Teori Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja

kerja. Jadi dapat dikatakan bahwa kedua faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja. 4 Jenis Kelamin Hulin dan Smith menemukan bahwa faktor demografi dan jenis kelamin tidak memengaruhi tinggi atau rendahnya kepuasan akan tetapi faktor-faktor lain yang ada hubungannya dengan jenis kelamin seperti gaji, jabatan, dan keperluan kenaikan tingkat. Ada suatu hasil penelitian yang menemukan bahwa perempuan lebih puas dibandingkan dengan laki-laki yang menunjukkan bahwa perempuan berada pada tahap sosial yang sama dan mendapat gaji yang sama dengan laki-laki. 5 Jabatan Jabatan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan kerja. Jabatan yang ada dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa cara seperti keterampilan dan keahlian, jangka waktu latihan, jumlah tanggung jawab sosial ataupun sikap kerja dapat memengaruhi kepuasan individu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa individu yang mempunyai jabatan di tingkat bawah lebih mengalami perasaan tidak puas dibandingkan dengan individu yang ada di tingkat atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Karakteristik pekerjaan 1 Organisasi dan Manajemen Organisasi dan manajemen menjadi penting jika karyawan mempunyai moral kerja yang rendah karena hal itu merupakan indikasi rendahnya ketidakpuasan karyawan dalam bekerja. Mann dan Williams mengatakan ada pengaruh organisasi dan manajemen yang ditunjukkan dari moral kerja karyawan dengan kepuasan kerja terhadap kelengkapan pemrosesan data elektronik. Hal ini berhubungan dengan masalah komunikasi antara organisasi dan manajemen dengan kepuasan kerja karyawan. 2 Supervisi Langsung Zander dan Quinn menemukan bahwa kepuasan kerja adalah sesuai dengan kepentingan pribadi supervisor secara langsung immediate supervision dan dukungan terhadap karyawan. Kemudian dilengkapi dengan temuan Pelz yang menunjukkan bahwa orientasi kerja terhadap sebagian dari “immediate supervision” adalah tidak menjamin kepuasan kerja secara memadahi. Hal ini menunjukkan bahwa supervisor yang berhubungan dekat dengan karyawannya cenderung mempunyai kelompok kerja yang luas hanya jika supervisor tersebut dapat memengaruhi dan memberi manfaat bagi munculnya kepuasan kerja karyawannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Lingkungan sosial Terdapat dua pandangan terhadap lingkungan sosial yaitu: identitas kelompok kerja tampaknya akan menjadi sebuah variabel penting terhadap kepuasan kerja. Individu di dalam kelompok akan lebih puas dari pada yang tidak menjadi anggota kelompok. Sebaliknya jika bekerja secara berkelompok mempunyai manfaat penting memenuhi kebutuhan interpersonal dan persahabatan yang dijelaskan sebagai sumber kepuasan kerja. 4 Komunikasi Komunikasi merupakan faktor penting dalam keseluruhan proses moral. Komunikasi dapat dilihat dari ketidakhadiran kerja yang cenderung menjadi sumber utama dari ketidakpuasan dengan syarat individu diletakkan pada posisi penting dalam suatu jalinan komunikasi yang erat. Jadi jika jalinan komunikasi yang erat diciptakan terhadap semua anggota, maka akan terjadi kepuasan kerja yang tinggi bagi setiap anggota kelompok. 5 Keamanan Keamanan dapat dikatakan sebagai variabel yang paling penting dalam kepuasan kerja oleh para peneliti. Walaupun kepentingannya merupakan hasil dari ketidakhadirannya dalam suatu situasi dibandingkan dengan kehadirannya. Gurin, Veroff dan Feld mengatakan bahwa faktor keamanan terjadi jika terdapat ketidakseimbangan di kalangan individu yang tidak memperoleh kepuasan kerja. 6 Monoton Monoton adalah sesuatu yang dikerjakan secara berulang-ulang. Pengulangan akan menimbulkan peluang terhadap munculnya ketidakpuasan dan kebosanan. Hal ini sama seperti karyawan yang menjadi bosan karena pekerjaan yang berulang-ulang harus dilakukan. Namun hal ini tergantung pada sumber umpan balik terhadap pekerjaan yang dilakukan secara monoton dalam karakteristik kepribadian individu. 7 Penghasilan Penghasilan merupakan faktor penting dalam kepuasan kerja. Karena dengan penghasilan yang tinggi maka setiap individu akan merasa puas, begitu sebaliknya jika penghasilan rendah akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja yang rendah juga. Maka dari itu penghasilan dapat menjadi masalah utama ketika akan mengukur kepuasan kerja. Secara keseluruhan kepuasan kerja merupakan satu aspek yang penting dalam pekerjaan. Ketidakpuasan kerja yang dimiliki karyawan menyebabkan berbagai masalah yang sama terhadap diri karyawan maupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung (Program Kesejahteraan)Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Negeri 4 Medan

7 220 84

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI SE-KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 2 6

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 1 318

SURVEI PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 OLEH GURU KIMIA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 219

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9