Analisis Regresi Linier Berganda

94

5.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk melihat secara langsung pengaruh beberapa variabel terikat Erlina, 2011:111. Hasil analisis regresi dapat dilihat pada tabel 5.18. Tabel 5.18 Hasil Analisis Regresi hipotesis Pertama Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -13.235 22.259 -.595 .558 FirmSize .267 .768 .044 .348 .731 InvestmentPerf ormanceROA 38.373 8.118 .789 4.727 .000 OPM -9.243 6.750 -.253 -1.369 .184 PER .504 .094 .582 5.343 .000 SurplusGrowth .946 1.094 .089 .865 .396 LiquidityCR .605 .456 .155 1.327 .198 a. Dependent Variable: Zscore Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 5.18 persamaan regresi linier berganda antar variabel independen firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR terhadap variabel dependen Z-score menghasilkan persamaan model sebagai berikut : Z-score = -13,235 + 0,267 Firm Size + 38,373 Investment Performance – 9,243 OPM + 0,504 PER + 0,946 Surplus growth + 0,605 Liquidity + e Dari persamaan regresi linier berganda diatas, terlihat bahwa adanya faktor nilai konstanta sebesar – 13,235 yang menunjukkan apabila semua variabel independen firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus Universitas Sumatera Utara 95 Growth dan LiquidityCR diasumsikan bernilai nol, maka nilai kesehatan keuangan akan menurun sebesar 13,235. Koefisien B 1 sebesar 0,267 menunjukkan bahwa kenaikan Firm Size sebesar 0,27 akan diikuti oleh kenaikan nilai kesehatan keuangan sebesar 26,7 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 2 sebesar 38,373 menunjukkan bahwa kenaikan Investment PerformanceROA sebesar 38,3 akan diikuti oleh kenaikan nilai kesehatan keuangan sebesar 3837,3 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 3 sebesar – 9,243 menunjukkan bahwa kenaikan Operating Profit Margin sebesar 9,2 akan diikuti oleh penurunan nilai kesehatan keuangan sebesar 924,3 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 4 sebesar 0,504 menunjukkan bahwa kenaikan Price Earning Ratio sebesar 0,5 akan diikuti oleh kenaikan nilai kesehatan keuangan sebesar 50,4 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 5 sebesar 0,946 menunjukkan bahwa kenaikan Surplus Growth sebesar 0,9 akan diikuti oleh kenaikan nilai kesehatan keuangan sebesar 94,6 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien B 6 sebesar 0,605 menunjukkan bahwa kenaikan LiquidityCR sebesar 0,6 akan diikuti oleh kenaikan nilai kesehatan keuangan sebesar 60,5 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Variabel firm Size, Investment PerformanceROA, PER, Surplus Growth dan LiquidityCR menunjukkan hubungan yang searah dan positif dengan kesehatan keuangan, dimana setiap kenaikan variabel firm Size, ROA, PER, Surplus Growth dan CR akan menyebabkan kenaikan nilai kesehatan keuangan. Sedangkan variabel OPM menunjukkan hubungan yang berbalik arah dan negatif Universitas Sumatera Utara 96 dengan kesehatan keuangan, dimana setiap kenaikan variabel OPM akan menyebabkan penurunan nilai kesehatan keuangan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan adalah Investment PerformanceROA sebesar 38,373.

5.5 Pengujian Hipotesis Kedua

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Governance Melalui Website pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2010

0 57 99

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 16

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 2

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 7

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan good corporate governance sebagai variabel intervening pada perusahaan jasa di bursa efek Indonesia

0 0 16

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kesehatan Keuangan Perusahaan - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia

0 0 15