commit to user
51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dalam bentuk
content analysis.
Penelitian ini merupakan penelitian dasar dengan pendekatan kualitatif deskriptif karena penelitian ini
cenderung tidak memotong halaman cerita dan data lainnya dengan simbol-simbol angka. Menurut Yin 1987 dalam Sutopo 2006:39. Di dalam penelitian
kualitatif ditemukan adanya bentuk penelitian terpancang
embedded research
yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitiannya berupa variable utamanya yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat
penelitinya sebelum peneliti masuk ke lapangan studinya. Lebih lanjut Sutopo 2006:45 mengatakan bahwa di dalam penelitian kualitatif, bentuk semua teknik
pengumpulan data dan kualitas pelaksanaan, serta hasilnya sangat tergantung pada penelitinya sebagai alat pengumpulan data utamanya. Oleh karena itu sikap kritis
dan terbuka sangat penting dan teknik pengumpulan data yang digunakan selalu bersifat terbuka dengan kelenturan yang luas.
Penelitian kualitatif bersifat holistik dalam artian penelitian ini memandang berbagai masalah selalu berada di dalam kesatuannya, tidak terlepas
dari kondisi yang lain yang menyatu dalam suatu konteks. Dengan demikian walaupun penelitian ini memfokuskan pada teknik penerjemahan yang dilihat dari
produk atau karya terjemahan itu sendiri namun tidak tertutup kemungkinan untuk
commit to user
52
mengkaji aspek lain seperti bagaimana pemilihan teknik berpengaruh pada aspek kesepadanan makna.
Penelitian kualitatif tidak akan membuat generalisasi yang bersifat universal tetapi hanya berusaha mengumpulkan data, mengatur, mengklasifikasi
dan kemudian menafsirkannya untuk membuat kesimpulan terhadap fenomena atau peristiwa yang ada. Simpulan yang didapat dari penelitian kualitatif bersifat
multi perspektif.
3.2 Data dan Sumber Data
Penelitian penerjemahan ini berorientasi pada produk atau hasil dari proses penerjemahan. Namun demikian peneliti juga menyertakan aspek genetik dalam
hal ini rater sebagai sumber data afektif. Sumber data merupakan objek dimana data untuk suatu penelitian diperoleh. Berikut merupakan penjelasan ataupun
uraian mengenai data dan sumber data dari penelitian ini.
3.2.1. Dokumen
Dokumen merupakan sumber data tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Sumber ini kebanyakan merupakan rekaman
tertulis, namun juga bisa berupa gambar atau peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa tertentu. Sumber data tertulis dalam penelitian ini
adalah cerita anak
bilingual
serial
Erla ngga for Kids
yang berjumlah enam buah buku. Buku cerita anak yang merupakan
bilingual book
ini ditulis oleh berbagai pengarang yang berasal dari Inggris dan diterjemahkan oleh dua orang yaitu
Hetriani Agustine dan Eka Cahyani dan diterbitkan oleh penerbit Erlangga.
commit to user
53
Berikut merupakan judul buku, pengarang dan penerjemah dari cerita anak Serial Erlangga
for Kids.
Tabel 3. Daftar
Bilingual Books
yang Digunakan Sebagai Sumber Data
. No
Judul Penulis
Penerjemah 1
The littlest Owl
TLO Burung Hantu Terkecil
Caroline Pitcher Tina Macnaughton
Hetriani Agustine
2
Little Bear a nd The Wishing Tr ee
LBWT Beruang Kecil dan Pohon Harapan
Norbert Landa Simon Mendez
Hetriani Agustine
3
I’m Special, I’m Me
ISIM Aku Istimewa, Aku adalah Aku
Ann Meek Sarah Massini
Hetriani Agustine
4
Bedtime for Little Bears
BLB Saatnya Tidur Beruang Kecil
David Bedford Caroline Pedler
Hetriani Agustine
5
Don’t be Afra id, Little ones
DALO Jangan Takut Anakku
M Christina Butler Caroline Pedler
Eka Cahyani
6
The Tiny Weeny Tedpole
TWT Kecebong Kecil Mungil
Sheridan Cain Jack Tickle
Eka Cahyani
Sebagai sumber data objektifnya yang merupakan produk terjemahan akan diambil data berupa teknik penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah pada
satuan lingual dalam tataran kata, frase, klausa dan kalimat yang terdapat dalam
bilingual book
tersebut. Berikut contoh data: 3TLOBsu 3Bsa 3
Bsu :
One egg hatched, tha n two, then three, deep inside a willow tree
. Bsa
: Satu telur menetas, kemudian dua, lalu tiga, jauh di dalam sebuah pohon dedalu.
Kodifikasi diatas digunakan untuk memudahkan proses analisis data dan memudahkan untuk melihat data pada sumber aslinya. Arti kode diatas adalah:
commit to user
54
3 : Merupakan Nomor data
TLO : Merupakan kode judul salah satu buku yang sudah disampaikan diawal
The Little Owlets
Bsu 3 : Teks Bahasa sumber pada kalimat pertama Bsa 3 : Teks Bahasa sasaran pada kalimat pertama
3.2.2 Narasumber atau Informan
Nara sumber yang juga dikenal sebagi informan merupakan sumber data yang berwujud manusia yang sangat penting perannya sebagai individu yang
memiliki informasi Sutopo, 2006:57-58. Istilah ini sangat akrab digunakan dalam penelitian kualitatif, dengan pengertian bahwa penelitinya memiliki posisi
yang lebih penting dari pada responden yang posisinya sekedar untuk memberi tanggapan
respond
pada apa yang diminta atau ditentukan oleh penelitinya. Kriteria pemilihan informan dalam penelitian ini yaitu rater adalah sebagai
berikut: - Memiliki keahlian dalam bidang penerjemahan dan atau memahami teori
penerjemahan bahasa Inggris kedalam Bahasa Indonesia - Menguasai atau memiliki pengetahuan tentang cerita anak dan
kriterianya - Memahami tata Bahasa Inggris dan tata Bahasa Indonesia serta
penggunaanya terutama yang terkait cerita anak
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, Sutopo 2006:66 mengelompokkan teknik pengumpulan data menjadi dua bagian yaitu
commit to user
55
dengan metode interaktif yang meliputi wawancara mendalam, observasi berperan, dan
focus group discussion
. Yang kedua adalah metode non-interaktif yang meliputi kuisioner, mencatat dokumen atau arsip
content a nalysis
, dan observasi tak berperan. Untuk itu teknik pengumpulan data yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah :
3.3.1. Mengkaji Dokumen
Dokumen tertulis dan arsip merupakan merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Menurut Yin 1987 dalam
Sutopo 2006:81, mengkaji dokumen disebut juga sebagi
content analysis,
yang merupakan cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan penelitian. Dalam melakukan teknik ini perlu disadari bahwa peneliti bukan sekadar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi juga
makna tersiratnya. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh gambaran teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah.
Kajian dokumen pada penelitian ini difokuskan pada terjemahan cerita anak serial Erlangga for Kids, berhubung bukunya merupakan
bilingual
sehingga penulis tinggal membandingkan Bsu dengan terjemahannya atau Bsa berkaitan
dengan teknik penerjemahan, metode dan ideologi yang digunakan oleh penerjemah, kemudian menganalisis kualitas terjemahan berdasarkan keakuratan,
keberterimaan dan keterbacaan
3.3.2. Memberikan kuesioner kepada informan
Sutopo 2006:81 menyatakan bahwa kuesioner merupakan daftar pertanyaan untuk pengumpulan data dalam penelitian yang dapat dilakukan secara
commit to user
56
lisan dan tulisan. Dalam penelitian ini disusun kuesioner secara tertulis yang dan diberikan kepada informan sebagai responden dan setelah diisi jawabannya
kemudian dikirim kembali kepada pengumpul data atau penelitinya. Cara ini sering disebut dengan teknik angket. Cara ini banyak dilakukan karena dapat
memperoleh data yang banyak dalam waktu yang singkat sehingga sangat menguntung dalam hal waktu dan biaya.
Kuesioner dalam penelitian ini dirancang dengan memberikan pertanyaan yang bersifat terbuka
open-ended questionnaire
dalam artian pada setiap pertanyaan diberikan alternatif jawaban namun pada bagian bawahnya selalu
diberikan ruang yang cukup untuk memberikan kesempatan pada informan untuk menuliskan alasan mengapa ia menjawab demikian atau hal-hal lain yang
mungkin penting yang berkaitan dengan masalah yang ditanyakan atau yang ingin diutarakan Sutopo, 2006:82.
Pada penelitian ini tujuan dari pemberian kuesioner adalah untuk melihat kualitas karya terjemahan berdasarkan faktor keakuratan, keberterimaan dan
keterbacaan. Dengan demikian kuesioner yang diberikan berupa instrument untuk menghimpun data yang terkait tingkat keakuratan dan keberterimaan karya
terjemahan. Sedangkan untuk keterbacaan karya terjemahan penulis tidak memberikan kuesioner karena informan yang dituju adalah anak-anak usia
sekolah dasar tepatnya mereka yang duduk dibangku kelas 3 tiga dan 4 empat. Untuk melihat faktor keterbacaan ini penulis memberikan beberapa buku cerita
anak tersebut kepada 5 lima orang anak kemudian meminta mereka kembali
commit to user
57
untuk menceritakan isi dari cerita yang dimaksud, setelah itu penulis memberikan beberapa pertanyaan terkait cerita yang sudah mereka baca.
Kuesioner pertama bertujuan untuk menghimpun data terkait keakuratan pesan berdasarkan teknik yang digunakan. Kuesioner ini diberikan kepada rater
sesuai dengan kualifikasi yang sudah disebutkan sebelumnya. Skala dan indikator yang digunakan dalam instrumen ini diadaptasi dari Nagao. Tsujii dan Nakamura
dalam Nababan 2004:61 namun sudah dimodifikasi, seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. Skala dan Indikator Penilaian Tingkat Keakuratan Terjemahan
Skala Indikator
3
Pesan dalam kalimat bahasa sumber tersampaikan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Kalimat bahasa sasaran jelas dan tidak perlu
ditulis ulangrevisi
2
Pesan dalam kalimat bahasa sumber belum tersampaikan secara akurat ke dalam bahasa sasaran. Terdapat beberapa masalah dengan
pilihan kata dan hubungan antar frase, klausa dan elemen kalimat sehingga perlu direvisi.
1
Pesan dalam kalimat bahasa sumber tidak diterjemahkan sama sekali ke dalam bahasa sasaran, misalnya, dihilangkan.
Kuesioner kedua berupa instrument untuk menghimpun data terkait tingkat keberterimaan
accepta bility
teks terjemahan yaitu: Tabel 5. Skala dan Indikator Tingkat Keberterimaan Terjemahan
Skala Indikator
3
a. Bahasa yang digunakan pada terjemahan sesuai dengan aturan
penggunaan bahasa sasaran bahasa Indonesia, pilihan kata telah biasa dipakai saat ini, sesuai untuk ukuran usia anak-anak
khususnya tingkat sekolah dasar
b. Terjemahan istilah terasa wajar dan tidak seperti hasil terjemahan.
commit to user
58
2
a. Bahasa yang digunakan pada terjemahan kurang sesuai dengan
aturan bahasa sasaran tata bahasa Indonesia. Demikian pula, pilihan kata kurang sesuai untuk usia anak-anak sehingga agak
susah untuk dimengeri
b. Ada beberapa kata atau frasa dalam terjemahan yang tidak wajar.
1
a. Bahasa yang digunakan pada terjemahan sama sekali tidak sesuai
dengan aturan penggunaan bahasa sasaran tata bahasa Indonesia. b.
Terjemahan istilah sama sekali tidak wajar.
3.3.3. Wawancara
Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali informasi sebanyak- banyaknya dari informan yang pada prakteknya disebut wawancara mendalam
in- depth interviewing
. Wawancara akan dilakukan dengan rater dan penerjemah profesional atau akademisi. Diharapkan dari wawancara tersebut didapat
informasi mengenai kesepadanan makna yang ditimbulkan oleh pemilihan teknik penerjemahan yang diaplikasikan oleh penerjemah dalam menerjemahkan.
Wawancara juga dimaksudkan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data yang diperoleh melalui kuesioner. Informan yang akan diwawancarai dipilih
secara selektif
purposive sa mpling
sesuai dengan kriteria responden informan seperti yang sudah dijelaskan di atas.
3.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk mendapatkan derajat validitas atau keabsahan data dan reliabel data penelitian ini, maka data yang terkumpul diteliti kembali dengan teknik keabsahan
data yaitu dengan teknik trianggulasi dan review informan. Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan untuk meningkatkan validitas
penelitian kualitatif. Trianggulasi ada empat macam yaitu trianggulasi sumber data, trianggulasi peneliti, trianggulasi metodologi dan trianggulasi teoritis. Paton
commit to user
59
dalam Sutopo 2006:92 namun dalam penelitian ini hanya digunakan dua trianggulasi yaitu trianggulasi sumber data dan trianggulasi metodologi.
3.4.1 Trianggulasi Sumber Data
Trianggulasi data mengacu pada sumber dari mana suatu data diperoleh. Cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan
data ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali
dari beberapa sumber data yang berbeda Patton dalam Sutopo 2006:93. Teknik ini dapat digambarkan dalam gambar berikut:
informan 1 Data wawancara
informan 2 Informan 3
Gambar 4. Skema Trianggulasi Sumber Data Sutopo, 2006:94
3.4.2 Trianggulasi Metode
Trianggulasi metodologi dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang sejenis, tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan
data yang berbeda. Yang menjadi penekanan dalam metode trianggulasi metode adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda-
beda dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Triangulasi
sumber digunakan untuk memperoleh informasi kualitas terjemahan, sumber datanya berupa informan, dokumen dan juga penerjemah.
Triangulasi metode juga berfungsi untuk memastikan data terkait
commit to user
60
kualitas terjemahan yang dilakukan pada satu sumber. Teknik ini juga dapat digambarkan sebagai barikut:
Kuesioner informan rater
Data wawancara
Content analysis
dokumenarsip Gambar 5. Skema Trianggulasi Metode Sutopo, 2006:96
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis teknik penelitian kualitatif bersifat induktif dengan maksud analisis yang dilakukan bukan dengan tujuan untuk membuktikan suatu prediksi
atau hipotesis penelitian tetapi semua simpulan yang dibuat sampai dengan teori yang mungkin dikembangkan, dibentuk dari semua data yang telah berhasil
ditemukan dan dikumpulkan di lapangan Sutopo, 2006:105. Analisis induktif ini prosesnya dilakukan dengan tiga macam kegiatan sebagai berikut: 1 analisis
dilakukan di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data, 2 analisis dalam bentuk interaktif, 3 analisis bersifat siklus. Dalam proses analisisnya dilakukan
melalui tiga komponen yaitu:
3.5.1 Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi
dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan.
commit to user
61
3.5.2 Sajian data
Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan
penelitian dapat dilakukan. Dalam hal ini sajian data berupa teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang muncul dalam karya
terjemahan dan analisisnya kemudian tingkat kesepadanan makna yang ditimbulkan akibat pemilihan teknik tersebut.
3.5.3 Penarikan simpulan dan verifikasi
Penarikan simpulan ini didapat dari berbagai hal yang diperoleh mulai dari pengumpulan data sampai pada tingkat kesepadanan makna yang
timbul akibat teknik yang dipilih. Simpulan ini kemudian diverifikasi kembali dengan catatan lapangan dan informan agar cukup mantap dan
dapat dipertanggungjawabkan.
1 2
3
Gambar 6. Model analisis interaktif Sutopo, 2006:120
Pengumpulan data
Reduksi data
Penarikan simpulanverifikasi
Sajian data
commit to user
62
Di samping itu model analisis juga akan mengadaptasi model analisis milik Spradley 1997. Peneliti mengambil model ini karena teori tersebut
berasumsi bahwa setiap masyarakat mempunyai suatu sistem yang unik dalam mempersepsikan dan mengorganisasikan fenomena dan bahasa sebagai satu-
satunya alat untuk memahaminya dan mengungkapkan pemahaman tersebut. Seperti telah diketahui, penelitian ini terfokus pada suatu fenomena yang terdapat
dalam suatu penelitian sehingga pengalihan pesan antara dua bahasa yaitu bahasa Inggris sebagai Bsu dan bahasa Indonesia sebagai Bsa dianggap fokus dari
penelitian ini. Empat langkah analisis dijabarkan sebagai berikut: 1. Analisis Domain
Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap konten yang termasuk data dan yang bukan data. Peneliti mengumpulkan data
penelitian yaitu semua klausa yang terdapat dalam cerita anak serial Erlangga
for Kids.
2. Analisis Taksonomi Selanjutnya, data tersebut diklasifikasikan berdasarkan teknik
penerjemahan yang dikemukakan oleh Molina dan Albir 2002 . Tabel 6. Contoh Klasifikasi Teknik
Kode Bsu
BSa teknik
6BLBBsu 3 Bsa 3
“It’s getting late,”
said Mother Bear.
“It will soon be bed time
. Let’s go home Little
Bear
“Sudah sore,” kata ibu beruang. “Sebentar
lagi waktunya tidur.
Ayo pulang, Beruang Kecil.”
Established equivalence
commit to user
63
3. Analisis Komponen Analisis komponen meliputi analisis antar kategori yaitu hubungan
antara teknik penerjemahan yang digunakan dengan kualitas terjemahan antara lain keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan terjemahan. Dalam
hal ini dampak penggunaan teknik penerjemahan cerita anak dengan kualitas terjemahan cerita anak Serial Erlangga
for Kids
. Tabel 7. Contoh Analisis Komponen
no Teknik
keakuratan keberterimaan
keterbacaan 1
Literal Akurat:
Kurang akurat: Tidak akurat:
Berterima: Kurang berterima:
Tidak berterima:
4. Menemukan tema-tema budaya
cultural value Cultural value
didapat setelah dilakukan analisis berulang terhadap domain, taksonomi dan komponensialnya. Simpulan akhir mengenai
kualitas terjemahan cerita anak Serial Erlangga
for Kids
dapat diambil dengan meletakkan pada konteks yang sebenarnya. Simpulan akhir
tersebut merupakan nilai yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Sebagai contoh, teknik penerjemahan literal merupakan teknik
penerjemahan yang paling sering digunakan, hal ini disebabkan kalimat bahasa sumber yang sederhana dan pendek sehingga dapat diterjemahkan
dengan menggunakan teknik literal tanpa mengurangi kealamiahan, keakuratan dan keberterimaan terjemahan.
commit to user
64
Untuk lebih jelasnya, keempat tahap analisis di atas digambarkan dalam bagan berikut ini:
Gambar 7. Model Analisis Menurut Spradley
3.6 Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Adapun prosedur yang dilalui dalam penelitian ini adalah : 1.
Membaca teks Bsu dan Bsa 2.
Mengumpulkan, menuliskan dan mengklasifikasikan data 3.
Menyebarkan kuesioner dan wawancara dengan informan 4.
Pemeriksaan keabsahan data validitas data 5.
Melakukan analisis data mereduksi, menyajikan dan menyusun simpulan atau verifikasi data
6. Merumuskan simpulan akhir
Analisis Domain
Analisis Taksonomi
Analisis Komponen
Menemukan tema- tema budaya
cultural value
commit to user
65
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini dibahas hasil penelitian mengenai “Teknik, Metode, Ideologi dan Kualitas Terjemahan Cerita Anak Serial Erlangga For Kids”.
Pembahasan dijelaskan sesuai dengan urutan permasalahan seperti yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. Pembahasan dimulai dari analisis teknik-teknik
penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan buku cerita anak. Berdasarkan teknik penerjemahan yang diaplikasikan oleh
penerjemah dapat dianalisis metode penerjemahan dan ideologi penerjemahnya. Selanjutnya dari teknik-teknik penerjemahan tersebut dapat dianalisis kualitas
sebuah karya terjemahan dilihat berdasarkan aspek keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa data yang dianalisis diambil dari beberapa
bilingual book
serial Erlangga
for Kids
yang merupakan cerita anak. Setiap kalimat yang terdapat dalam buku tersebut diambil
sebagai data, dengan demikian analisis teknik penerjemahan dilakukan untuk tiap- tiap kalimat yang terdapat dalam buku cerita tersebut.
Seorang penerjemah buku cerita anak hendaknya dapat menerjemahkan teks Bsu dngan baik kedalam Teks Bsa karena pembaca yang dituju adalah anak-
anak. Selain itu perbedaan struktur bahasa antara Bsu dan Bsa mengharuskan seorang penerjemah teliti dalam melakukan penerjemahan karena akan berdampak
terhadap keterbacaan dan pemahaman sebuah cerita.