34 Altman 2006 mengungkapkan nilai Z-score diperoleh dari penjumlahan
hasil perkalian suatu nilai konstanta tertentu masing-masing dengan 5 unsur rasio; working capital to total assets, retairned earning to total assets, earning before
interest and tax to total assets, market value of equity book value of total debt, and total revenue to total assets. Rasio-rasio tersebut menggambarkan rasio dari
kemampuan manajemen di dalam mengelola aktiva perusahaan, sehingga Altman Z-score dapat juga digunakan sebagai mengukur kinerja perusahaan, yaitu dari
sisi potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Bentuk persamaan Z-score untuk Model Altman 2006 adalah sebagai
berikut: = 0,717
�
1
+ 0,847 �
1
+ 3,107 �
1
+ 0,420
�
4
+ 0,998 �
5
Dimana: �
1
: Working Capital to Total Assets �
2
: Retained Earnings to Total Assets �
3
: Earnings before Interest and Taxes to Total Assets �
4
: Market value of Equity to Book Value of Total Debt �
5
: Sales to Total Assets Hasil perhitungan Z-score dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Z 2,90 : Perusahaan tidak mengalami masalah dengan kondisi
keuangan 1,23 Z 2,9 : Perusahaan mempunyai sedikit masalah keuangan
meskipun tidak serius Z 1,23
: Perusahaan mengalami masalah dengan kondisi Keuangan yang serius
Penelitian Riadi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan, harga saham tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesehatan
korporasi, sedangkan tingkat kebijakan dianggap tidak signifikan terhadap tingkat kesehatan korporasi.
2.1.2 Analisis Laporan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
35 Laporan keuangan tahunan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat tertentu, hasil usaha dalam suatu rentang waktu, serta informasi- informasi lainnya yang berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan. Menurut
Munawir, 2004 laporan keuangan akan digunakan oleh manajemen untuk: mengukur
tingkat biaya
dari berbagai
kegiatan perusahaan,
untuk menentukanmengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk
menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang
telah diserahi wewenang dan tanggung jawab serta untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil
yang lebih baik. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan modal.
Untuk membantu pengguna laporan keuangan dan mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas, dapat digunakan berbagai teknik analisa laporan keuangan.
Menurut Munawir, 2004, teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah analisis perbandingan laporan keuangan, trend atau
tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase, analisa dengan prosentase per komponen atau common size statement,
analisa sumber dan penggunaan modal kerja, analisa sumber dan penggunaan kas, analisa rasio, analisa perubahan laba kotor dan analisa break-even
Rasio keuangan dihitung dari laporan laba rugi dan neraca suatu perusahaan David, 2009. Menghitung rasio keuangan adalah seperti mengambil gambar
karena hasilnya mencerminkan situasi di satu titik tertentu. Membandingkan rasio dari waktu ke waktu dan terhadap rata-rata industri akan menghasilkan statistik
Universitas Sumatera Utara
36 yang bermakna yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Pemanfaatan analisis rasio keuangan untuk
menggambarkan keeratan hubungan antara rasio keuangan dengan fenomena ekonomi telah dilakukan dalam berbagai penelitian. Pada umumnya analisis
terhadap rasio merupakan langkah awal dalam analisis keuangan guna menilai prestasi dan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Pengelompokan rasio keuangan yang digunakan adalah sebagai berikut David, 2009:
a. Rasio Likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo. b.
Rasio Leverage untuk mengukur sejauh mana sebuah perusahaan didanai oleh utang.
c. Rasio Aktivitas untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan
menggunakan sumber dayanya. d.
Rasio Profitabilitas untuk mengukur keefektifan manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan oleh pengembalian return yang
diperoleh dari penjualan dan investasi. e.
Rasio Pertumbuhan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan ekonomi
dan industri.
2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Keuangan perusahaan