96 dengan kesehatan keuangan, dimana setiap kenaikan variabel OPM akan
menyebabkan penurunan nilai kesehatan keuangan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi
kesehatan keuangan
perusahaan adalah
Investment PerformanceROA sebesar 38,373.
5.5 Pengujian Hipotesis Kedua
Pengujian ini dilakukan setelah dilakukannya pengujian regresi berganda yang telah dilakukan sebelumnya. Pengujian hipotesis kedua menggunakan
analisis regresi linier berganda dan uji residual. Variabel pemoderasi pada
penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari dewan komisaris independen dan kepemilikan manajerial. Penggunaan variabel
pemoderasi ini dimaksud untuk membuktikan hipotesis bahwa variabel good corporate governance selaku variabel pemoderasi yang mempengaruhi
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen firm Size, Investment Performance, OPM, PER, Surplus Growth dan Liquidity dan
variabel dependen kesehatan perusahaan. Sebelum dilakukan uji regresi berganda dan uji residual, dilakukan uji
simultan Uji-F untuk melihat pengaruh antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR terhadap good
corporate governance. Hasil statistik analisis secara simultan dapat dilihat pada tabel 5.19.
Universitas Sumatera Utara
97
Tabel 5.19 Hasil Uji F hipotesis Kedua
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .063
6 .010
6.365 .000
a
Residual .038
23 .002
Total .101
29 a. Predictors: Constant, LiquidityCR, InvestmentPerformanceROA, PER,
FirmSize, SurplusGrowth, OPM b. Dependent Variable: GCG
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 5.19 diatas diperoleh nilai
F
hitung
sebesar 6,365 sedangkan
F
tabel
dengan nilai probabilitas � 5 sebesar 2,53. Dapat disimpulkan
bahwa, 6,365 2,53 sedangkan nilai probabilitas Sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang menyatakan bahwa firm Size, Investment PerformanceROA,
OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR secara simultan signifikan berpengaruh positif terhadap good corporate governance.
Uji regresi berganda antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR terhadap good corporate governance.
Hasil statistik analisis regresi dapat dilihat pada tabel 5.20.
Tabel 5.20 Hasil Analisis Regresi hipotesis Kedua
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.453 .461
.983 .336
FirmSize -.005
.016 -.060
-.332 .743
InvestmentPerformanceROA .677
.168 .946
4.030 .001
OPM -.449
.140 -.836
-3.215 .004
PER .006
.002 .501
3.268 .003
SurplusGrowth -.005
.023 -.031
-.216 .831
LiquidityCR .006
.009 .104
.630 .535
a. Dependent Variable: GCG
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
98 Berdasarkan tabel 5.20 terlihat bahwa investment performanceROA,
operating margin dan price earning ratio berpengaruh signifikan terhadap variabel pemoderasi good corporate governance. Hal ini ditunjukkan oleh
angka signifikansi variabel investment performanceROA, operating margin dan price earning ratio lebih besar dari 0,05. Sedangkan variabel firm size, surplus
growth, dan liquidityCR tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pemoderasi good corporate governance. Hal ini ditunjukkan oleh angka
signifikansi variabel firm size, surplus growth, dan liquidityCR lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda antar variabel independen firm size, investment performance, operating margin, price earning ratio, surplus
growth, dan liquidity terhadap variabel pemoderasi good corporate governance menghasilkan persamaan model sebagai berikut :
Good Corporate Governance = 0,453 - 0,005 Firm Size + 0,677 Investment Performance
– 0,449 OPM + 0,006 PER – 0,005 Surplus growth + 0,006 Liquidity + e
Dari persamaan regresi linier berganda diatas, terlihat bahwa adanya nilai konstanta sebesar 0,453 yang menunjukkan apabila semua variabel independen
firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR diasumsikan bernilai nol, maka nilai Good Corporate Governance
akan meningkat sebesar 0,453. Koefisien B
1
sebesar – 0,005 menunjukkan bahwa
kenaikan Firm Size sebesar 0,005 akan diikuti oleh penurunan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,5 dengan asumsi semua variabel independen
lainnya bernilai nol. Koefisien B
2
sebesar 0,677 menunjukkan bahwa kenaikan
Universitas Sumatera Utara
99 Investment PerformanceROA sebesar 0,68 akan diikuti oleh kenaikan nilai
Good Corporate Governance sebesar 67,7 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien
B
3
sebesar
– 0,449 menunjukkan
bahwa kenaikan Operating Profit Margin sebesar 0,45 akan diikuti oleh penurunan nilai Good Corporate Governance sebesar 44,9 dengan asumsi
semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B
4
sebesar 0,006
menunjukkan bahwa kenaikan Price Earning Ratio sebesar 0,006 akan diikuti oleh kenaikan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,6 dengan asumsi
semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B
5
sebesar 0,005 menunjukkan bahwa kenaikan Surplus Growth sebesar 0,005 akan diikuti oleh
penurunan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,5 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien
B
6
sebesar 0,006 menunjukkan bahwa kenaikan LiquidityCR sebesar 0,006 akan diikuti oleh
kenaikan nilai Good Corporate Governance sebesar 0,6 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol.
Hasil regresi linier berganda tersebut kemudian dilakukan uji residual untuk mengetahui apakah good corporate governance dewan komisaris independen dan
kepemilikan manajerial merupakan variabel pemoderasi. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel pemoderasi jika hasilnya signifikan dan memiliki nilai
koefisien parameternya negatif Ghozali, 2006:209. Hasil uji residual dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.21
Universitas Sumatera Utara
100
Tabel 5.21 Hasil Analisis Uji Residual Variabel Pemoderasi Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.031 .007
4.710 .000
Zscore .000
.001 -.167
-.895 .379
a. Dependent Variable: AbsRes_1 Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Dari tabel 5.21 persamaan residual antara variabel dependen Z-score terhadap nilai absolut residual dari variabel pemoderasi good corporate
governance menghasilkan persamaan model uji residual sebagai berikut :
� = 0,031 + 0,000 Z-score + e
Berdasarkan hasil analisis uji residual diatas diketahui bahwa nilai variabel Z-score tidak signifikan karena 0,379 0,05, tetapi nilai koefisien parameternya
negatif sebesar -0,167. Sebuah variabel dikatakan memoderasi jika memiliki koefisien parameter negatif dan berpengaruh signifikan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel good corporate governance dewan komisaris
independen dan kepemilikan manajerial merupakan variabel pemoderasi tetapi tidak signifikan
mempengaruhi memperkuat atau memperlemah hubungan antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus
Growth dan LiquidityCR terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
5.6 Pembahasan Hasil Penelitian