Proses Pengambilan Keputusan Menjadi Gay Perbedaan Gay dan Waria

BAB VI INTERPRETASI DATA

6.1 Proses Pengambilan Keputusan Menjadi Gay

Proses pengambilan keputusan menjadi gay dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam diri informan dan faktor lingkungan yang ada di sekitar informan. Pemahaman diri informan sebagai seorang gay tidak akan terbentuk menjadi orientasi seksual yang aktif apabila dari dalam diri informan tidak ada keinginan untuk menjadi seorang gay. Pada awalnya informan belum memiliki pengetahuan yang benar tentang orientasi seksual. Informan hanya mengikuti perasaan dan menikmati sensasi ketertarikan kepada sesama jenis tanpa memikiran konsekuensinya lebih lanjut. Rasa ketertarikan yang awalnya hanya dipendam kemudian diwujudkan dalam komitmen untuk menjalin hubungan. Ketertarikan secara fisik maupun seksual kemudian berubah menjadi keinginan untuk menjalin hubungan secara intim. Hubungan ini yang kemudian menentukan informan akan meneruskan orientasi seksualnya sebagai gay atau mengubah orientasi seksualnya menjadi heteroseksual. Ternyata hubungan yang dijalani informan dengan pasangannya membuat informan merasa menemukan sesuatu yang hilang dari dalam keluarganya seperti rasa nyaman dan kepuasan batin. Informan yang merasakan adanya kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan seksual maupun kebutuhan emosional dalam hubungan sejenis cenderung akan semakin memantapkan identitas seksualnya sebagai gay. Universitas Sumatera Utara

6.2 Perbedaan Gay dan Waria

Sebagian dari kita pasti masih menganggap bahwa gay dan waria itu sama. Padahal jika kita mau sedikit jeli memperhatikannya ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar jika dilihat dari sudut pandang kemasan kedua fenomena sosial ini. Lebih tepatnya mereka pada dasarnya serupa tetapi tidak sama. Gay dan waria disebut sebagai fenomena sosial karena memang situasi dan gaya hidup serta orientasi seksual mereka yang tidak sejalan dengan hakikat penciptaan manusia yang ditakdirkan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan. Homoseksual sebagai orientasi seksual sesama jenis ini pada dasarnya tidak luput juga dari nilai hakiki manusia yang saling berpasangan, karena dalam homoseksual pun golongan ini terbagi menjadi dua peran walaupun sesama jenis. Dalam pasangan homoseksual ada pihak yang berlaku sebagai seorang perempuan dan ada yang berlaku sebagai laki-laki. Hal ini ditandai dengan tampilan fisik dan gerak-gerik yang agak mencolok di antara keduanya. Itulah sebabnya kita melihat ada waria beserta pernak-perniknya dan para pria gay yang sangat sulit untuk ditebak orientasi seksualnya, karena tampilannya nyaris sama sebagaimana laki-laki heteroseksual pada umumnya. Namun ada beberapa ciri yang menyimbolkan dirinya sebagai laki-laki gay sebagaimana dipaparkan di bawah ini. Tanpa bermaksud menggeneralisir, secara umum tampilan- tampilan fisik inilah yang kadang menggambarkan diri mereka sebagai seorang gay atau seorang waria. Universitas Sumatera Utara Ciri-ciri seorang gay, yaitu : 1. Sebagian besar para gay secara fisik merupakan sosok pria dengan ketampanan di atas rata-rata pria pada umumnya. 2. Sebagian besar gay menandai dirinya dengan tindik pada bagian telinga, biasanya di sebelah kanan, namun sebagian lagi bahkan ada yang menindik di kedua bagian telinga. 3. Sebagian besar gay menggunakan sapu tangan putih yang ditaruh di kantong celana sebelah kanan dan dengan sengaja mengeluarkan sedikit bagian sapu tangan itu agar kelihatan. 4. Sebagian dari mereka cenderung suka memakai perhiasan seperti kalung biasanya kalung emas baik emas kuning maupun emas putih layaknya seorang pria metroseksual. 5. Sebagian besar gay secara sifat adalah jenis pria yang sopan dan santun, terkesan sangat rapi, namun tetap menampilkan kesan feminim dalam gerak-geriknya, tetapi sebagian lagi sangat tidak kentara ketika berinteraksi. 6. Sebagian besar gay termasuk jenis pria yang sensitif dan dalam kehidupan sehari- hari cukup supel dalam pergaulan, namun mereka sangat perfeksionis dalam bidangnya. 7. Sebagian besar pria gay biasanya berkarier di bidang entertainment, seperti aktor, penyanyi, desainer, penata rambut bahkan para model. Namun secara garis besarnya mereka pada umumnya bergiat di bidang yang membutuhkan detail dengan perasaaan dan tingkat perfeksionisme yang tinggi. Universitas Sumatera Utara Ciri-ciri seorang waria dan bedanya dengan seorang pria gay, yaitu : 1. Dari segi penampilan hampir semua waria cenderung bergaya layaknya seorang perempuan baik dari pakaian maupun aksesoris serta pernak-pernik yang dikenakannya. Penampilan inilah yang merupakan perbedaan paling mencolok antara seorang waria dengan seorang pria gay. 2. Sebagian besar waria tidak hanya dari segi penampilannya saja yang meniru secara pakem seorang perempuan, bahkan banyak dari mereka yang sangat terobsesi merubah secara paten organ-organ tubuhnya menyerupai seorang perempuan. Lihat saja berapa banyak waria yang melakukan operasi payudara bahkan operasi kelamin untuk merubah diri mereka menjadi seorang wanita sejati. Sedangkan para pria gay cenderung tetap mempertahankan kondisi fisiknya. 3. Gerak-gerik dan intonasi dialeknya ketika berkomunikasi pun sangat kentara walau terdengar aneh dan menggelikan dengan getaran volume antara wanita dan pria. Sedangkan para pria gay mampu menyamarkan intonasi ini walaupun secara halus masih tetap dapat dibedakan bagi yang jeli melihat dan mendengarkan intonasinya. 4. Sebagian besar waria cenderung lebih sensitif dan posesif dari wanita pada umumnya. Sehingga banyak kasus para waria bahkan rela membunuh pasangannya yang ketahuan berselingkuh. 5. Sebagian besar waria berkarier di bidang hiburan, seperti penata rambut, penata rias, penata artistik bahkan sebagian lagi jika malam hari ada yang bergiat di bidang jasa layanan seks bagi pria gay dan biseksual yang tidak memiliki pasangan tetap. Ini salah satu yang membedakan gay dengan waria karena Universitas Sumatera Utara biasanya gay lebih memilih menjalin hubungan tetap dengan pasangan sesama jenisnya. 6.3 Pola Hubungan, Identitas Diri dan Perilaku Seksual Gay 6.3.1 Pola Hubungan Gay