Pengujian Hipotesis Kedua Dr. HB Tarmizi, SU 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si,Ak

96 dengan kesehatan keuangan, dimana setiap kenaikan variabel OPM akan menyebabkan penurunan nilai kesehatan keuangan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan adalah Investment PerformanceROA sebesar 38,373.

5.5 Pengujian Hipotesis Kedua

Pengujian ini dilakukan setelah dilakukannya pengujian regresi berganda yang telah dilakukan sebelumnya. Pengujian hipotesis kedua menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji residual. Variabel pemoderasi pada penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial. Penggunaan variabel pemoderasi ini dimaksud untuk membuktikan hipotesis bahwa variabel good corporate governance selaku variabel pemoderasi yang mempengaruhi memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen firm Size, Investment Performance, OPM, PER, Surplus Growth dan Liquidity dan variabel dependen kesehatan perusahaan. Sebelum dilakukan uji regresi berganda dan uji residual, dilakukan uji simultan Uji-F untuk melihat pengaruh antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR terhadap good corporate governance. Hasil statistik analisis secara simultan dapat dilihat pada tabel 5.19. Universitas Sumatera Utara 97 Tabel 5.19 Hasil Uji F hipotesis Kedua ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .063 6 .010 6.365 .000 a Residual .038 23 .002 Total .101 29 a. Predictors: Constant, LiquidityCR, InvestmentPerformanceROA, PER, FirmSize, SurplusGrowth, OPM b. Dependent Variable: GCG Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 5.19 diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 6,365 sedangkan F tabel dengan nilai probabilitas � 5 sebesar 2,53. Dapat disimpulkan bahwa, 6,365 2,53 sedangkan nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang menyatakan bahwa firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR secara simultan signifikan berpengaruh positif terhadap good corporate governance. Uji regresi berganda antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR terhadap good corporate governance. Hasil statistik analisis regresi dapat dilihat pada tabel 5.20. Tabel 5.20 Hasil Analisis Regresi hipotesis Kedua Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .453 .461 .983 .336 FirmSize -.005 .016 -.060 -.332 .743 InvestmentPerformanceROA .677 .168 .946 4.030 .001 OPM -.449 .140 -.836 -3.215 .004 PER .006 .002 .501 3.268 .003 SurplusGrowth -.005 .023 -.031 -.216 .831 LiquidityCR .006 .009 .104 .630 .535 a. Dependent Variable: GCG Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 98 Berdasarkan tabel 5.20 terlihat bahwa investment performanceROA, operating margin dan price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap variabel pemoderasi good corporate governance. Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikansi variabel investment performanceROA, operating margin dan price earning ratio lebih besar dari 0,05. Sedangkan variabel firm size, surplus growth, dan liquidityCR tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pemoderasi good corporate governance. Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikansi variabel firm size, surplus growth, dan liquidityCR lebih besar dari 0,05. Berdasarkan persamaan regresi linier berganda antar variabel independen firm size, investment performance, operating margin, price earning ratio, surplus growth, dan liquidity terhadap variabel pemoderasi good corporate governance menghasilkan persamaan model sebagai berikut : Good Corporate Governance = 0,453 - 0,005 Firm Size + 0,677 Investment Performance – 0,449 OPM + 0,006 PER – 0,005 Surplus growth + 0,006 Liquidity + e Dari persamaan regresi linier berganda diatas, terlihat bahwa adanya nilai konstanta sebesar 0,453 yang menunjukkan apabila semua variabel independen firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR diasumsikan bernilai nol, maka nilai Good Corporate Governance akan meningkat sebesar 0,453. Koefisien B 1 sebesar – 0,005 menunjukkan bahwa kenaikan Firm Size sebesar 0,005 akan diikuti oleh penurunan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,5 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 2 sebesar 0,677 menunjukkan bahwa kenaikan Universitas Sumatera Utara 99 Investment PerformanceROA sebesar 0,68 akan diikuti oleh kenaikan nilai Good Corporate Governance sebesar 67,7 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 3 sebesar – 0,449 menunjukkan bahwa kenaikan Operating Profit Margin sebesar 0,45 akan diikuti oleh penurunan nilai Good Corporate Governance sebesar 44,9 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 4 sebesar 0,006 menunjukkan bahwa kenaikan Price Earning Ratio sebesar 0,006 akan diikuti oleh kenaikan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,6 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 5 sebesar 0,005 menunjukkan bahwa kenaikan Surplus Growth sebesar 0,005 akan diikuti oleh penurunan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,5 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 6 sebesar 0,006 menunjukkan bahwa kenaikan LiquidityCR sebesar 0,006 akan diikuti oleh kenaikan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,6 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Hasil regresi linier berganda tersebut kemudian dilakukan uji residual untuk mengetahui apakah good corporate governance dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial merupakan variabel pemoderasi. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel pemoderasi jika hasilnya signifikan dan memiliki nilai koefisien parameternya negatif Ghozali, 2006:209. Hasil uji residual dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.21 Universitas Sumatera Utara 100 Tabel 5.21 Hasil Analisis Uji Residual Variabel Pemoderasi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .031 .007 4.710 .000 Zscore .000 .001 -.167 -.895 .379 a. Dependent Variable: AbsRes_1 Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Dari tabel 5.21 persamaan residual antara variabel dependen Z-score terhadap nilai absolut residual dari variabel pemoderasi good corporate governance menghasilkan persamaan model uji residual sebagai berikut : � = 0,031 + 0,000 Z-score + e Berdasarkan hasil analisis uji residual diatas diketahui bahwa nilai variabel Z-score tidak signifikan karena 0,379 0,05, tetapi nilai koefisien parameternya negatif sebesar -0,167. Sebuah variabel dikatakan memoderasi jika memiliki koefisien parameter negatif dan berpengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel good corporate governance dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial merupakan variabel pemoderasi tetapi tidak signifikan mempengaruhi memperkuat atau memperlemah hubungan antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR terhadap kesehatan keuangan perusahaan.

5.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Governance Melalui Website pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010

0 57 99

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 16

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 2

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 7

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 16

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kesehatan Keuangan Perusahaan - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 15