Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

kehadirannya. Gurin, Veroff dan Feld mengatakan bahwa faktor keamanan terjadi jika terdapat ketidakseimbangan di kalangan individu yang tidak memperoleh kepuasan kerja. 6 Monoton Monoton adalah sesuatu yang dikerjakan secara berulang-ulang. Pengulangan akan menimbulkan peluang terhadap munculnya ketidakpuasan dan kebosanan. Hal ini sama seperti karyawan yang menjadi bosan karena pekerjaan yang berulang-ulang harus dilakukan. Namun hal ini tergantung pada sumber umpan balik terhadap pekerjaan yang dilakukan secara monoton dalam karakteristik kepribadian individu. 7 Penghasilan Penghasilan merupakan faktor penting dalam kepuasan kerja. Karena dengan penghasilan yang tinggi maka setiap individu akan merasa puas, begitu sebaliknya jika penghasilan rendah akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja yang rendah juga. Maka dari itu penghasilan dapat menjadi masalah utama ketika akan mengukur kepuasan kerja. Secara keseluruhan kepuasan kerja merupakan satu aspek yang penting dalam pekerjaan. Ketidakpuasan kerja yang dimiliki karyawan menyebabkan berbagai masalah yang sama terhadap diri karyawan maupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI organisasi tempat mereka bekerja. Hal ini dapat dilihat apabila karyawan yang berhenti bekerja, sering kali absen bolos kerja, dan beberapa masalah pelanggaran kedisiplinan lainnya. Maka dari itu dapat menyebabkan karyawan menjadi tidak produktif serta berakibat beberapa hal yang merugikan organisasi kerja. Mangkunegara 2013: 120 mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaan. a. Faktor Pegawai, yaitu kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja. b. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.

B. Profesi Guru

1. Profesi

Profesi artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin ditekuni oleh seseorang. Dalam arti lain merupakan suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis intensif Webstar, 1989. Profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang dengan sembarang orang, akan tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus Kunandar, 2007: 45. Oemar Hamalik 2002 menyatakan bahwa profesi itu pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka. Seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Pengertian ini dapat dibagi menjadi 3 rumusan antara lain : a. Hakikat Profesi Adalah Suatu Pernyataan Atau Suatu Janji Yang Terbuka Pernyataan profesional mengandung makna terbuka yang sungguh-sungguh, yang keluar dari lubuk hatinya. Pernyataan demikian mengandung norma-norma atau nilai-nilai etik. Orang yang membuat pernyataan itu yakin dan sadar bahwa pernyataan yang dibuatnya adalah baik. Janji yang bersifat etik itu mau tak mau akan berhadapan dengan sanksi-sanksi tertentu. Janji-janji itu biasanya telah digariskan dalam kode etik profesi bersangkutan, dalam hal ini profesi kependidikan. b. Profesi Mengandung Unsur Pengabdian Suatu profesi bukan bermaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, baik dalam arti ekonomis maupun dalam arti psikis, tetapi untuk pengabdian pada masyarakat. Artinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahwa profesi tidak boleh merugikan, merusak, atau menimbukan malapetaka bagi orang lain dan bagi masyarakat. Sebaiknya profesi itu harus berusaha menimbulkan kebaikan, keberuntungan, dan kesempurnaan serta kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan demikian pengabdian yang diberikan oleh profesi tersebut harus sesuai dengan bidang-bidang pekerjaan tertentu yang berguna bagi masyarakat. c. Profesi Adalah Suatu Jabatan atau Pekerjaan Suatu profesi erat kaitannya dengan jabatan atau pekerjaan tertentu yang dengan sendirinya menuntut keahlian, pengetahuan, dan keterampilan tertentu pula. Pengertian profesi harus ada kompetensi agar profesi itu berfungsi sebaik- baiknya. Dalam masyarakat yang kompleks seperti masyarakat modern dewasa, profesi menuntut kemampuan membuat keputusan yang tepat dan kemampuan membuat kebijaksanaan yang tepat. Maka diperlukan banyak keterangan yang lengkap agar jangan ada kesalahan yang akan menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat Hamalik, 2002: 1-3.

2. Guru

a. Pengertian Guru Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mangajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Kamus Umum Bahasa Indonesia mengemukakan arti guru sebagai orang yang pekerjaan atau mata pencahariannya, profesinya mengajar. Sementara itu, Hamzah 2007: 15 mengemukakan bahwa guru adalah orang dewasa yang secara sadar dan tanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari sebuah proses pendidikan. Secara definisi kata “guru” bermakna sebagai pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dalam jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru mempunyai derajat profesionalitas tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu Danim, 2011: 5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Peran Guru Peranan guru menurut Undang-undang Guru tahun 2006, pasal 1 ayat 1 menerangkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik..... dan pasal 4 berfungsi untuk meningkatkan manfaat dan peranan guru sebagai agen pembelajaran mutu pendidikan nasional. Mulyasa 2007:19 mengatakan bahwa peranan dan fungsi guru adalah sebagai berikut: 1 Sebagai pendidik dan pengajar; bahwa setiap guru harus memiliki kestabilan emosi ingin memajukan peserta didik, bersikap realitas, jujur dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu guru harus memiliki pengetahuan yang luas, menguasai berbagai bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktik pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran. 2 Sebagai anggota masyarakat; bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Maka dari itu menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerja sama dalam kelompok, dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok. 3 Sebagai pemimpin; bahwa setiap guru adalah pemimpin yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah. 4 Sebagai administrator; bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administratif yang harus dikerjakan setiap sekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti serta memahami strategi dan manajemen pendidikan. 5 Sebagai pengelola pembelajaran; bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Peranan guru akan menjadi semakin luas karena dia juga akan berfungsi sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dituntut serta secara aktif dalam pembangunan karena telah menghubungkan masyarakat dengan IPTEK. Guru mempunyai peranan yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan menjadi 4 macam Usman, 2006: 9-12. Usman mengklasifikasikan guru yang dianggap dominan meliputi guru

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung (Program Kesejahteraan)Terhadap Kepuasan Kerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Negeri 4 Medan

7 220 84

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI SE-KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 2 6

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 8 326

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 1 318

SURVEI PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 OLEH GURU KIMIA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 219

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9