commit to user
69
Bsa : “Aku baik-baik saja, Bu,” seru Nomor Empat menciap. “Aku sama
sekali tidak keberatan menjadi yang paling kecil.” Pada contoh di atas teknik amplifikasi digunakan, kata
he
diterjemahkan menjadi
si nomor empat
. Dengan adanya penjelasan tersebut menjadi lebih jelas kata
he
yang terdapat dalam Bsa mengacu kepada siapa. Hal ini sesuai dengan maksud dan tujuan dari teknik amplification yaitu untuk mengungkapkan detil
pesan secara eksplisit atau memparafrasekan informasi yang implisit dalam Bsa ke dalam Bsu
58TLOBsu27 Bsa 27 Bsu
: “
I will I will” But he never even left the branch
. Bsa
: “Aku akan terbang,” serunya. “Aku pasti terbang Pasti” Tetapi ia bahkan tidak mampu beranjak dari cabang pohon itu.
Pada contoh
58TLOBsu27Bsa27 terdapat
penambahan dalam
terjemahan atau Bsa. Penerjemah menambahkan klausa “
Aku pa sti ter ba ng
”
untuk memberikan penekanan bahwa walaupun si burung hantu yang nomor empat adalah yang paling kecil dari segi ukuran badan dan usia akan tetapi dia
tidak pernah menyesali keadaannya itu. Dia tetap berusaha agar bisa sama dengan tiga saudaranya yang lain. Data-data lain yang menggunakan teknik
amplifikasipenambahan dimasukkan dalam lampiran tersendiri.
4.1.1.3. Borrowing
Teknik
borrowing
atau pinjaman dipakai dalam terjemahan cerita anak. Biasanya teknik ini digunakan apabila dalam Bsa tidak terdapat konsep atau
makna yang dimaksud dalam Bsu. Teknik
borrowing
dapat dibagi lagi menjadi
commit to user
70
dua bahagian yaitu
pure borrowing
dan
natur alized borrowing
. Dalam terjemahan cerita anak ini hanya ditemukan teknik
pure borrowing
saja yang digunakan untuk mendapatkan padanan dari bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh binatang,
tumbuhan dan lainnya seperti yang terdapat dalam data berikut: 23DALOBsu 15 Bsa 15
Bsu :
Then from behind them ca me noise.
Kresekk Krakk Wush
Bsa : Lalu, dari belakang mereka, terdengar suara. Kresekk Krakk Wush
Istilah
Kresekk Krakk Wush
Tetap digunakan oleh penerjemah dalam
Bsa untuk menggambarkan bunyi tumbuh-tumbuhan yang terinjak oleh binatang walaupun
sebenarnya dalam
Bsa dapat
ditemukan padanan
untuk mendeskripsikan bunyi tanaman yang terinjak tetapi penerjemah cenderung
meminjam istilah yang ada salam Bsu. Data-data yang menggunakan teknik
pure borrowing
dimasukkan dalam lampiran tersendiri.
4.1.1.4. Particularization
Teknik ini sesuai dengan penjelasannya digunakan untuk memberikan padanan makna yang lebih spesifik dalam Bsa. Teknik
P articularization
merupakan kebalikan dari teknik generalisasi. Berikut contoh penggunaan teknik
particularization
dalam penerjemahan cerita anak. 46ISIMBsu 30 Bsa 30
Bsu :
“ I ca n see a knight,”
said
Milo
. Bsa
: “Aku melihat seorang ksatria,” kata Milo
commit to user
71
47TWTBsu 24 Bsa 24 Bsu
:
“ Hello,”
said
Ta dpole. “ Who are you?”
Bsa : “Halo,” sapa Kecebong Kecil. “Kamu siapa?”
Dari dua contoh diatas terlihat bahwa kata said diterjemahkan dengan dua variasi yang berbeda dalam Bsa yaitu
kata
dan
sa pa
. Dengan adanya pembedaan tersebut semakin jelas bahwa kata
said
yang pertama berbeda arti dan maksudnya dengan
kata
said
yang kedua.
Penerjemah mengaplikasikan
teknik
particularization
untuk mendapatkan maksa yang sepadan sehingga maknanya menjadi lebih jelas.
4.1.1.5. Established Equivalence