Catatan Lapangan VIII KESIMPULAN DAN SARAN

135 Kemudian, tiap kelompok mendiskusikan pembagian alat dan bahan. Setelah selesai, guru memberikan pesan kepada siswa, yaitu cobalah untuk bertanggung jawab dan jangan lupa membawa alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan pada hari Jumat. Kegiatan dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengambil foto-foto kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga melakukan dokumentasi RPP yang dilakukan hari ini.

H. Catatan Lapangan VIII

Hari, Tanggal : Jumat, 07 April 2017 Waktu : Pukul 07.39 – 09.12 WIB Tempat : Kelas IIIB dan lingkungan sekitar SD Negeri Panggang Kegiatan : Observasi dan dokumentasi Deskripsi : Setelah bel sekolah berbunyi, siswa di SD Negeri Panggang tidak langsung masuk ke kelas. Semua siswa, dari kelas I sampai kelas VI melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekolah. Selain siswa, guru dan karyawan juga ikut melakukan kerja bakti lingkungan. Lingkungan yang dibersihkan meliputi halaman sekolah, selokan dan mencabut rumput di depan sekolah. Pelajaran dimulai pukul 07.39 WIB, semua siswa sudah berada di dalam kelas. Ketua kelas memimpin do’a untuk mengawali pelajaran pada pagi hari ini. Guru memeriksa alat dan bahan yang dibawa siswa untuk melakukan percobaan hujan buatan. Ternyata, ada 2 kelompok yang lupa tidak membawa es batu dan dan plastik. Guru memberikan teguran kepada siswa, “lain kali hal tersebut tidak boleh diulangi lagi, cobalah untuk berlatih menjadi orang yang bertanggung jawab, jika sudah seperti ini tidak hanya diri sendiri yang rugi tetapi juga dapat merugikan orang lain”. 136 Siswa diminta untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada hari Senin. Tiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan hujan buatan. Kelompok yang tidak membawa es batu dan plastik bening, diperbolehkan meminta ke kelompok yang lain. Setelah semua kelompok selesai menyiapkan alat dan bahan, guru memberikan penjelasan tentang langkah kerja melakukan pecobaan hujan buatan. Ketika guru sedang menjelaskan, semua siswa ramai dan sibuk berbicara dengan teman sekelompoknya. Guru mengetuk penghapus ke papan tulis untuk mengkondisikan siswa dan mengatakan, “Jika masih tetap ramai dan bermain sendiri, percobaan tidak akan dimulai. Kemudian, guru membagikan kertas HVS untuk setiap kelompok yang digunakan sebagai lembar pengamatan. Tiap kelompok mulai melakukan percobaan, pertama-tama menuangkan air panas ke dalam gelas kaca, menutup gelas dengan plastik putih yang dilingkari karet, lalu meletakan es batu di atas plastik. Siswa menunggu beberapa menit sampai muncul uap air di dalam gelas. Setelah itu, siswa diminta untuk mengamati percobaan tersebut dan menuliskan hasil pengamatannya di kertas HVS yang diberikan oleh guru dan dilanjutkan menjawab 3 soal yang ada di LKS. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang masih belum paham tentang cara menyimpulkan percobaan yang telah dilakukan. Setelah selesai melakukan percobaan dan menuliskan hasil pengamatan, siswa membereskan semua alat dan bahan yang telah digunakan. Kemudian, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Semua kelompok memperhatikan. Setelah presentasi, guru memberikan penjelasan tentang bagaimana terjadinya hujan di dunia ini, prosesnya hampir sama dengan percobaan yang telah dilakukan. Air panas itu adalah semua air yang ada di duina yang menguap dan terbawa oleh angin ke tempat yang tinggi dan bersuhu dingin kemudian membentuk awan. Karena awan tidak mampu menahan air, maka air pun jatuh. Air itulah yang disebut hujan. Semua siswa 137 mengerti. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru memberikan pesan untuk siswa, agar selalu membantu orang lain, belajar bertanggung jawab, kerjasama, dan tidak boleh egois. Kegiatan dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah mengambil foto- foto kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, peneliti juga melakukan dokumentasi RPP yang dilakukan hari ini.

I. Catatan Lapangan IX

Hari, Tanggal : Sabtu, 08 April 2017 Waktu : Pukul 07.45 – 12.00 WIB Tempat : Desa Wisata dan Outbond, Grogol, Sleman, Yogyakarta Kegiatan : Observasi dan dokumentasi Deskripsi : Kegiatan outbond dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 08 April 2017 di Desa Wisata, Grogol, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 2 kelas yaitu kelas IIIA dan IIIB yang berjumlah 59 siswa. Selain guru dan siswa, orang tua siswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan setelah UTS untuk liburan sekaligus refreshing bagi siswa dan guru. Sebelum berangkat, peserta outbond berkumpul terlebih dahulu di depan SD Negeri Panggang untuk melakukan presensi dan berdoa bersama. Setelah itu, peserta outbond berangkat ke Desa Wisata menggunakan sepeda motor dan kereta wisata. Kurang lebih 20 menit, peserta sampai di tempat outbond. Sesampainya di tempat outbond, siswa dan orang tua berpisah. Sebagian orang tua berkumpul di pendopo untuk menyiapkan konsumsi, sebagian lagi membantu guru menyiapkan dan mengawasi siswa saat outbond. Sebelum outbond dimulai, guru meminta siswa berkumpul terlebih dahulu untuk diberikan arahan dan informasi seputar tentang permainan apa saja yang akan mereka lakukan. Selain itu, guru juga memberikan peraturan bagi siswa agar 138 tidak merusak sarana dan prasarana yang ada di tempat outbond. Semua siswa memperhatikan dengan saksama. Namun, ada beberapa siswa yang ramai dan sudah tidak sabar untuk bermain. Guru menegur mereka dan meminta siswa tersebut untuk memperhatikan terlebih dahulu. Setelah guru selesai memberikan arahan, guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 9-10 siswa dari kelas IIIA dan IIIB. Kelompok yang dibentuk sengaja beranggotakan siswa dari kelas yang berbeda agar setiap siswa menjadi lebih akrab dengan siswa dari kelas yang lain. Pertama-tama siswa bermain Pipa Bocor. Semua siswa bekerja sama mengumpulkan air dari pipa yang bocor. Lubang-lubang yang ada di pipa harus ditutup agar air di dalamnya tidak habis. Selanjutnya, siswa bermain kereta kaki. Jadi, aturannya setiap kelompok duduk meluruskan kaki kemudian kaki anggota yang berada di baris pertama memegang kaki anggota pada baris kedua dan seterusnya. Kemudian, tiap kelompok mengikuti arahan dari petugas untuk miring ke kanan ataupu miring ke kiri. Setelah itu, siswa bermain menahan air di dalam baskom dengan kaki. Jadi, semua anggota kelompok tiduran dengan posisi kaki diangkat lurus keatas secara bersamaan untuk menyanggah air yang ada di baskom agar tidak tumpah. Selanjutnya peserta bermain Folding Carpet balap karpet. Semua kelompok naik ke atas karpet dan mulai berjalan seperti roda berputar menuju garis finish untuk dapat melaju ke rintangan berikutnya. Setelah itu, semua peserta bermain hula hoop, caranya semua anggota kelompok membentuk lingkaran dan saling bergandengan, lalu salah satu anggota kelompok diminta untuk memindahkan hula hoop melewati anggota badannya tanpa melepas genggamannya dengan anggota lainnya. Selanjutnya, peserta harus menyebrangi kolam menggunakan jembatan tali dan ban sepeda motor lalu lanjut menyebrangi kolam melewati jembatan bambu yang mengharuskan siswa untuk merentangkan kaki selebar-lebarnya agar dapat berhasil menyebrangi kolam tersebut. Sesampainya di tepi kolam, peserta harus memasukan bola ke 139 dalam wadah menggunakan bambu estafet bola menggunakan bambu. Setelah berhasil, siswa diharuskan menyebrangi jembatan kayu untuk mencapai rintangan pindah bendera. Rintangan terakhir, siswa harus menyusuri sungai kecil dengan cara tiarap untuk mencapai garis finish. Kelompok yang paling cepat sampai adalah kelompok yang memenangkan outbond. Karena outbond dilakukan di alam terbuka, siswa juga sekalian belajar tentang alam sungai, kolam, sawah. Selain bermain, siswa juga belajar banyak hal mengenai kerjasama, tolong menolong, disiplin, tanggung jawab, kekompakkan, dan berinteraksi dengan orang lain. Selain memberikan efek yang positif, kegiatan ini juga dapat mendorong semangat untuk menjalani hari esok. Setelah bermain, semua siswa diajak ke pendopo untuk beristirahat dan menyantap makan siang. Semua peserta makan siang bersama. Setelah selesai makan siang, siswa diminta berkumpul. Guru memberikan evaluasi dan memberikan hadiah bagi 3 kelompok yang memenangkan outbond. Guru juga menanyakan kesan-kesan selama mengikuti outbond. Semua siswa senang dan bergembira. Sebelum mengakhiri kegiatan outbond, guru mengucapkan terima kasih atas kerjasama antara pihak penyelanggara, siswa, dan orang tua siswa. tak lupa, guru juga berpesan untuk selalu menjaga lingkungan di sekitar. Rangkaian kegiatan outbond berakhir pada pukul 11.55 WIB.

J. Catatan Lapangan X