100
Tabel 5.21 Hasil Analisis Uji Residual Variabel Pemoderasi Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.031 .007
4.710 .000
Zscore .000
.001 -.167
-.895 .379
a. Dependent Variable: AbsRes_1 Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah
Dari tabel 5.21 persamaan residual antara variabel dependen Z-score terhadap nilai absolut residual dari variabel pemoderasi good corporate
governance menghasilkan persamaan model uji residual sebagai berikut :
� = 0,031 + 0,000 Z-score + e
Berdasarkan hasil analisis uji residual diatas diketahui bahwa nilai variabel Z-score tidak signifikan karena 0,379 0,05, tetapi nilai koefisien parameternya
negatif sebesar -0,167. Sebuah variabel dikatakan memoderasi jika memiliki koefisien parameter negatif dan berpengaruh signifikan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel good corporate governance dewan komisaris
independen dan kepemilikan manajerial merupakan variabel pemoderasi tetapi tidak signifikan
mempengaruhi memperkuat atau memperlemah hubungan antara firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus
Growth dan LiquidityCR terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
5.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,763 berarti 76,3 pengaruh variabel independen firm Size, Investment PerformanceROA, OPM, PER, Surplus
Growth dan LiquidityCR terhadap variabel dependen kesehatan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
101 Hasil ini menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap kesehatan
keuangan perusahaan secara simultan yang menandakan pengaruh firm size, investment performance, operating margin, price earning ratio, surplus growth,
dan liquidity terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Nilai Adjusted R Square yang belum mencapai 100 menunjukkan bahwa masih ada variabel lain sebesar
0,237 yang tidak digunakan dalam penelitian ini yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan keuangan perusahaan perkebunan. Faktor
– faktor lain diluar variabel firm size, investment performance, operating margin, price earning ratio,
surplus growth, dan liquidity dalam mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan perkebunan yaitu seperti variabel Struktur Modal, Debt to Assets
Ratio, Price to Book, Acid Ratio dan variabel lain. Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan atas hipotesis pertama, diketahui
bahwa nilai F adalah sebesar 18,720 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa
variabel independen yaitu firm size, investment performance, operating margin, price earning ratio, surplus growth, dan liquidity secara simultan berpengaruh
terhadap kesehatan keuangan perusahaan perkebunan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
a. Pengaruh
firm Size terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
Hasil pengujian Firm Size terhadap kesehatan keuangan perusahaan menggunakan uji t, diperoleh hasil nilai
t
hitung
0,348 dari nilai t
tabel
1,69726 dengan tingkat signifikansi 0,731 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Firm Size secara parsial tidak berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
102 terhadap kesehatan keuangan perusahaan. Firm size ukuran perusahaan adalah
suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, nilai pasar saham dan lain-lain
Sirait, 2011. Perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil akan rentan terhadap kebangkrutan. Diharapkan perusahaan yang besar tingkat kesehatan keuangannya
juga lebih baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Chen dan Wong 2004 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kesehatan keuangan perusahaan.
b. Pengaruh