4.1 Profil Informan

Inisial nama : JP Usia : 26 tahun Suku : Toraja Agama : Katolik Pendidikan terakhir : Perguruan Tinggi Pekerjaan : Eksekutif muda Penghasilanbulan : Rp. 5.000.000,- Universitas Sumatera Utara Kategori informan : gay kelas atas Kriteria informan : pernah mengalami kekerasan seksual

5.4.2 Life History Informan

JP adalah seorang eksekutif muda eksmud yang bekerja di salah satu perusahaan bergengsi yang ada di Kota Medan. JP adalah salah seorang gay yang cukup mapan dalam kehidupannya. Bekerja di perusahaan yang cukup bonafit, memiliki rumah, mobil dan tabungan yang lumayan adalah bentuk kemapanannya. Pastinya JP cukup ditaksir oleh banyak gay di Kota Medan yang sudah mengenalnya karena kemapanannya. JP memutuskan untuk menjadi seorang gay diawali pada saat dia masih sekolah di bangku SMP Sekolah Menengah Pertama. Pada waktu SMP, JP berkenalan dengan seorang laki-laki teman satu kelasnya yang berinisial DH. Perkenalan mereka berlanjut menjadi hubungan pertemanan dan kemudian menjadi hubungan persahabatan karena semakin hari mereka semakin akrab dan menjadi lebih dekat. Dimana ada JP pasti disitu ada DH. JP dan DH pun menjadi sahabat yang susah untuk dipisahkan. Bahkan orangtua mereka masing-masing pun sangat mengetahui hubungan persahabatan mereka yang cukup kuat. JP dan DH memang berasal dari keluarga yang cukup mapan. Kemana JP pergi berlibur bersama keluarganya, DH juga harus ikut karena itu adalah permintaan dari JP. Begitu juga sebaliknya, kemana DH pergi berlibur bersama keluarganya, JP juga harus ikut karena itu juga merupakan permintaan dari DH sendiri. Setiap kegiatan di sekolah dan di luar sekolah selalu mereka lewati bersama sampai mereka tamat SMP. Universitas Sumatera Utara Pada saat mendaftar SMA Sekolah Menengah Atas pun mereka tetap bersama. Mereka memilih salah satu SMA yang cukup favorit di Kota Medan pada saat itu dan sampai sekarang. Berada di satu kelas yang sama lagi dan memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sama juga yaitu pramuka. Sampai pada suatu hari ketika kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti mengadakan PERSAMI Perkemahan Sabtu Minggu, DH cukup banyak minum minuman keras sampai akhirnya dia mabuk. Melihat DH yang sudah mabuk akhirnya JP pun memapah DH untuk berjalan menuju kemah mereka. Di dalam kemah itulah JP merawat DH, mengelus-elus kepalanya dan menghapus keringatnya. Saat itulah mulai muncul perasaan suka dan sayang JP terhadap DH. Setelah itu tanpa ragu-ragu JP pun merangkul tubuh DH dan menciumi keningnya sambil mengutarakan isi hatinya kepada DH. Walaupun dalam kondisi mabuk, ternyata DH juga memberikan respon yang tidak diduga oleh JP. Ternyata DH juga merasakan hal yang sama seperti apa yang dirasakan oleh JP. Keesokan paginya setelah DH sadar, akhirnya mereka memutuskan untuk melanjutkan hubungan persahabatan mereka ke jenjang hubungan asmara yakni berpacaran. Semenjak mereka memutuskan untuk berpacaran intensitas pertemuan mereka menjadi sering bahkan mereka sering tidur bersama, terkadang di rumah JP dan terkadang pula di rumah DH. JP dan DH melewati masa-masa pacaran mereka dengan berbagai pengalaman ala kaum gay, seperti jalan bersama, nonton bersama, makan bersama, nongkrong bersama, bermain bersama, bahkan mereka sering menghabiskan waktu bersama dengan liburan ke luar kota bila weekend dan libur Universitas Sumatera Utara sekolah. Pada masa itu JP dan DH ibarat peribahasa “dimana ada gula, disitu ada semut”. Hal ini karena mereka hampir setiap saat selalu bersama. Dimana ada JP, disitu ada DH. Hubungan asmara atau hubungan pacaran yang mereka jalani juga dilalui dengan melakukan hubungan seksual ala kaum gay. Mereka melakukan hubungan seksual sejenis itu di kamar mereka. Terkadang di rumah JP dan terkadang pula di rumah DH. Hal ini tentunya tanpa sepengetahuan kedua orangtua dan keluarga JP dan DH. Pola hubungan seksual yang mereka lakukan, yaitu JP sebagai fire style atau posisi hubungan seksual ala kaum gay dimana JP bisa disodomi dan dapat pula menyodomi, sedangkan DH sebagai top atau posisi hubungan seksual ala kaum gay dimana DH hanya mau menyodomi saja dan tidak mau disodomi. Bila nafsu gay JP sedang naik, JP akan mengajak DH untuk melakukan hubungan seksual dan begitu pula sebaliknya bila nafsu gay DH sedang naik maka DH akan mengajak JP untuk melakukan hubungan seksual. JP begitu menikmati hubungan seksualnya dengan DH karena DH mampu membuat JP mencapai kenikmatan yang luar biasa sebagai seorang gay. JP begitu menyukai cara DH bila mencumbu dirinya karena cumbuan dari DH dapat seketika membangkitkan gairah seksual JP. Begitu bahagianya JP saat itu karena memiliki pasangan sejenis yang memperlakukan dirinya dengan maksimal bila di atas ranjang. Tentunya mereka melakukan hubungan seksual dengan melihat situasi dan keadaan karena mereka tidak ingin ada satu orang pun yang mengetahui hubungan sejenis di antara mereka, apalagi bila diketahui oleh kedua orangtua mereka Universitas Sumatera Utara masing-masing. JP dan DH begitu menikmati masa-masa indah hubungan sejenis di antara mereka. JP dan DH adalah sepasang kekasih sejenis yang saling melayani satu dengan yang lainnya. Terutama JP yang begitu menyayangi dan mencintai DH. Karena bagi JP semenjak bertemu dengan DH, hidupnya menjadi berwarna. JP mendapatkan teman sekaligus sahabat sekaligus kekasih yang mau berbagi dalam setiap pengalaman hidup yang dialaminya. Hal ini sangat wajar bagi JP yang mulai dari kecil hingga duduk di bangku kelas satu sekolah menengah pertama adalah pribadi yang cukup tertutup dan sangat sulit bergaul dengan siapa saja. Namun setelah bertemu dengan DH, JP merasa bahwa DP adalah sosok sahabat yang selama ini dicarinya. Mulai dari SD hingga kelas satu SMP, JP belum pernah memiliki seorang teman dekat bahkan seorang sahabat yang bisa berbagi dengannya. Sejak berteman, bersahabat dan menjalin hubungan asmara dengan DH, JP benar-benar menikmati hidupnya dan menikmati kebersamaan di antara mereka sebagai pasangan sejenis. Sayangnya kebersamaan antara JP dan DH hanya berlangsung selama dua tahun saja. Hubungan asmara antara JP dan DH itupun segera berakhir ketika DH harus pindah ke Jember pada saat kelas tiga SMA karena papanya dipindahtugaskan ke Jember. Situasi yang sangat berat memang bagi JP dan DH ketika mereka harus berpisah di saat hubungan asmara mereka ibarat bunga yang baru merekah. Wajar bila JP dan DH merasakan kesedihan yang mendalam karena perpisahan itu. Orangtua mereka pun sebenarnya sedih menyaksikan perpisahan JP dan DH. Namun di mata kedua orangtua mereka masing-masing kesedihan yang mereka rasakan itu adalah Universitas Sumatera Utara perpisahan antara dua orang sahabat karena orangtua mereka tidak tahu bahwa ternyata JP dan DH adalah sepasang kekasih, lebih jelasnya lagi bahwa JP dan DH adalah pasangan gay muda di masa itu. Semenjak perpisahannya dengan DH, JP kembali lagi menjadi pribadi yang tertutup, sukar bergaul atau membuka diri dengan teman-temannya yang lain. Padahal semenjak JP menjalin hubungan asmara dengan DH, DH cukup banyak mengajari JP tentang nilai-nilai pertemanan dan bersosialisasi dengan orang lain. DH mengajari JP untuk menjadi pribadi yang terbuka dan bisa menerima orang lain dalam pergaulan walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda. Hal ini dilakukan DH karena melihat sikap JP yang terlalu menutup diri dari kebanyakan orang selama ini. Perpisahan antara DH dan JP pun telah menjadikan JP kembali pada pribadinya yang semula sebelum bertemu dengan DH, yaitu pribadi yang tertutup dari orang-orang. Namun ada segi positifnya juga karena JP menjadi lebih rajin dalam belajar dan semakin fokus pada sekolah. Hingga akhirnya JP lulus SMA dengan nilai yang cukup memuaskan dan membanggakan bagi kedua orangtuanya. Setelah tamat SMA, JP pun melanjutkan sekolahnya di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Jakarta dengan mengambil bidang ekonomi tepatnya jurusan akuntansi. Setelah mengecap bangku perkuliahan akhirnya JP mulai membuka diri bagi orang-orang baru yang ada di kampusnya. Maklum karena JP juga adalah anak rantau yang juga orang baru di kampusnya. Di kampusnya jugalah akhirnya JP bertemu dengan TM seorang mahasiswa asal Manado jurusan manajemen yang kemudian mulai mengisi kekosongan hatinya walau untuk sesaat. JP dan TM Universitas Sumatera Utara memang berbeda jurusan tetapi mereka masih berada dalam satu fakultas yang sama yaitu Fakultas Ekonomi. TM menjadi pelabuhan hati JP setelah sekian lama tanpa kekasih atau pasangan sejenis. Awalnya hubungan asmara antara JP dan TM berjalan dengan harmonis. Namun seiring waktu berjalan akhirnya romansa percintaan mereka diwarnai dengan pertengkaran yang cukup hebat. Hal ini dikarenakan kecemburuan TM yang sering mendengar JP bercerita tentang kilas balik hubungan asmara antara JP dan DH. Selain itu emosi TM pun akhirnya memuncak ketika JP selalu membanding- bandingkan antara TM dan DH. Di mata JP, DH adalah sosok pria yang lebih dalam segala hal dibandingkan dengan TM. Sampai pada suatu saat emosi TM tidak bisa diredam lagi karena akumulasi dari kecemburuan TM selama ini terhadap DH sehingga dengan emosi yang meluap-luap TM menarik tangan JP dengan keras dan mengangkat badan JP dengan paksa kemudian membawanya ke dalam kamar yang memang pada saat itu mereka berada di rumah kontrakan TM dan menghempaskan tubuh JP di atas ranjang milik TM. Kemudian dengan cepat TM mengikat tangan JP dengan tali ke arah belakang badan JP dan dengan beringasnya TM menelanjangi tubuh JP tanpa sehelai benangpun. Tidak selesai sampai di situ, TM pun menyalakan rokoknya dan kemudian menyulutkan rokok itu ke pantat JP dengan penuh amarah. Sekuat tenaganya JP menahan sakit, pedih dan panas akibat disulut rokok. Belum puas menyakiti JP, TM pun kemudian memaksa JP untuk menungging dan kemudian TM menyodomi JP dengan paksa dan penuh emosi. JP yang saat itu berada pada Universitas Sumatera Utara situasi yang sangat menyakitkan dalam hidupnya hanya bisa mengerang kesakitan tanpa bisa berbuat apa-apa. Luar biasa sakit yang dirasakan oleh JP pada saat itu karena harus mengalami kekerasan seksual dari pasangan gaynya sendiri yang mengakibatkan dirinya mengalami trauma yang cukup mendalam. Setelah melakukan kekerasan seksual itu TM meminta maaf kepada JP, namun rasa sakit yang dialami oleh JP membuatnya sangat sulit bahkan tidak bisa untuk memaafkan TM dan JP pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan asmara di antara mereka. Karena menurut JP bila dia masih berhubungan lagi dengan TM maka kemungkinan besar dirinya akan sering mendapatkan perlakuan kasar dari TM bahkan akan mengalami kekerasan seksual lagi dari TM karena rasa cemburu TM yang sangat tinggi. Bila mengingat kejadian yang paling menyakitkan dalam hidupnya itu, JP seakan ingin sekali membalaskan dendamnya akan rasa sakit baik fisik maupun mental yang dialaminya kepada TM. Perbuatan yang dilakukan oleh TM kepada JP benar-benar menjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan oleh JP. Hal ini seperti yang diceritakan oleh JP kepada peneliti : “….Pengen kali balas dendam sama dia supaya dia tau gimana rasa sakit yang kualami waktu itu, sakit kali. Gak ada otak manusia seperti itu. Bukan manusia dia itu. Sanggup kali dia nyampakin aku ke tempat tidurnya, ngikat tanganku trus membakar pantatku pake rokok. Udah itu dipaksanya pula aku nungging trus disodominya aku. Gimana coba rasa sakitnya. Aduh.., kalo ingat kejadian itu, sumpah, pengen kali aku buat gitu balek sama dia biar dia tau gimana rasanya. Sampe hari ini trauma lho aku kalo ngebayangin kejadian itu….”. Berdasarkan hasil percakapan personal, Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara Pengalaman akan kekerasan seksual yang dialami oleh JP terus membayangi perjalanan hidupnya sampai saat ini. Kejadiaan itu benar-benar tidak dapat dilupakan oleh JP seumur hidupnya. Hal ini karena JP tidak pernah mengalami perlakuan kasar dari siapapun termasuk dari kedua orangtuanya mulai dari kecil. Wajar bila kekerasan seksual yang dilakukan oleh TM terhadap JP membekas terus dalam ingatannya dan menjadi pengalaman yang sangat traumatik bagi dirinya. Sejak kecil JP selalu mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari kedua orangstuanya bahkan dapat dikatakan bahwa JP cukup dimanjakan oleh kedua orangtuanya. Apa yang diinginkan oleh JP dengan mudah diperolehnya karena selalu diberikan oleh kedua orangtuanya. Bagaimana tidak? Keluarga JP adalah keluarga yang berada. JP adalah anak kedua dari dua orang bersaudara. JP adalah si bungsu yang cukup diperhatikan oleh kedua orangtuanya dan juga kakaknya. Perhatian keluarga sepenuhnya tercurah kepada JP. Hal ini dilakukan karena JP adalah anak laki-laki satu-satunya yang nantinya akan melanjutkan keturunan marganya. Jadi JP benar-benar diperhatikan dalam segala hal. Perhatian lebih yang diberikan oleh kedua orangtua dan kakaknya terhadap dirinya tanpa disadari telah membuat JP menjadi pribadi yang tertutup baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Di lingkungan sekolahnya JP sulit sekali untuk bergaul dengan teman-teman sekolahnya. Begitu pula di lingkungan tempat tinggalnya JP jarang sekali bermain bersama dengan teman-teman sebayanya. JP hanya menghabiskan waktunya dengan les privat dan bermain di rumah bersama dengan kakaknya. Kedua orangtua JP memang memberikan JP berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang JP Universitas Sumatera Utara setelah pulang sekolah, seperti les privat matematika, les privat bahasa Inggris dan les privat piano klasik. Alhasil dari les privat yang diberikan oleh kedua orangtuanya itu, JP menjadi mahir bermain piano klasik dan berbicara dalam bahasa Inggris dengan lancar. Dengan bermain piano klasik JP bisa menghibur dirinya sendiri bila menghadapi berbagai masalah setidaknya bisa mengurangi masalahnya. Termasuk ketika JP harus berpisah dengan DH. Bermain piano klasik dapat mengobati kesepian dan rasa rindunya pada DH. Setelah menamatkan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Jakarta dengan menyandang gelar sebagai seorang Sarjana Ekonomi SE, akhirnya JP kembali ke kota asalnya yaitu Kota Medan tempat dia dilahirkan dan dibesarkan. Sejak diterima sebagai mahasiswa di jurusan akuntansi fakultas ekonomi di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Jakarta, sebenarnya JP ingin sekali bekerja sebagai seorang akuntan di Kota Jakarta. Namun setelah kejadian kekerasan seksual yang dialaminya akhirnya JP berubah pikiran dan memutuskan untuk kembali ke Kota Medan. JP benar-benar ingin melupakan pengalaman traumatik yang dialaminya di Kota Jakarta. Akhirnya berkat bantuan dari ayahnya yang memiliki relasi atau jaringan cukup luas di kalangan petinggi-petinggi perusahaan di Kota Medan, JP pun diterima bekerja di salah satu perusahaan bonafit yang ada di Kota Medan dengan posisi yang cukup baik untuk ukuran seseorang yang baru menamatkan sekolahnya di jenjang perguruan tinggi. Selama bekerja di perusahaan itu, JP pun mulai mengumpulkan pundi-pundi rupiahnya. Berkat jerih payahnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah dan bantuan dari kedua orangtuanya, JP Universitas Sumatera Utara pun membeli mobil yang digunakannya sebagai transportasinya untuk bekerja dan sehari-hari. Sebagai anak laki-laki satu-satunya yang sangat disayangi oleh kedua orangtuanya dan juga kakaknya, JP pun dibelikan rumah untuk tempat tinggalnya kelak di masa depan. Namun rumah itu jarang ditempati oleh JP karena JP lebih senang tinggal bersama dengan kedua orangtuanya dan juga kakaknya. Sampai saat ini JP begitu rapat menutup identitas dirinya sebagai seorang gay dari kedua orangtuanya dan juga kakaknya. JP adalah seorang gay hidden yaitu gay yang menutup rapat identitas dirinya sebagai seorang gay dari keluarga dan juga lingkungan sekitarnya. JP tidak ingin menghancurkan harapan besar kedua orangtuanya atas dirinya. Begitu banyak harapan-harapan kedua orangtuanya pada diri JP terutama agar JP segera menikah dan melanjutkan keturunan marga mereka yang notabene adalah suku Toraja. Sejujurnya JP masih mengharapkan kehadiran DH lagi dalam hidupnya. Sampai saat ini JP belum bisa melupakan semua kenangan antara dirinya dengan DH. Masih jelas dalam ingatannya kisah-kasih yang mereka lalui berdua. Bagi JP, DH adalah pasangan gaynya yang cukup sempurna. Namun sampai saat ini keberadaan DH belum juga diketahui oleh JP. Berbagai cara telah dilakukan oleh JP untuk mencari tahu keberadaan DH mulai dari membuka akun facebook, twitter, boyz forum sampai menyuruh kedua orangtuanya untuk mencari tahu keberadaan DH dan keluarganya, namun hasilnya tetap nihil. Sudah berapa kali JP membuka hatinya dengan beberapa orang gay di Kota Medan yang juga berasal dari kalangan atas. Hal ini dilakukan JP sebagai upaya atau cara untuk melupakan DH. Namun semua hubungannya dengan beberapa orang gay itu tidak berlangsung Universitas Sumatera Utara lama karena belum ada dari antara mereka yang bisa melebihi DH dalam segala hal terutama dalam memperlakukan JP sebagai seorang gay. Bayangan DH yang membuat JP menikmati keberadaan dirinya sebagai seorang gay masih terus membayangi dirinya. Sangat sulit memang bagi JP untuk melupakan DH. Sampai saat ini JP masih menanti dan berharap suatu saat nanti bisa bertemu lagi dengan DH.

5.5 GA Gay Kelas Menengah yang Pernah Mengalami Kekerasan Seksual dari Pasangan Gaynya