Skala Dukungan Sosial Instrumen Penelitian

55 a. Dukungan emosional, meliputi ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian yang diberikan orang lain terhadap individu b. Dukungan penghargaan, meliputi ungkapan positif, dorongan maju yang diberikan orang lain terhadap individu, serta perbandingan positif individu dengan orang lain c. Dukungan instrumental, meliputi dukungan atau bantuan langsung dalam bentuk tenaga, waktu, dan bantuan nyata lainnya yang diberikan orang lain kepada individu d. Dukungan informatif, meliputi dukungan yang berupa pemberian nasehat, petunjuk, saran, maupun umpan balik.

2. Skala Problem-Focused Coping

Skala problem-focused coping digunakan untuk mengukur problem-focused coping pada mahasiswa FIP UNY. Semakin tinggi skor yang diperoleh subyek menunjukkan problem-focused coping yang tinggi. Skala problem-focused coping disusun berdasarkan aspek-aspek problem- focused coping menurut Carver, dkk Siti Rohmah Nurhayati, 2006: 21 yaitu: a. Keaktifan diri, meliputi memulai tindakan langsung atau melakukan kegiatan tertentu untuk menghilangkan stres dan berusaha mencari jalan keluar. b. Perencanaan, meliputi memikirkan tentang bagaimana mengatasi penyebab stres antara lain dengan membuat strategi untuk bertindak, 56 memikirkan tentang upaya yang perlu diambil dalam menyelesaikan suatu masalah. c. Penekanan kegiatan bersaing, meliputi cara untuk lebih berkonsentrasi pada tantangan atau ancaman yang ada dan menghindari hal lain yang mengganggu. d. Kontrol diri, ditunjukkan dengan sikap individu yang mampu menunggu kesempatan yang tepat untuk bertindak, menahan diri, dan tidak bertindak secara prematur atau buru-buru. e. Dukungan sosial yaitu mencari dukungan sosial seperti nasehat, bantuan atau informasi.

3. Skala Psychological Well-Being

Skala psychological well-being digunakan untuk mengukur psychological well-being pada mahasiswa FIP UNY. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan psychological well-being yang tinggi pada subyek. Skala ini disusun berdasarkan dimensi-dimensi psychological well-being menurut Ryff Keyes 1995: 727 yaitu: a. Penerimaan diri, meliputi memiliki sikap positif terhadap dirinya, mengakui dan menerima sisi positif dan negatif dalam dirinya, memiliki rasa positif terhadap masa lalu. b. Pengembangan diri, meliputi kemampuan individu untuk menyadari bakat dan potensi, membuka diri terhadap pengalaman baru, serta melakukan perbaikan diri dan perilaku.