196, diantaranya sebagai berikut. Kajian Lingkungan

37 b. Fungsi Pedagogis Lingkungan memberikan pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan. Misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan, dan lembaga-lembaga sosial. Masing-masing lembaga tersebut memiliki program pendidikan, baik tertulis maupun yang tidak tertulis. c. Fungsi Instruksional Program instruksional merupakan suatu lingkungan pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru, materi pelajaran, sarana dan prasarana, media pembelajaran, dan kondisi lingkungan kelas merupakan lingkungan yang sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku siswa. 3. Jenis Lingkungan Belajar Belajar dengan memanfaatkan lingkungan memungkinkan siswa menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan dalam dunia nyata. Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan menimbulkan terjadinya proses interaksi, seperti interaksi siswa dengan makhluk hidup lain maupun benda- benda yang ada di sekitarnya. Jenis lingkungan sumber belajar menurut Hamalik

2011: 196, diantaranya sebagai berikut.

a. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar maupun kelompok kecil. 38 b. Lingkungan personal meliputi individu sebagai pribadi berpengaruh terhadap individu lainnya. c. Lingkungan alam fisik meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar. d. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan dapat menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan. Sedangkan menurut Saroni 2006: 82-83, lingkungan belajar dapat berupa lingkungan fisik dan lingkungan nonfisiklingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan lingkungan yang memberikan peluang gerak dan segala aspek yang berhubungan dengan upaya penyegaran pikiran bagi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Lingkungan fisik meliputi sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah, seperti lampu, bangku, meja, ventilasi, dan lain sebagainya. Lingkungan fisik dapat difungsikan sebagai sumber dan tempat belajar yang direncanakan atau dimanfaatkan, yang termasuk lingkungan fisik tersebut diantaranya adalah kelas, laboratorium, tata ruang, dan situasi yang ada di sekitar kelas. Sedangkan lingkungan non fisiklingkungan sosial dapat berhubungan dengan pola interaksi antarpersonil yang ada di lingkungan sekolah. Lingkungan sosial yang baik dapat memungkinkan timbulnya interaksi yang baik antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru, dan antara guru dengan karyawan. Kondisi pembelajaran yang kondusif dapat tercapai apabila interaksi sosial ini berlangsung 39 baik. Contoh lingkungan sosial yang kondusif adalah keakraban antara guru dan siswa. Selanjutnya lingkungan sosial dapat dikembangkan fungsinya untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sudjana Rivai 2013: 212-214, yang menyatakan bahwa dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam, penjelasannya sebagai berikut. a. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh lingkungan sosial yang sering dijumpai, yaitu organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama, dan sistem nilai. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Lingkungan sosial yang terdapat di sekitar SD Negeri Panggang Sedayu berupa lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Siswa dapat mempelajari tentang peran masing-masing anggota keluarga dan aktivitas yang sering terjadi di dalam keluarga dari lingkungan keluarga. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat, siswa dapat belajar mengenai struktur pemerintahan desa, kegiatan masyarakat, adat istiadat, dan jenis mata pencaharian. 40 b. Lingkungan Alam Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang bersifat alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, tumbuhan, hewan, sumber daya alam, dan lain sebagainya. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Saat pembelajaran siswa dapat mengamati dan mencatatnya secara pasti, dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi termasuk prosesnya. Gejala lain yang dapat diamati adalah kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya seperti erosi, penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara, dan lain sebagainya. Setelah mempelajari lingkungan alam, diharapkan siswa dapat lebih memahami materi pelajaran, tumbuh rasa cinta terhadap alam, sadar untuk menjaga dan memelihara lingkungan beserta sumber daya alam, dan turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan. c. Lingkungan Buatan Lingkungan buatan yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun oleh manusia untuk tujan tertentu dan bermanfaat bagi manusia. Yang termasuk lingkungan buatan, antara lain irigasi atau pengairan, sawah, waduk, bendungan, taman, museum, dan kebun binatang, maupun ruangan kelas yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran siswa. 41

E. Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar IPA