Teknik Penerjemahan Penerjemahan 1 Pengertian Penerjemahan

commit to user 31 Sementara itu Larson 1991:16 yang menyebut metode penerjemahan dengan jenis penerjemahan hanya membaginya menjadi dua bagian yaitu penerjemahan harfiah dan penerjemahan idiomatis. 1. Penerjemahan yang berdasarkan bentuk berusaha mengikuti bentuk bahasa sumber dan dikenal dengan sebutan penerjemahan harfiah. 2. Penerjemahan yang berdasarkan makna berusaha menyampaikan makna teks bahasa sumber dengan bentuk bahasa sasaran yang wajar. Penerjemahan semacam ini disebut penerjemahan idiomatis. Akan tetapi dalam praktiknya Larson memberikan skala untuk dua jenis penerjemahan ini yang dimulai dengan penerjemahan sangat harfiah, harfiah, harfiah yang disesuaikan, campuran, acak, mendekati idiomatis, idiomatis, dan terlalu bebas.

2.1.1.6. Teknik Penerjemahan

Sesuai dengan maksud penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah pada terjemahannya maka pada sub bab ini penulis akan memberikan uraian tentang teknik penerjemahan. Technique menurut Collins English Dictionary, is a practical method, skill, or art applied to a particular task. Terdapat dua hal penting dalam definisi ini: 1 teknik adalah hal yang bersifat praktis; 2 Teknik diberlakukan terhadap tugas tertentu dalam hal ini penerjemahan. Jadi teknik secara langsung berkaitan dengan permasalahan teknis yang terdapat dalam penerjemahan dan pemecahannya Machali, 2009:107. Teknik penerjemahan merupakan aplikasi dari strategi yang dipilih oleh penerjemah dalam menerjemahkan suatu teks. commit to user 32 Teknik penerjemahan ini berada pada tataran mikro seperti penerjemahan kata, istilah, konsep dan kalimat. Pemilihan teknik ini tergantung kepada konteks, tujuan, jenis penerjemahan dan pembaca sasaran. Menurut Molina dan Albir 2002:499 “ translation technique that allows us to describe the actual steps taken by the translators in each textual micro-unit and obtain clear data about the general methodological option chosen” . Newmark 1988:81 menggunakan istilah prosedur penerjemahan untuk teknik penerjemahan “… translation procedure are used for sentences a nd the smaller units of langua ge.” Kedua pernyataan ini “ translation technique and Translation procedure” memiliki persamaan yaitu sama-sama berada pada tataran mikro dari suatu teks. Molina dan Albir 2002:509 merumuskan teknik sebagai prosedur untuk menganalisa dan mengklasifikasi masalah kesepadanan dalam penerjemahan. Mereka memberikan lima karakteristik dasar teknik penerjemahan, yaitu: 1. They affect the result of the translation 2. They are classified by comparison with the original 3. They affect micro units of text 4. They are by nature discursive and contextual 5. They are functional Dengan kata lain penggunaan teknik penerjemahan dapat mempengaruhi teks terjemahan, teknik penerjemahan dapat diidentifikasi setelah dibandingkan antara Bsu dan Bsa, teknik penerjemahan berpengaruh pada tataran mikro, dan lain sebagainya. commit to user 33 Teknik penerjemahan diklasifikasikan menjadi 18 macam: 1. Ada ptation Teknik ini bertujuan untuk mengganti unsur budaya yang ada pada Bsu ke dalam budaya Bsa Bsu : baseball E Bsa : futbol Sp 2. Amplification Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan detail pesan secara eksplisit atau memparafrasekan informasi yang implicit dari Bsu ke dalam Bsa. Bsu : syahru ramadhan A Bsa : ramadhan, the muslim month of fasting E 3. Borrowing Teknik penerjemahan yang meminjam kata atau ungkapan dari Bsu baik sebagai peminjaman murni pure borrowing ataupun peminjaman yang sudah dinaturalisasikan naturalized borrowing baik dalam bentuk morfologi ataupun pengucapan yang disesuaikan dalam Bsa. a. pure borrowing Bsu : lobby E Bsa : lobby Sp b. natur alized borrowing Bsu : meeting E Bsa : mitin Sp 4. Calque Teknik ini merujuk pada penerjemahan secara literal, baik kata maupun frasa dari Bsu ke dalam Bsa. commit to user 34 Bsu : echole normale F Bsa : normal school E 5. Compensation Teknik penerjemahan yang memperkenalkan unsur-unsur pesan atau informasi yang terdapat dalam Bsu yang mengandung unsur stilistika ke dalam Bsa. Bsu : enter, stanger, but take heed of what awaits the sin of greed Bsa : masuklah, orang asing, tetapi berhati-hatilah terhadap dosa yang harus ditanggung orang serakah. 6. Description Teknik ini diterapkan untuk mengganti sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi baik dalam bentuk maupun fungsinya. Bsu : panettone I Bsa : the traditional italian cake eaten on new year’s Eve E 7. Discur sive Creation Teknik ini dimaksudkan untuk menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar kontek. Teknik ini biasa dipakai untuk menejemahkan judul buku atau judul film. Bsu : rumblefish E Bsa : la ley de la calle Sp padanan sementara yang kadang-kadang tidak terprediksi. commit to user 35 8. Esta blished Equivalence Teknik ini cenderung menggunakan istilah atau ekspresi yang sudah dikenal baik dalam kamus atau penggunaan bahasa sehari-hari dari Bsa. Bsu : they are as like as two poas E Bsa : se parecen como dos gotas de aqua Sp padanan tetap 9. Generalization Teknik ini diterapkan dengan cara merubah istilah asing yang bersifat khusus menjadi istilah yang lebih dikenal umum dan netral dalam Bsa. Bsu : chalet Sw Bsa : pondok peristirahatan Indo 10. Linguistic Amplification Teknik ini digunakan untuk menambah unsur-unsur linguistik dalam teks Bsa agar lebih sesuai dengan kaidah Bsa. Teknik ini bisaa digunakan dalam consecutive interpreting atau dubbing sulih suara Bsu : shall we? E Bsa : bisakah kita berangkat sekarang? Indo 11. Linguistic Compression Teknik penerjemahan yang dilakukan dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik dalam teks Bsu yang biasanya diterapkan dalam simultaneous interpreting atau penerjemahan teks film subtitling Bsu : yes, so what? E Bsa : ¿ Y ? Sp commit to user 36 Dalam Bahasa Spanyol Tsu “Yes, so what? yang berasal dari Bahasa Inggris lebih cendrung diterjemahkan dengan mengunakan simbol ¿ Y ? daripada menerjemahkannya dengan jumlah kata yang sama ¿Sí, y qué? 12. Literal Tra nslation Teknik ini digunakan untuk menerjemahkan sebuah kata atau ekspresi secara kata perkata. Bsu : she is reading E Bsa : ella esta leyendo Sp 13. Modulation Dalam teknik ini penerjemah mengubah sudut pandang, focus, kategori kognitif dalam kaitannya dengan Bsu. Bsu : satasiru aban A Bsa : you are going to have a child E 14. Particularization Teknik ini merupakan kebalikan dari generalization dimana istilah yang lebih konkrit atau lebih jelas dituliskan dalam Bsa bila dalam Bsu hanya terdapat istilah umum. Bsu : window E Bsa : guichet, fenetre, devanture F 15. Reduction Teknik ini focus pada pemadatan dari tek Bsu kedalam Bsa. Teknik ini biasa disebut sebagai kebalikan dari amplification Bsu : Ramadhan, the fasting month of muslim E commit to user 37 Bsa : Syahru ramadhan A 16. Substitution Teknik ini dilakukan dengan cara mengubah unsur-unsur linguistik ke dalam paralinguistik atau sebaliknya. Teknik ini biasanya digunakan dalam pengalih-bahasaan. Bsu : Put your hand on heart A Bsa : Thank you E 17. Tra nsposition Dalam teknik ini penerjemah mengubah kategori gramatikal Bsu ke dalam Bsa yang dianggap lebih sesuai. Bsu : Would you like to come in or you just passing through? E Bsa : Kau mau masuk sebentar? Indo 18. Variation Pada teknik ini penerjemah mengubah unsur-unsur linguistik dan paralinguistik yang mempengaruhi variasi linguistik, perubahan tone secara tekstual, gaya bahasa, dialek sosial, dan juga dialek geografis. Teknik ini biasanya ditemukan dalam penerjemahan teks drama. Bsu : Hi, Love E Bsa : Halo, Say Indo Masih banyak ahli penerjemahan yang mengemukan teknik-teknik penerjemahan seperti Machali yang menyebutnya dengan prosedur penerjemahan, Benny H Hoed menamakannya dengan teknik penerjemahan. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis memakai teknik penerjemahan yang diusulkan oleh Molina commit to user 38 dan Albir 2002:509-511 karena teknik penerjemahan ini dianggap yang paling lengkap dibanding teknik penerjemahan yang diusulkan oleh ahli lain.

2.1.1.7 Sekilas tentang Cerita Anak dan Penerjemahannya