23 kerja. Buku ini juga menyatakan bahwa institusi pendidikan bertanggung
jawab untuk memberikan pengetahuan dasar yang diperlukan dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik
kesimpulan, kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan kematangan fisik, mental, emosional, pengetahuan, dan ketrampilan yang dimiliki
individu untuk melakukan suatu pekerjaan.
b. Ciri-ciri Kesiapan Kerja
Dikemukakan oleh Anisa Muthmainah dalam Widodo 2011:25-27, ciri siswa yang telah mempunyai kesiapan kerja adalah: 1 mempunyai
pertimbangan yang logis dan objektif, 2 mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, 3 mempunyai sikap
kritis, 4 mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, 5 memiliki keberanian untuk menerima tanggung
jawab secara individual, 6 mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahliannya. Penjelasan lebih lanjut
diuraikan sebagai berikut. Siswa yang telah memiliki usia yang cukup mempunyai pertimbangan
yang tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, tetapi siswa tersebut akan berfikir secara logis dengan melihat pengalaman sendiri dan orang lain.
Siswa yang sudah mencapai usia tertentu akan mempunyai kemampuan dan kemauan dalam bekerja sama dengan orang lain.
24 Siswa yang memiliki sikap kritis akan dapat mengetahui gejala dan
masalah yang belum pernah diketahui dan dialami dirinya. Siswa tersebut mampu mendorong untuk selalu siap dan siaga dalam menghadapi masalah.
Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan merupakan hal penting bagi setiap siswa SMK sebagai calon tenaga kerja di industri yang baru
dimasukinya. Siswa yang mencapai taraf kematangan tertentu dia akan berani
menerima tanggung jawab secara individual atas pekerjaan yang diberikan guru, orangtua atau pihak lain. Siswa tersebut juga memiliki ambisi untuk
maju dan biasanya ia akan mengikuti perkembangan bidang yang diambilnya sesuai dengan perkembangan jaman.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian Eka Nurjanah 2011 yang berjudul “Hubungan Kecerdasan
Emosional, Disiplin Belajar dan Cara Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Catur Karya Banjar Margo Kabupaten
Tulang Bawang Tahun Ajar an 20102011” menunjukkan bahwa 1 terdapat
hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar akuntansi dengan koefisien rx
1
y sebesar 0,398 lebih besar dari r tabel 0,279 pada taraf signifikansi 5. Hal ini dapat diartikan semakin tinggi
kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa tersebut. 2 terdapat hubungan positif dan signifikan antara disiplin belajar
dengan prestasi belajar akuntansi dengan koefisien rx2y sebesar 0,336 lebih