43 markets, telah menunjukkan bahwa kelemahan pada kerangka corporate
governance yang ada akan memperlemah pengembangan pasar keuangan. Andi 2012 mengemukakan bahwa variabel proporsi kepemilikan manajerial, jumlah
dewan direksi, dan keberadaan komite audit tidak terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi kesulitan keuangan perusahaan sedangkan variabel
proporsi kepemilikan institusional dan proporsi komisaris independen terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi kesulitan keuangan perusahaan
dengan pengaruh positif. Penelitian Sayidah, 2007 mengemukakan bahwa kualitas corporate governance tidak mempengaruhi kinerja perusahaan baik yang
diproksi dengan profit margin, ROA, ROE, maupun ROI.
2.1.4.1 Dewan Komisaris Independen
Salah satu upaya yang dapat ditempuh dalam mewujudkan Good Corporate Governance dalam pengelolaan korporasi adalah dengan membentuk
komisaris independen dan komite audit yang duduk dalam jajaran pengurus perseroan, terutama pada perusahaan publik Santosa, 2008. Menurut Undang
– Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 Komisaris independen diangkat
berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lainnya.
Proporsi dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari
seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan Ujiyantho, 2007. Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. 305 tahun 2004 mengemukakan
bahwa dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik,
Universitas Sumatera Utara
44 perusahaan tercatat wajib memiliki komisaris independen sekurang-kurangnya
30 dari jumlah seluruh anggota komisaris, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pemegang saham, direktur danatau komisaris pengendali perusahaan
tercatat yang bersangkutan, tidak bekerja rangkap sebagai direktur di perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat yan bersangkutan dan
memahami peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak
terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata- mata demi kepentingan perusahaan Sriwedari, 2009. Komisaris
independen wajib menyampaikan peristiwa atau kejadian penting yang diketahuinya kepada dewan komisaris perusahaan tercatat.
Penelitian Ujiyantho 2007 menghasilkan bahwa variabel proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.
Sedangkan penelitian Sriwedari 2009 menghasilkan dewan komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap manajemen laba.
2.1.4.2 Kepemilikan Manajerial